Jalan di Kampung Al Munawar
TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Untuk mempromosikan destinasi wisata andalan di Kota Palembang para komunitas penggiat peduli wisata dan Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan mengadakan Festival Kopi Al - Munnawar. Festival ini akan berlangsung 29 - 30 Oktober 2016 di Perkampungan Al-Munawar Palembang.
Al-Munawar merupakan perkampungan keturunan Arab yang ada di Kota Palembang yang memiliki budaya dan perkampungan khas yang masih lestari bahkan umurnya sudah berabad - abad yang terintegrasi dengan keindahan Sungai Musi.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camelin Sinaga, Rabu (26/10/2016), ada berbagai kegiatan dalam festival kopi Al-Munawar dan menarik dikunjungi yakni workshop penyajian kopi, workshop pemanfaatan limbah kopi, bazar kedai dan produsen kopi Sumatera Selatan, melukis menggunakan medium kopi.
Selain itu juga ada bincang sejarah perkampungan Al- Munnawar dengan narasumber warga Al-Munawar dan budayawan Palembang. "Yang menarik ada tur termurah di dunia hanya dengan Rp. 1000,- sudah bisa masuk ke beberapa rumah tua yang ada di kampung Arab ini," ucapnya. (*)
|
31 October 2016
Festival Kopi Al Munawar #2
30 October 2016
Festival Kopi Al Munawar #1
Gerbang masuk ke acara Festival Kopi Al Munawar |
Lukisan dari ampas kopi |
"Antusiasme warga terhadap festival kopi Kampung Al -Munawar ini memang begitu tinggi, bahkan jumlah pengunjung yang datang melewati harapan penyelenggara," kata ketua panitia penyelenggara, Robi Sunata, Sabtu.
Ia menjelaskan, festival kopi sendiri melibatkan 16 pengusaha dan pemilik kedai kopi yang ada di Kota Palembang, Pagaralam, Empat Lawang dan Muaraenim sebagai daerah-daerah penghasil kopi terbaik di Sumatera Selatan.
Festival ini melibatkan 10 lebih komunitas dunia maya di Indonesia sebagai bagian dari penyelenggara, kata Robi.
Sementara Kampung Al -Munawar menjadi destinasi festival kopi karena dulu di masa penjajahan Belanda kampung ini sudah meracik kopi dengan campuran rempah khas.
Selanjutnya, pasca kemerdekaan kopi produksi Kampung Al -Munawar mulai dikenal orang dengan berbagai merek, seperti merek ABK dan sendok emas, kata Muhammad bin Abdul Kadir (58), salah satu tokoh adat dan keturunan ke enam Kampung Arab itu.
Salah satu pengunjung yang datang langsung dari Surabaya, Bobi (25) mengatakan antusias mengikuti festival kopi Kampung Al -Munawar tersebut dan ini merupakan festival kopi pertama didatangi.
Stand Kopi |
Sebab, tambahnya, di Indonesia jarang diadakan festival semacam ini, serta ada banyak acara disajikan seperti tur rumah tua, penampilan gambus, penyediaan 1.000 gelas kopi gratis, lomba barista, puisi dan kopi, dan menonton film tentang kopi.
Festival kopi Kampung Arab Al- Munawar sendiri akan berlangsung sampai 30 Oktober 2016.
Editor : Yudho Winarto
Sumber : Antara
28 October 2016
Pemancangan tiang LRT Di sungai Musi
Tiang pancang di Sungai Musi Seberang Ulu |
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pengerjaan mega proyek Light Rail Transit (LRT) atau kereta api ringan
memasuki tahapan pemancangan di zona 4 atau wilayah Sungai Musi.
Untuk mencegah terjadinya insiden di daerah sungai Musi saat pemancangan,
pihak Waskita Karya selaku pemegang proyek berencana bakal menutup sementara
bagian kiri dan kanan Jembatan Ampera di Sungai Musi dengan menggunakan alat
buoy atau semacam penutup.
Perwakilan Waskita Karya, Adjie mengungkapkan penutupan jembatan ampera itu direncanakan bakal dimulai pada awal November ini. Nantinya, penutupan itu akan dilakukan sepanjang 300 meter dengan lebar 120 meter baik di kawasan hulu ataupun hilir.
