CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.

30 April 2009

Pasar Soak Bato Palembang







Pasar yang terletak di Jalan Soak bato ini yang tepat berdampingan dengan Puskesmas Medeka merupakan salah satu tempat pemenuhan kebutuhan sehari-hari di kawasan bukit kecil ini hanya beroperasi pada jam 8 sampai dengan jam 11, dan nama yang melekat di pasar ini pun sesuai dengan nama jalan di mana pasar ini berdiri "Soak Bato".

Makam Ki Gede Ing Suro






Kompleks pemakaman kuno ini sekarang menjadi bagian dari jalur hijau (green barrier) PT Pusri. Di kompleks pemakaman yang masuk dalam wilayah administratif Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan IT II ini, terdapat delapan bangunan dengan jumlah makam keseluruhan 38 buah. Salah satu tokoh yang dimakamkan di kompleks pemakaman ?dibangun sekitar pertengahan abad XVI ini adalah Ki Gede Ing Suro. Ki Gede Ing Suro aalah putra Ki Gede Ing Lautan, salah satu dari 24 bangsawan (bekas) Demak yang menyingkir ke Palembang setelah terjadi kekacauan di kerajaan Islam besar di Pulau Jawa itu. Kekisruhan ini merupakan rangkaian panjang dari sejarah kerajaan terbesar di Nusantara (setelah Sriwijaya). makam yang banyak di kunjungi oleh peziarah terutama di hari libur ini masih terawat walaupun fasilitas di dalam komplek makam tersebut sudah banyak yang rusak.




Penjual Bambu


Sejak selesainya tahapan pemilu di negeri ini omzet penjual batang bambu menjadi turun drasti banyak batang bambu yang di biarkan dan menjadi kuning, tetapi harapan mereka omzet ini akan bergerak naik pada saat gelaran pemilu presiden pada bulan Juli nanti, penjual bambu ini banyak terdapat di kawasan depan eks Jagalan Pasar Kuto slain bambu merekapun menjual kayu-kayu eks industri dengan harga murah.

Jalan Pangeran Sido Ing Lautan - Palembang



Pangeran Sido Ing Lautan adalah nama penguasa Kesultanan Palembang Darussalam. Beliau memerintah kesultanan Palembang dari tahun 1547-1552 masehi. Namanya diabadikan pada nama jalan di 32-35 Ilir Palembanga atau yang di kenal dengan nama Tanggo Buntung

29 April 2009

TPU Puncak Sekuning Palembang








TPU Puncak Sekuning merupakan salah satu pemakaman umum yang ada di Palembang yang terletak di kawasan IT 1, di mana penjual bunga di sini tiap hari pasti berjualan dan begitu juga dengan para perziarah, dengan tempat yang strategis dan di tengah kota menjadikan TPU ini salah satu pilihan.

Rumah Makan Musi - Pindang Sekanak Palembang

Rumah makan musi yang terletak di pasar sekanak ini menyajikan makanan pindang yang cukup enak, dari pindang patin, ikan goreng seluang, pindang kerang dan beberapa jenis lainnya, tidak heran jika pindang sekanak ini sering di kunjungi oleh pejabat negara seperti mantan persiden megawati, dan kalau berkunjung dan ingin makan di sini harus tepat waktu kalau tidak makanan akan habis.

Pindang Sekanak yang terletak di jalan Dekaten Baru 241, Palembang. untuk menuju ke sana harus melalui jalan yang  melewati pasar sekanak yang memang agak ruwet dan ramai. dan saat masuk hampir semua meja hampir penuh. Tidak heran terkadang kalau kita bertememu dengan pejabat di kota ini.

Main Bola Di Halaman BKB






Walau terik matahari sangat menyengat keasikan anak-anak ini bermain bola sangat semangat, dengan keringat bercucuran dan yang jadi kiper justru cewek.

