CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.

30 April 2012

Amanzi Waterpark Palembang


Sejak beroperasi akhir tahun lalu, Amanzi Waterpark telah menjadi salah satu icon wisata di Kota Palembang.Tentu ini membanggakan masyarakat  Kota Palembang. Bagi wisatawan yang datang ke Kota Palembang,  tidak sempurna jika belum merasakan sensasi yang luar biasa dengan bermain air di Amanzi Waterpark yang berada di kawasan perumahan CitraGrand City. Jika sudah begitu, tentu masyarakat Kota Palembang  akan lebih menyesal lagi jika belum menikmati Amanzi Waterpark yang memiliki wahana permainan komplit berikut fasilitas pendukungnya yang dapat membuat enjoy dan rileks.

Program yang sudah berjalan di Amanzi Waterpark antara lain : Student Rate  (rate khusus untuk pelajar/mahasiwa), Birthday Package  (paket khusus yang akan merayakan ulang tahun), Friends & Family Package, dan Voucher Ticket (bisa digunakan untuk souvenir atau program promosi).

Bermain air bersama keluarga atau teman di Amanzi Waterpark memang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, sarana rekreasi dan olahraga air yang bisa dinikmati semua  level usia, dari balita sampai dewasa ini memiliki berbagai wahana yang mengasyikan dan menegangkan sehingga membuat pengunjung betah bermain air berjam-jam. Wahana permainan di Amanzi Waterpark terintegrasi antara satu dan yang lainnya. Sehingga pengunjung tak perlu berjalan jauh menikmati berbagai permainan air yang ada di  Amanzi Waterpark.
Faktor keamanan mendapat perhatian penuh di Amanzi Waterpark. Hampir di setiap arena permainan, seorang penjaga keselamatan atau life guard berdiri mengawasi dan siap memberi pertolongan. Setelah lelah bermain air, pengunjung bisa istirahat melepas penat dengan mengisi perut yang kosong di Amanzi Cafe yang lokasinya tak jauh dari arena permainan. Bagi pengunjung yang ingin membeli cinderamata Amanzi Waterpark atau ingin berfoto bersama bisa datang ke Amanzi Store. Pengunjung semakin nyaman karena Amanzi Waterpark juga dilengkapi berbagai fasilitas pendukung seperti Free WiFi, Locker Room, Cabana Rental, Medical Room, Prayer Room, dan ATM Center.  

Dan kini masyarakat semakin mudah jika ingin ke Amanzi Waterpark. Pasalnya, taksi Blue Bird akan membuka pangkalannya di Amanzi Waterpark. Selain itu akan segera dibuka jalur Transmusi Bandara – Terminal Alang-alang Lebar via Amanzi Waterpark. Jadi tunggu apalagi, datanglah ke Amanzi Waterpark dan rasakan serunya bermain air bersama keluarga dan teman.  Waktu operasional Amanzi Waterpark setiap hari mulai dari pukul 10.00 - 18.00 WIB.

Dan berikut ini adalah Informasi Harga
  • Harga Tiket Masuk Umum
    Senin – Jumat : Rp. 50000/orang
    Sabtu : Rp. 75000/orang
    Minggu atau hari libur : Rp. 100000/orang
  • Harga Tiket Masuk Khusus
    Usia>60 tahun senin-jumat : Rp. 30000/orang (tunjukkan KTP)
    Usia>60 tahun sabtu : Rp. 50000/orang (tunjukkan KTP)
    Usia>60 tahun minggu : Rp. 65000/orang (tunjukkan KTP)
  • Harga Sewa Ban
    Single : Rp. 10000/unit
    Double : Rp. 15000/unit
    Deposit ban single : Rp. 10000/unit
    Deposit ban double : Rp. 15000/unit
  • Harga Sewa Loker
    Personal (kecil) : Rp. 5000/@ 1 coin
    Family (sedang) : Rp. 5000/@ 2 coin
  • Deposit Smart Card : Rp. 20000/buah (berlaku 1 bulan)
  • Harga Sewa Cabana
    Senin – Jumat : Rp. 100000/unit/check in
    Sabtu & minggu/libur : Rp. 200000/unit/check in
    Deposit Cabana (setiap hari) : Rp. 50000/unit/check in
Sumber Tulisan : Grand City 

Palembang, Citra Grand City , 0512, Dodi NP

28 April 2012

Bus Rapit Transit (BRT) Trans Musi Palembang

Bus Trans Musi sedang menunggu penumpang di terminal Karya Jaya
Keberadaan Bus Rapit Transit (BRT) Transmusi bagi masyarakat Kota Palembang merupakan bentuk upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mewujudkan pelayanan terbaik di bidang transportasi.