Meski akan dilakukan penutupan, namun pihak proyek akan menyediakan space
atau ruang selebar 40 m ditengah lokasiclear area untuk tempat tongkang, jukung, serta kapal lainnnya yang akan melintas di
sana. "Sekarang
memasuki tahapan pemancangan. Rencananya akan ada empat tiang pancang yang
dibenamkan. Oleh karena itu harus ditutup," ujar Adjie saat mengikuti
rapat lanjutan LRT di kantor Dishubkominfo Sumsel, Jumat (21/10/2016).
25 October 2016
OPI Mall Palembang
Opi Mall Palembang |
OPI Mall adalah sebuah Pusat Perbelanjaan
Modern yang terintegrasi dalam kawasan OPI Business Center (OBC) seluas 25
hektar; terdiri dari Mall, Hotel, Apartment, Shop House, Town House, Water Fun,
Futsal dan Convention Center. Beralamat di Jalan Gubernur HA Bastari, Kelurahan
15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30257.
Terletak di muka utama lingkungan perumahan OPI Regency dengan total lahan
mencapai 200 hektar (visit: www.opiregency.com).
Tujuan masyarakat untuk berbelanja dan
rekreasi yang berada di area Hulu kota Palembang, menjangkau target market di
wilayah Seberang Ulu, khususnya wilayah kecamatan Kertapati, Plaju, Seberang
Ulu I, dan Seberang Ulu II yang mencapai 486.700 jiwa (data BPS 2012). Area
parkir mobil tersedia pada setiap lantai dengan total lot parkir mencapai
seribu unit.
Sebuah pusat perbelanjaan dan area
permainan yang nyaman untuk keluarga dimana icon mall, yaitu OPI Ice Rink
sebagai lokasi permainan Ice Skating pertama dan satu-satunya di kota
Palembang. sumber tulisan : http://opimall.co.id/
24 October 2016
Turnamen Pencak Silat Remaja H. Ishak Mekki Cup
Silatpalembang - Turnamen pencak silat H. Ishak Mekki Cup ini yang akan di selenggarakan pada tanggal 24 - 28 Oktober 2016 yang mempertandingkan kelas-kelas remaja yakni dari SD, SMP dan SMA yang di selenggarakan di atrium OPI Mall Jakabaring Palembang dengan mempertandingakan kelas putra dan putri.
Tujuan dari di selenggarakan turnamen ini sendiri adalah untuk menjaring bibit-bibit pesilat baru dari tingkat remaja biar bisa di didik menjadi atlet-atlet untuk event-event mendatang, sebanyak 18 perguruan mengikuti turnamen ini yang berasal dari kota Palembang seperti perguruan Tapak suci, HIMSSI, PSHT, Satria Mandiri, Bintang Selatan, Naga Mas, Tanjakan, Jari Sakti, Asad, Merpati Putih, Popsri, Jayapraja Cidomas, Lebah Sakti, Kera Sakti, Perisai diri, Rajawali Putih, Fisabililah dan Dikapasita.
Selain kelas tarung putra-putri di turnamen ini juga di pertandingkan peragaan seni perorangan dan kelompok dengan menggunakan senjata ataupun tangan kosong.
Selain kelas tarung putra-putri di turnamen ini juga di pertandingkan peragaan seni perorangan dan kelompok dengan menggunakan senjata ataupun tangan kosong.
Info lengkap : https://www.silatpalembang.com/
23 October 2016
Pembongkaran jembatan penyebrangan orang (JPO) Pusri
Dengan ada nya proyek LRT ini jembatan ini sepertinya harus pensiun dari tugasnya selama ini bersama beberapa jembatan penyebrangan orang lainnya di beberapa titik yang bersinggungan degan proyek LRT dan akan di gantikan dengan konsep jembatan penyebrangan yang baru yang akan di buat oleh pemerintah kota ini.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JPO Jalur LRT Zona 4 Mulai Dibongkar
Detak-Palembang.com PALEMBANG – Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang terkena jalur pembangunan Light Rail Transit (LRT) di zona 4, Jalan Jenderal Sudirman akan segera dirobohkan. Hal ini seiring dengan progres penyelesaian pembangunan LRT yang telah mencapai 65%.