Jalan Ki Gede Ing Suro - Palembang





Jalan Ki Gede Ing Suro atau yang lebih di kenal dengan "SURO" ini menghubungkan jalan nya langsung ke pasar sekanak, di kawansan ini juga di kenal dengan bangunan-bangunan yang berupa gudang dan salah satunya "Gudang Ong Boen Cit" yang sering disebut dengan Gudang Buncit

28 April 2009

Hydran Di BKB



Hydran yang berfungsi sebagai sumber air jika terjadi kebakaran, memang hdyran seperti ini banyak di perlukan sebagaian besar hydran yang ada di Palembang banyak yang tidak berfungsi baik kendala supply air maupun rusaknya hydran tersebut.

Jalan Gajah Mada - Palembang





Jalan gajah mada yang terletak di kawasan kambang iwak ini di sisi kiri dan kanan banyak terdapat rumah-rumah kolonial, di ujung jalan ini terdapat white churce (gereja Siloam), di jalan ini juga terdapat kafe yang lumayan enak dan hot spot di kawasan ini kencang sekali.

Halte Tempo Dulu di Palembang



Pada tahun 90-an seperti inilah bentuk halte yang banyak tersebar di Palembang dengan media beton cor, tetapi saat ini halte seperti ini sudah banyak di bongkar dan di bangun jenis halte baru yang lebih representatif, sisa-sisa dari halte jenis ini bisa di lihat di Jalan merdeka dan KM 5.

Angkot Plaju

Angkot Plaju

Rute : Pasar - Pasar
Warna Angkot : Merah
Jenis Angkot : Mitsubishi L-300 atau Suzuki Carry 1,5
Rute : Plaju (Depan Komperta) -Jl. DI. Panjaitan - Jl A Yani-Jl Ryacudu - Jembatan Ampera.

27 April 2009

Jalan Ki Ronggo Wiro Sentiko - Palembang




Jalan Ki Ronggo Wiro Sentiko yang di ambil dari salah satu nama pembesar di kesultanan Palembang, di jalan ini banyak di temukan usaha kerajinan songket di mana memang kawasan ini di tetapkan sebagai sentra kerajinan songket palembang, dan selain itu pula kawasan ini lebih di kenal dengan "Talang Keranggo/Kerangga".

Eks Rumah Potong Hewan Kuto Batu Palembang (Jagalan)





tempat yang dulunya merupakan Eks Rumah Potong Hewan atau jagalan ini sudah beberapa tahun yang lalu di pindah ke kawasan Gandus dikarenakan sudah padatnya kawasan perumahaan penduduk di daerah ini, dan kedepan salah satu wacana bahwa tempat ini akan menjadi salah satu bagian dari Jembatan Musi III.

Jalan Ratu Sihanum - Palembang




Jalan yang merupakan bagian dari kecamatan Ilir Timur II ini mengambil nama dari salah satu keluargaa kerajaan dari kesultanan Palembang, jalan yang berjarak +/- 2000M ini, di sisi kiri dan kanan masih banyak tampak rumah-rumah limas dan panggung tempo dulu walaupun sebagian besar sudah di rombak menjadi bangunan moderen, dan jalan ini bisa di tempuh dari samping pasar lemabang.

Pempek Nasi

Pempek Nasi
Mungkin pempek seperti ini memang tidak umum di dengar karena memang ini resep rahasia keluarga kami, biasanya pada pagi hari sering terdapat sisa nasi dan nasi inilah yang di olah dan di tambah dengan sagu biar menyatu dan langsung di goreng makan selagi hangat atau dingin + cuka memang enak, anak kami Annisa sangat menyukai makanan made ini dewek ini.

Bahan utamanya adalah nasi dan sagu. Siapkan nasi 5 sdm, tepung sagu 10 sdm (aduk rata),tambahkan telur ayam 1 butir (bisa dipakai atau tidak) , bawang merah 4 siung dan bawang putih 5 siung (cincang halus), merica bubuk dan garam secukupnya. 

Campurkam smua bahan dan bumbu tadi hingga merata sambil di tambah air sedikit sampai adonan menjadi kental lengket. Kemudian diambil sedikit dengan menggunakan sendok makan trus goreng di minyak yg sudah dipanaskan. Goreng sampai semua adonan habis. Sajikan hangat.