Bidang angkutan umum yang satu ini merupakan salah satu program Pemkot Palembang dalam penyelenggaraan green transportation atau transportasi hijau karena Transmusi merupakan moda angkutan berbahan bakar gas. Sistem transportasi hijau dari Transmusi ini sesuai dengan keputusan wali kota untuk menjadikan Palembang sebagai kota yang bermoto Green,Clean, and Blue.

Kondisi di dalam Bus Trans Musi
Selain memberi pelayanan terbaik berupa kenyamanan dan keramahan lingkungan, dasar program pengadaan transportasi massal Transmusi juga untuk meredam sekaligus menghilangkan kesan ketidakaturan angkutan jenis bus kota yang terkadang tanpa memperhatikan aspek keselamatan.

Untuk itu, Pemkot Palembang menargetkan keberadaan angkutan bus kota tidak boleh beroperasi lagi di ruas jalan protokol kota paling lambat akhir tahun 2013 mendatang. Salah satu strateginya tidak memperpanjang lagi trayek bus kota tapi memperbanyak jumlah unit Transmusi.

Pemkot Palembang juga menambah sekitar 80 unit armada bus Transmusi yang dananya diserap melalui APBD sebesar Rp15 miliar ditambah APBD Perubahan sebesar Rp25 miliar. Estimasi satu unit Transmusi besar sekitar Rp1,3 miliar.Di samping armada,Pemkot juga menyiapkan SDM terbaik.

Para awak dan pramugara Transmusi diberikan pendidikan dan latihan khusus yang bertujuan memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat pengguna jasa transportasi massal.Adapun operasional Transmusi dimulai sekitar pukul 06.00-18.00 WIB dengan tarif penumpang sekitar Rp3.000 (Per Desember 2011 berubah menjadi Rp.4.000,-) untuk Route Indralaya atau Pangkalan Balai Rp.7.000,-. Roundtrip per hari sekitar 6 kali dengan headway sekitar 10-15 menit.

Load factor Transmusi pun cukup tinggi diangka 75% dengan jumlah penumpang 7.500 orang/hari dan rata-rata penumpang per bulan mencapai 225.000 orang Sistem tiket Transmusi juga dikembangkan dengan menerapkan smart card atau kartu pintar.

Selain itu, dikembangkan Intelligent Transport System (ITS) melalui pembuatan traffic control room yang dapat melakukan kontrol terhadap operasional Bus Trans Musi maupun kondisi lalu lintas di Kota Palembang. Sarana pendukung lainnya seperti halte juga terus dipersiapkan dengan rincian halte dibangun menggunakan APBD Kota Palembang dan sisanya dibangun pihak ketiga.

Sebanyak 60 halte yang dibangun berada di kawasan Seberang Ulu dan sebagian lagi berada di daerah Seberang Ilir dengan rincian 20 halte dibangun di koridor Plaju-Kertapati, 20 halte di koridor Jakabaring-PS Malldansisanya diSeberangIlir. Program angkutan massal ini sesuai dengan apa yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan.

Pembangunan halte busnya sendiri tergolong prosesnya cepat. Walaupun konsepnya seperti busway di ibu kota tapi nggak sepenuhnya dibuat sama persis. Jalur jalan Trans Musi ini sama seperti jalur kendaraan umum lainnya, dia nggak punya jalur khusus. Bedanya Trans Musi ini memberikan kenyamanan menggunakan jasa angkutan umum. Sebenarnya proyek ini untuk menghilangkan bus kota yang ada di Palembang. Secara berkala setiap tahun bus yang habis masa trayeknya maka nggak boleh diperpanjang lagi.

Ini merupakan kewajiban pemerintah untuk menyediakan angkutan umum dengan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Tujuan pengembangan angkutan perkotaan adalah bagaimana angkutan umum menjadi pilihan dan idola masyarakat dalam bertransportasi.