Hal ini disampaikan Hendrianto pengawas lapangan PT. Waskita Karya, Zona 4 Pembangunan LRT. JPO yang sudah mulai dirobohkan tersebut berada di Zona 4 pembangunan LRT. Pihak PT Waskita Karya selaku pelaksana proyek pembangunan LRT mulai melaksanakan proses pembongkaran.
“Setidaknya sepanjang jalan Jenderal Sudirman, mulai dari simpang RK. Charitas sampai dengan Bundaran Air Mancur terdapat enam JPO yang akan segera dirobohkan. Proses pembongkaran ini membutuhkan waktu sekitar 10 hari,” jelas Hendrianto, Selasa (04/10).
Perobohan jembatan ini dilakukan untuk memperlancar proses pengerjaan pembangunan LRT. Dari pantauan Detak Palembang, salah satu JPO yang berada depan Pasar Cinde, proses pembongkaran sudah dilakukan beberapa hari ini secara manual.
“Pembongkaran sudah mulai dilakukan, JPO yang ada saat ini sudah tidak mungkin lagi digunakan. Kedepan akan dibangun jembatan baru sekaligus sebagai saran menuju penghubung stasiun LRtT,” ujar Hendrianto.
Akibat dari pembongkaran ini tersisa lima buah JPO yang masih bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai sarana penyeberangan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JawaPos.com PALEMBANG - Pembangunan (light rail transit) yang sedang berlangsung di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) membuat jembatan penyeberangan orang (JPO) harus dibongkar.
Pembongkaran JPO tersebut lantaran, jarak ketinggian JPO itu dengan lintasan LRT sangat dekat. Hal itu sangat membahayakan terhadap keselamatan pada pejalan kaki yang berjalan di JPO.
Kepala Dinas Tata Kota Palembang, Gunawan, mengungkapkan, pembangunan LRT berimbas terhadap sejumlah utilitas. Seperti taman median jalan, lampu jalan, JPO dan papan reklame.
"Median jalan dan lampu jalan telah dibongkar. Kini tinggal JPO yang belum dibongkar," ungkap Gunawan yang dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group), Selasa (26/4).
Rencananya pembongkaran JPO dilakukan langsung oleh kontraktor yang mengerjakan LRT, yakni Waskita Karya, pada Mei mendatang.
Disebutkannya di sepanjang Jalan Kolonel H Barlian hingga Jalan Jenderal Sudirman terdapat 9 JPO.
Jarak ketinggian JPO dengan lintasan LRT sangat dekat. Sementara jarak antara JPO dengan lintasan LRT minimal 4 meter. Sementara tinggi lintasan LRT 5,2 meter. Sedangkan ketinggian JPO 3 meter. Artinya jarak lintasan LRT dengan JPO ada 2,3 meter.
Jarak sedekat itu berbahaya bagi pengguna jalan yang melintas di bawah LRT.
Nantinya setelah pembongkaran JPO itu Pemkot Palembang bakal membuat semacam zebra cross, dilengkapi dengan traffick light.
Zebra cross itu dirancang agar pejalan kaki benar-benar aman saat melintas. Ke depannya Pemkot Palembang merencanakan membangun terowongan penyeberangan sebagai ganti JPO. (chy/iil/JPG).
22 October 2016
Air Mancur Update
21 October 2016
I Love Palembang, Icon Selfi Anak Muda
Tulisan Palembang di simpang Charitas |
PALEMBANG, jurnalsumatra.com – Berbagai taman dengan dengan tulisan Palembang mulai muda ditemukan baik bagi masyarakat Palembang maupun wisatawan yang berkunjung, salah satunya taman yang menjadi ikon baru yaitu tulisan ‘I Love Palembang’ yang berada di taman simpang 5 DPRD Sumsel.
Foto : skyscrapercity.com |
Tulisan yang sudah terpasang sejak awal Agustus lalu ini menjadi primadona baru untuk ajang berselfie ria. Letaknya yang strategis di tepi jalan mengundang beberapa warga yang bahkan sengaja turun dari kendaraan untuk mengambil foto. Saat malam tiba, keindahan tulisan tersebut kian artistik dipadu dengan aneka lampu hias.