24 April 2009

Jalan Jepang Keramasan - Palembang


Mungkin tidak banyak yang mengetahui tentang Jalan Jepang di kawasan keramasan ini terapi bagi sebagian masyarakat bahwa jalan ini merupakan penghubung penting dalam kehidupan.

Penjual Tape di Masjid Agung

Ternyata banyak juga peminat tape ini saat selesai jumat mungkin di goreng atau menjadi es tape merupakan sajian yang segar di saat panas.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Membuat Tape Singkong
Alat :
  1. Baskom
  2. Kain Lap
  3. Kompor
  4. Panci Kukus
  5. Penyaring
  6. Piring
  7. Pisau
  8. Sendok & Garpu
Bahan :
  1. Air secukupnya
  2. Daun pisang
  3. Ragi yang telah dihaluskan
  4. Singkong 2 kg
Cara Kerja :
  1. Siapkan semua bahan.
  2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
  3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
  4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
  5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
  6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
  7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan
  8. Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
  9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
  10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
  11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape. 
 Sumber Resep : haris1aja.wordpress.com/

Sesaat Setelah Selesai Sholat Jumat





Seperti inilah sesaat selelah sholat jumat selesai dilaksanakan di Masjid Agung SMB II palembang.

23 April 2009

Jalan Mayor Ruslan - Palembang




Di jalan ini bisa di temukan penjual makanan ikan baik berupa pelet maupun berupa anak ikan gabus, di trotora jalan yang cukup rindang ini sudah sejak lama mereka berjualan +/- 10 tahun yang lalu.

Lampu Merah Simpang Charitas Palembang




Sebenarnya paling malas kalau sudah ketemu dengan Simpang yang satu ini kendaraan bisa kena 2 kali lampu merah, karena padatnya kendaraan yang melintasi di simpang ini tidak heran kalau macet menjadi pemandangan yang rutin.

22 April 2009

Bank Sumsel

Kantor pusat bank Sumsel di Jalan Kapten Arivai Palembang
 PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung didirikan pada tanggal 6 November 1957 dengan nama PT Bank Pembangunan Sumatera Selatan yang didirikan berdasarkan:
  1. Keputusan Panglima Ketua Penguasa Perang Daerah Sriwijaya Tingkat I Sumatera Selatan Nomor 132/SPP/58 tanggal 10 April 1958 dengan berlaku surut. mulai tanggal 6 Nopember 1957.
  2. Akta Notaris Tan Thong Khe Nomor 54 tanggal 29 September 1958 dengan izin Menteri Kehakiman No. J.A.5/44/16 tanggal 11 Mei 1959.
  3. Izin Usaha Bank dari Menteri Keuangan Nomor 47692/UM II tanggal 18 April 1959.
Selanjutnya dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Bank Pembangunan Daerah, maka terhitung sejak tahun 1962, secara resmi seluruh kegiatan PT. Bank Pembangunan Sumatera Selatan menjadi milik Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Selatan dengan status badan hukum perusahaan Daerah berdasarkan Peraturan DaerahNomor 11/DPRDGR Tingkat I Sumatera Selatan, Dengan izin usaha yang dikeluarkan oleh Menteri Urusan Bank Central/Gubernur bank Indonesia Nomor 2/Kep/MUBS/G/63 Tanggal 27 Februari 1963.

Setelah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang perbankan dan sesuai dengan Perda No. 6 tahun 2000 tanggal 19 Mei 2000, Bank Sumsel mengubah bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perusahaan Persero Terbatas dengan Akta Pendirian No. 20 tanggal 25 November 2000 dan persetujuan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.3/2/KEP.DpG/2001 tanggal 24 September 2001.

Perubahan badan hukum tersebut terhitung tanggal 1 Oktober 2001, dengan berbagai perubahan yang mendasar dan menyeluruh tersebut agar Bank Sumsel lebih profesional dan mampu bersaing pada era otonomi daerah.