Sumber Tulisan : Sindo

Koridor Reguler
Harga: Rp 4000

1. Koridor 1: Ampera – Alang-Alang Lebar
2. Koridor 2: Sako Kenten – Palembang Indah Mall (PIM)
3. Koridor 3: Jakabaring – Palembang Square (PS) Mall
4. Koridor 4: Plaju – Terminal Karya Jaya
5. Koridor 5: Bandara SMB II – Alang-Alang Lebar
6. Koridor 6: Pusri - Palembang Square (PS) Mall
Next : Koridor 7 Bandara SMB II - Bukit

Koridor Khusus
Harga: Rp 7000

1. Koridor Pangkalan Balai: Alang-Alang Lebar – Pangkalan Balai
2. Koridor Indralaya: Terminal Karya Jaya - Indralaya

Next : Koridor khusus CBD (Central Business District)
Airport Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II - Masjid Agung - IP - PIM - PS dan CBD lainnya



Trans Musi, Terminal Karya Jaya, 0412, Dodi NP

22 April 2012

Bentor Baturaja

Bentor yang menjadi salah satu transportasi alternatif di kota Baturaja.

Bentor merupakan singkatan dari 'Becak Bermotor'.seperti di kota-kota lainnya yang merupakan angkutan alternatif pengganti becak atau bendi yang sudah tidak beroperasi lagi, dengan menggabungkan kereta penumpang yang digabungkan dengan sepeda motor. Bentuk keretanya beroda dua mirip becak. Kereta itu kemudian digabungkan dengan sepeda motor dan menjadi alat angkut beroda tiga yang populer di masyarakat.

Seperti di daerah Baturaja juga dapat kita lihat sejumlah bentor berkeliling mengitari kota untuk mencari penumpang dengan tarif di kisaran 10 - 20 rb. Bentor di Baturaja sendiri ada 2 jenis ada yang seperti Bentornya Gorontalo dimana  kereta penumpangnya ada di depan dan ada juga seperti Bentor Siantar yang menyamping. Di  Sumatera Selatan sendiri hampir di setiap kota kabupaten memiliki bentor dengan ciri khas masing-masing seperti di Palembang, OI, Lahat dan beberapa tempat lainnya.

Baturaja, Pasar Baru, 0412, Dodi NP

Baturaja, OKU, Sumatera Selatan

Beberapa sudut Pasar baru, Baturaja, OKU
Nama Kabupaten Ogan Komering Ulu diambil dari nama dua sungai besar yang melintasi dan mengalir di sepanjang wilayah kabupaten OKU, yaitu sungai Ogan dan Sungai Komering. Berdasarkan sejarah, sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 9 Tahun 1997 tanggal 20 Januari 1997, Tahun 1878 ditetapkan sebagai tahun kelahiran nama Ogan Komering Ulu. Sedangkan berdasarkan peraturan perundang-undangan, Kabupaten Ogan Komering Ulu terbentuk dengan keluarnya Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembubaran Negara Bagian Sumatera Selatan dan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Sumatera Selatan menjadi Propinsi didalam Negara Republik Indonesia.

Daerah Pasar Baru di Baturaja.
Selanjutnya melalui Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor GB/100/1950 tanggal 20 Maret 1950, ditetapkan batas-batas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan ibu kota kabupaten di Baturaja. Sejalan dengan Undang-undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 yang diperkuat dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821), Kabupaten Ogan Komering Ulu menjadi daerah otonom yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.

Sesuai dengan semangat Otonomi Daerah, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4347), pada tahun 2003 Kabupaten OKU resmi dimekarkan menjadi 3 (tiga) Kabupaten, yakni 
(1) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU TIMUR) dengan Ibukota Martapura
(2) Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU SELATAN) dengan Ibukota Muaradua dan 
(3) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dengan Ibukota Baturaja.

Sumber Tulisan : www.okukab.go.id/

 Baturaja, pasar Baru, 0412, Dodi NP

21 April 2012

Sejarah Yayasan IBA

Gedung serba guna IBA tempo dulu sumber : iba.ac.id
Gedung Serba guna IBA saat kini sumber : Facebook IBA
Kesempatan memperoleh pendidikan, sebelum revolusi dan pada awal kemerdekaan, sangatlah terbatas. Banyak anak-anak yang tidak dapat sekolah. Keprihatinan ini membangkitkan kehendak almarhum Bapak Bajumi Wahab, yang didukung isterinya almarhum Ibu Sajidah, untuk menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat. Sehingga ada generasi penerus yang mampu menciptakan dan membangun dunia usaha.