Salah satu warga, Sena mengatakan, ia baru mengetahui jika ada tulisan tersebut melalui instagram temannya. Beberapa temannya mengupload wefie denga beckground tulisan ‘I Love Palembang’.”Keren dan indah juga kalau untuk buat selfie. Kayak diluar negeri yang juga banyak tulisan serupa,”kata Indah, warga Kenten Palembang, Rabu (24/8).
Menurutnya, adanya tulisan tersebut bisa mempromosikan Palembang sebagai tempat wisata yang harus dikunjungi.Teman-teman diluar Palembang jadi tertarik, apalagi tulisan tersebut dibuat besar. Jadi pas sekali untuk mengabadikan foto.
Hal serupa juga diungkapkan Pitri. Warga KM 5 ini mengaku sudah pernah mengajak teman-temannya untuk berdoto di taman tersebut saat malam hari. “Tempatnya bagus, karena diletakkan di depan taman. Hanya saja harus hati-hati kalau mau parkir kendaraan, karena berada di persimpangan jalan,” jelasnya.
Kepala Dinas Penerangan, Pertamanan dan Pemakamam (DJPP) Palembang, Alex fernandus mengatakan, tulisan tersebut awalnya ingin diletakkan di Jakabaring. Namun karena ada pembangunan LRT, jadi dipindahkan di taman simpang DPRD Sumsel.
“Kita imbau kepada masyarakat boleh saja kalau ingin foto-foto disana, namun jangan sampai naik dan menduduki huruf. Apalagi sampai menginjak-injak taman, sehingga dapat merusak taman yang dibuat oleh pemerintah,”tukasnya.(eka)
20 October 2016
Roti Komplit Parman Palembang
Toko Penjahit Parman Lorong sebelahnya tempat pedagang roti komplit berjualan |
Roti bantal yang khas, selai, kacang merupakan hal yang tidak berubah sampai dengan saat ini begitupun dengan tekstur roti dan rasa sama- saat seperti dulu. Dengan bungkus kertas kopi kemudian bungkus lagi dengan plastik rotinya menjadikan kemasan khas dari roti komplit parman ini.
Rasa yang di tawarkan oleh penjual roti ini dari dulu hanya ada 2 yaitu paduan dari margarine dan selai stroberry yang berwarna merah dan selai coklat di padu dengan kacang tanah yang sudah di tumbuk kasar + mesis, dari sejak dulu tidak ada penambahan rasa lagi selain dua di atas walaupun persaingan dengan roti bakar atau roti komplit yang menawarkan berbagai macam isian.
1 roti di potong menjadi 8 bagian |
Dan satu lagi yang menjadi ciri roti komplit ini bahwa ia tidak di bakar berbeda seperti roti bakar bandung yang banyak terdapat di kota ini. Dan Penjual roti komplit banyak di temui di sepanjang jalan Sudirman dan merdeka, begitu juga di kawasan KM 5 dan jl. Demang Lebar Daun
Pedagang roti komplit parman ini buka menjelang Magrib tepat di lorong kecil di sebelah toko Penjahit Parman di Jalan Jendral Sudirman Palembang sebelum toko martabak HAR, dan waktu tutupnya juga tidak tentu karena banyak pembeli yang antri terkadang jam 8 malam sudah habis atau paling telat jam 10 malam.
Pedagang roti komplit parman ini buka menjelang Magrib tepat di lorong kecil di sebelah toko Penjahit Parman di Jalan Jendral Sudirman Palembang sebelum toko martabak HAR, dan waktu tutupnya juga tidak tentu karena banyak pembeli yang antri terkadang jam 8 malam sudah habis atau paling telat jam 10 malam.
Yang unik lagi kebanyakan yang membeli roti komplit di sini adalah generasi-generasi yang dahulu orang tuanya atau keluarganya membeli roti komplit di sini, sehingga banyak yang sekarang mereka membawa anak-anak mereka untuk membeli roti komplit parman ini.