Sekilas Perubahan Nama Bank Sumsel Babel

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan Nomor2 tanggal 03 November 2009 dan Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor:AHU-56914.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 20 November 2009, maka:  Bank Sumsel  berubah nama menjadi  Bank Sumsel Babel
Sumber Tulisan : Bank Sumsel Babel

Bank yang merupakan BUMD ini, merupakan bank kebanggaan masyarakat SUMSEL selain bertugas untuk simpan pinjam, bank ini juga menjadi salah satu sponsor dari klub kebanggaan wong kito yaitu SRIWIJAYA FC.

Penjual Gulo Puan

Penjualn gulo puan yang bisa di temui di pelataran Masjid Agung SMB II pada setiap hari Jumat
Gulo Puan yang saat ini di jual seharga 40 ribu/kg ini ramai pembeli, kalau telat saja di jamin tidak kebagian, penjual ini hanya ada setiap pasar kejut masjid Agung ini buka. Gulo puan ini merupakan salah satu hasil olahaan dari susu kerbau yang berasal dari OKI terutama daerah Pampangan.
------------
PALEMBANG,  Susu yang dihasilkan kerbau rawa, yang hidup di Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, cocok untuk bahan baku pizza, salah satu makanan favorit masyarakat perkotaan saat ini. Karena itu, kata Plt Kepala Dinas Peternakan Sumsel Asrillazi, pengembangan ternak tersebut perlu dilakukan secara optimal.

Pernyataan Asrillazi itu merupakan kesimpulan dari kunjungan Direktur Pusat Penelitian Ternak Kerbau/Sapi Monterolondo Italia Prof Antonio Borghese ke Sumsel, beberapa waktu lalu. 

Peternakan kerbau di Indonesia terbatas hanya di beberapa provinsi saja, salah satunya di Sumsel. Itu pun terutama di Kecamatan Pampangan, Kabupaten OKI, dan di Kabupaten Banyuasin. 

Begitu pula produksi susu kerbau di Indonesia, jumlahnya saat ini masih sedikit. Selama ini, masyarakat lebih mengenal sapi sebagai penghasil susu ketimbang kerbau, apalagi kerbau rawa. Habitat kerbau rawa yang terbatas menyebabkan populasinya tidak berkembang optimal sehingga yang mengenal hewan jenis itu juga terbatas. 

Masyarakat Pampangan dan beberapa kecamatan di sekitarnya juga tidak terbiasa mengonsumsi susu segar yang dihasilkan kerbau rawa karena sifatnya yang tidak bisa disimpan lama. 

Di daerah itu juga belum terdapat teknologi pengolahan hasil sebagai susu segar, seperti pasteurisasi dan pengepakan. Cita rasa susu kerbau dan kandungan lemak yang tinggi juga menyebabkan masyarakat kurang meminatinya. Karena itulah produksi susu kerbau di Sumsel lebih banyak berupa hasil olahan, seperti gulo puan, sagon puan, minyak kerbau, dan dadih.

Namun, hasil olahan dari susu kerbau itu baru dikenal oleh masyarakat Sumsel, dan popularitasnya semakin meredup sejalan dengan maraknya produk olahan dari ternak sapi. 

"Harus ada gebrakan baru di bidang pengolahan hasil susu kerbau ini, setidaknya mengikuti tren pola konsumsi susu yang berkembang di masyarakat yang ada sekarang. Karena itulah, ketika ada apresiasi dari pihak luar terhadap ternak kerbau di Provinsi Sumsel ini disambut dengan antusias," kata Asrillazi.

Spesies asli.
Kerbau rawa atau lebih dikenal sebagai kerbau pampangan merupakan spesies asli Sumsel, dengan penyebarannya hanya meliputi Kecamatan Pampangan dan Kabupaten Banyuasin. 

Ciri khas kerbau rawa adalah berkulit dan bulu warna hitam, kepala besar dan telinga panjang, tanduk pendek dan melingkar ke arah belakang, ambing berkembang baik dan simetris, badan berbentuk siku ke belakang, serta temperamen tenang dan relatif tahan penyakit. Kerbau itu bisa mencari makanan di dalam air.
Kegunaan ternak kerbau ini sebagian besar sebagai penghasil daging dan hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan sebagai ternak kerja. Adapun susu kerbau hanyalah produksi sampingan sesaat ketika kerbau itu sedang menyusui. 