Foto Gedung Yang saat ini di pakai sebagai gedung Olahraga dan ruangan anak-anak TK.

Salah satu peragaan tari oleh anak-anak SMA IBA saat ada acara seni budaya sumber : Facebook IBA

Pendiri Yayasan

Foto Gedung IBA tempo dulu sumber : Facebook IBA
Maka kemudian, Bapak Bajumi Wahab, sebagai donator tunggal, dibantu kerabat beliau almarhum dr. M. Isa, almarhum Nasaruddin Nuch dan almarhum Dentjik Wahab, mendirikan yayasan pendidikan yang diberi nama Yayasan IBA, yang merupakan kesatuan dari nama Ida dan Bajumi. Secara legal, Yayasan IBA disahkan pada tanggal 01 September 1959 dihadapan Notaris Tan Thong Kie, tercatat dalam akte no. 48 dan tambahannya no. 61 tanggal 29 Juli 1960. Serta dimuat dalam lebaran Negara no. 60 tahun 1960.


Foto Gedung IBA saat kini sumber : Facebook IBA
Perguruan IBA
Selesai proses legal tersebut, dimulailah pembangunan gedung, yang dirancang oleh arsitek lulusan Amerika, Oen Poo Haw.  Gedung tersebut diresmikan pemakaiannya oleh Ibu Sajidah pada tanggal 06 Nopember 1960. Pada awal operasinya, gedung ini menampung siswa-siswi Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.



  

Universitas IBA
Pertengahan tahun 1980-an, walaupun pemerintah telah mendirikan tambahan 32 Perguruan Tinggi Negeri, universitas dan Institut, masih banyak siswa yang tidak tertampung di perguruan tinggi.  Hal ini dialami calon mahasiswa di luar pulau Jawa, termasuk diantaranya wilayah Sumatera Selatan. Sehingga pada tanggal 1 November 1986, Yayasan IBA mendirikan Universitas IBA.

Arti logo Universitas IBA
Lambang UNIVERSITAS IBA berpaut pada logo “YAYASAN IBA” yang mengandung makna sebagai berikut :

Bentuk dasar logo berupa segitiga sama sisi, melambangkan keseimbangan yang harmonis antara dimensi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Moral, sebagai cerminan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Tulisan “IBA” yang terdapat dalam segitiga sama sisi dibangun melalui tarikan garis-garis yang pasti (terukur), menyiratkan arti bahwa pendidikan merupakan aktivitas yang jelas, tepat dan terarah dalam konteks:

- Ibu Bapak Anak : Merupakan Nukleus Sosial Masyarakat
- Iman Berilmu Amal – Bakti : Sebagai Nuansa Pendidikan
- Ilmu Budaya Akhlak : Wujud Citra Kualifikasi Alumnni
- IBA : Ungkapan Rasa dan Kasih Sayang
- IBA : Akronim dari Ida dan Bajumi, Pendukung dan Pendiri YAYASAN IBA

Dalam penataan tulisan “IBA” terdapat 5 (lima) buah segitiga sama sisi, sebagai pernyataan bahwa gerak aktivitas YAYASAN IBA,  senantiasa mengandung nilai-nilai Pancasila.

Sebagai satu kesatuan, logo YAYASAN IBA secara struktural dibentuk dengan komposisi yang terkait antara satu sama lain sebagai lambang fundamental untuk membangun dan mendisplinir kepandaian, ketrampilan pengenalan akan kemampuan dan batas-batas kemampuan diri serta kehormatan diri sesuai dengan kodratnya. 