Seiring dengan makin meningkatnya permintaan daging, spesies asli itu mulai didampingkan dan dipelihara bersama dengan spesies kerbau lainnya. Kondisi itu mengakibatkan populasi kerbau pampangan semakin menyusut, kendati populasi kerbau secara keseluruhan cenderung berkembang. 

Melalui kerja sama bilateral antara Indonesia dan Italia melalui Atase Pertanian KBRI Indonesia di Roma, Dr Eriza Sodikin, Prof Antonio Borghese melakukan kunjungan kerja di beberapa sentra ternak kerbau di Indonesia, termasuk di Sumsel pada 2008. Berdasarkan hasil kunjungan tersebut, direkomendasikan untuk intensifikasi ternak kerbau di Sumsel. 

Hal itu dilakukan dengan perbaikan mutu ternak bibit, meliputi seleksi populasi pada bobot badan dan produksi susu, kemudian menghindari perkawinan dalam (inbreeding) serta pelaksanaan kawin suntik (IB) dengan tetap mempertahankan dan mengembangkan keberadaan ternak kerbau pampangan sebagai spesies asli.
Direkomendasikan pula perbaikan mutu pakan dan manajemen pemeliharaan kerbau yang meliputi pencatatan kondisinya dan faktor pendukung pemeliharaan lainnya. Pihak pemerintah direkomendasikan untuk melakukan revitalisasi ternak kerbau pampangan  melalui bimbingan dan bantuan teknis dan penyuluhan berupa teknologi pengolahan susu dan pengolahan limbah serta bantuan modal dan manajemen, termasuk bantuan pemasaran. 

Populasi ternak kerbau di Kabupaten OKI pada 2007 sebanyak 16.882 ekor, berupa 2.438  jantan dan 14.384 betina. Dinas Peternakan Sumsel pada  2009 siap menindaklanjuti kunjungan kerja tersebut, apalagi Italia menjanjikan akan melatih sebanyak tujuh peternak Sumsel di negara tersebut. Upaya itu untuk mengoptimalkan perlindungan dan pemeliharaan kerbah rawa di Sumsel yang dapat dikembangkan sebagai penghasil susu berkualitas sebagai bahan baku pizza.

Sumber tulisan : http://nasional.kompas.com/

Pasar Kaget Masid Agung SMB II




Pasar Kejut yang hanya berjualan di trotora masjid agung SMB II ini, hanya bisa di temui saat selesai sholat Jumat, pasar yang hanya berlangsung +/- 2 jam ini, menjual beberbagai perlengakapan baik baju, alat ibadah, VCD , celana panjang dan lain sebagainya, ada yang unik yang selalu di jual di sini saat yaitu "Gulo Puan".

Welfare Party At Malabar Coffe Shop -Hotel Horizon Palembang





Teman yang dari awal bersama saat ini kami harus berpisah, karena beliau harus bertugas di tempat baru, acara perpisahaan pun di adakan di malabar coffe shop hotel horizon dan di hadiri hampir seluruh staff dan pimpinan, selamat jalan sahabat. Sukses Selalu.

21 April 2009

Yayasan Pendidikan Quraniah



Yayasan Quraniah pendidikan tertua dikota ini yang terletak di Jalan Segaran ini sudah berdiri sejak Mei 1929, dimana lembaga pendidikan ini awal berdirinya lebih mirip dengan madrasah tetapi seiring perkembangan zaman maka yayasan ini juga berkembang mengikuti ilmu pendidikan moderen saat ini, walaupun begitu kapasitas pendidikan agama di yayasan ini tidak berkurang.

The Fame Update





Salah satu mall besar yang akan berdiri di kawasan Rajawali ini masih terus di bangun sekarang tahap perwarnaan sudah mulai terlihat di bagian gedung, gedung yang di dirikan di lahan eks YPAC ini juga akan berdiri hotel dan beberapa tempat bisnis lainnya.