Sumber tulisan dan Foto lawas : http://www.iba.ac.id 

Palembang, Sekip , 0412, Dodi NP

Aseli Cibaduyut Ceritanya Awet Sampai Buyut

Iklan produk dalam negeri dari kementiran Perdagangan RI bekerjasama dengan trimakasihku.com

Unik juga iklan yang saya temui satu ini, awalnya dikirain hanya iklan biasa tetapi setelah di perhatikan dengan seksama kenunikannya ada pada kata-kata dan gambarnya, dengan mengusung tulisan "Aseli Cibaduyut Ceritanya Awet Sampai Buyut" memperlihatkan sepatu kulit kotor yang tahan lama, Ikaln yang bekerja di sponsori oleh Kementerian Pedagangan Republik Indonesia merupakan bentuk promosi akan cinta 100% produk Indonesia, yang uniknya di situ juga ada trimakasihku.com sang "spesialis" berbagi cerita.

Dengan posisi iklan yang tepat berada di simpang empat Jakabaring, merupakan sarana yang pas untuk menggugah orang cinta kepada produk dalam negeri

Palembang, Simpang 4 Jakabaring, 0412, Dodi NP

20 April 2012

Kapal Feri Penghubung Palembang & Pulau Bangka

Kapal feri yang menyusuri sungai musi dan akan bersandar di Pelabuhan 35 Ilir.

Bangka dan Belitung yang identik dengan kota timah dan memiliki gususan pantai yang menjadi asset pariwisata, dari kota Palembang sendiri untuk mencapai kawasan ini ada beberapa alternatif sarana transportasi seperti :Pesawat, Kapal Feri ataupun kapal cepat.

Seperti foto diatas kapal Feri yang baru datang dari Bangka ke Palembang yang akan bersandar di pelabuhan 35 ilir. Untuk kapal feri merupakan transportasi yang paling murah di bandingkan dengan pesawat terbang ataupun kapal cepat walaupun dengan lama perjalanan kurang lebih 5 - 6 jam, di tambah lagi jika kita ingin membawa sendiri Mobil kapal feri merupakan pilihan yang pas.

Sejarah Kapal Feri di Palembang


Kapal Roda lambung di perairan sungai Musi  tahun 1900 sumber : Kitlv.nl
Pada era 1800-an, pola perdagangan di Sumsel adalah moda angkutan air. Terutama pada tahun 1880, perdagangan di daerah ini –baik dari wilayah pedalaman maupun dari Kota Palembang sebagai sentral dilayani oleh kapal uap, yang lazim disebut Hekwieler atau "kapal roda lambung" atau kapal "Marrie".

Kapal-kapal ini melayari Sungai Musi, Sungai Komering, Sungai Ogan, dan Sungai Lematang membawa barang konsumsi impor. Selanjutnya, di daerah tujuan, barang impor –umumnya berasal dari Sungapura-itu dijual. Dari “pasar” pedalaman ini, pemborong besar pedalaman membeli hasil bumi, terutama karet dan kopi.

Selain untuk sarana pengangkutan kapal ini juga berfungsi bebagai sarana troasportasi penduduk untuk bepergian, dulu dermaga kapal roda lambung ini adalah di kawasan seebelah hulu (Deramga di sebelah hulu yang berada di bawah jembatan Ampera).

Kapal Marrie di Sungai Musi dan Sungai Muara Enim
Sumber :Kitlv
Saat mulai terbukanya akses menggunakan kereta api pada tahun 1927 maka dimulailah persaingan antara kapal roda lambung dan kereta api. Seperti halnya angkutan kapal roda lambung, karet yang dibawa kereta api berhenti di Stasiun Kertapati. Lalu, getah karet itu dibawa dengan kapal kecil untuk “curah” di gudang rakit sepanjang Kertapati-Sekanak.


Memasuki masa 1930-an, angkutan kereta api mulai mendominasi. Akibatnya, para pedagang Palembang pemilik kapal roda lambung mulai mengurangi frekuensi pelayarannya. Kondisi ini diperparah pula oleh krisis ekonomi atau malaise pada era 1930-an, setelah sempat terjadi rubber booming pertengahan 1920-an.

Kapal roda lambung yang biasa melayari Lematang, Ogan, dan Komering mulai berkurang, bahkan nyaris lenyap pada tahun 1937. Bahkan, para penduduk desa, yang biasanya naik ke kapal untuk membeli barang-barang impor, juga berkurang.

Kapal-kapal itu masih dapat bertahan hidup hanya di wilayah Musirawas, yang kala itu belum ada rel kereta api milik ZSS (Zuid Sumatra Staatss-poorwegen).

Palembang, Jembatan Ampera, 0412, Dodi NP