18 October 2016
Saparela, Sugus & Es Hoya
1. Minuman Sarsaparilla / Saparela dan Soda.
Minuman yang terkenal di awal 1980-an ini sempat merajai pasar minuman bersoda khususnya di Palembang mengusung merek Sarsaparila Cap kembang Api yang oleh lidah orang Palembang berubah menjadi Saparela karena sulit nya mengucap kata sarsaparila. Minuman yang di produksi dengan merek Kembang Api yang beralamat di seputaran penyaringan, lemabang ini daerah penyembarannya sampai ke seluruh wilaya Sumatera selatan, dan sebagian di provinsi Jambi, Lampung dan Bengkulu serta Bangka Belitung,
Dengan memiliki rasa yang khas, dengan botol hijau atau hitam dan tutup berwana merah menjadi kegemaran msyarakat saat itu dan pada masa itu setiap lebaran Idul Fitri ataupun Idul Adha kurang lengkap jika tidak menyajikan ini.
Selain mempoduksi Saparela perusahaan ini Cap Bunga Mas ini juga memproduksi soda untuk campuran minum biasanya di Palembang di kenal dengan "Soda Susu" yaitu susu kental manis yang di campur dengan soda ini dan di beri es batu sebagai penyegar.
Tapi pada Awal tahun 2000-an minuman sarsaparilla ini sudah mulai jarang terlihat di pasaran karena kalah bersaing dengan minuman-minuman bersoda bermerek import yang ada di Indonesia tapi untuk di kawasan pesisir seperti Sekayu, Sungsang, Makarti, Mangun Jaya dan beberapa tempat lainnya masih ada informasi yang menjual produk ini.
sumber : http://www.imgrum.net/user/patrickmsi/1439106319 |
Hingga saat ini Sarsaparilla sudah sangat susah di cari di pasaran Palembang, entah masih di produksi atau tidak masih menjadi pertanyaan besar tetapi untuk soda sendiri masih banyak dan gampang di temui di warung-warung ataupun tempat-tempat makan di kota ini.
2. Minuman Sugus.
foto : cilegonantik |
Tapi saat itu kalau kebanyakan minum yang bersoda seperti ini mulai timbul penyakit-penyakit yang berkaitan dengan tenggorokan.
Senasib dengan saparela juga di awal tahun 2000-an minuman ini juga harus tergerus zaman karena kalah bersaing dengan minuman-minuman bersoda bermerek import yang ada di Indonesia dan adanya masalah intern perusahaan yang juga menjadi pemicunya.
Hoya merupakan merk minuman bersoda yang murah meriah hadir di seluruh wilayah Sumatera Selatan khususnya Palembang di awal tahun 1990-an, minuman rakyat yang saat itu di hargai Rp. 500 ,- (lima ratus Rupiah) per isi botolnya ataupun menukar isinya dengan menukarkan botol kosong milik kita. sering di sebut dengan Es Hoya karena saat meminumnya menang di campur dengan es batu.
Banyak varian warna dari hoya ini ada warna merah, orange, hijau, unggu, coklat dan beberapa warna lainnya, meminum es hoya ini biasanya di dampingi dengan makanan khas Palembang lainnya, pempek, tekwan, model, laksan dan lain sebagainya.
karena di sekitar tahun 1997-1998 minuman ini hilang dari peredaran dan tidak ada lagi sampai saat ini. Tidak ada dokumnetasi untuk produk yang pernah hadir di kota ini, karena saat itu memang sulit untuk mendapatkan dokumentasi tetapi untuk masyarakat Palembang sendiri yang pernah tahu atau merasakan nya pasti akan mengingat "ES HOYA" sebagai salah satu minuman favoritnya.
17 October 2016
Proyek LRT Update
Update Pembangunan LTR di kota ini
Tanggal 16 Oktober 2016 pukul : 10.15 WIB
Lokasi KM 5 dan Jalan Jenderal Sudirman
15 October 2016
Bus Surat di Masjid Agung SMB II Palembang
Kotak warna perak yang terdapat di pelataran masjid Agung SMB II Palembang saat ini merupakan celengan masjid dimana terdapat di dua sisi yaitu di samping kiri dan samping kanan masjid, pada awalnya warna bis surat ini orange, bis surat peninggalan Pemerintah Kolonial
Belanda, tertulis di bagias atas Brievenbus yang bearti adalah bis surat.
Dalam sejarahnya di Indonesia, pos sudah
ada sejak zaman VOC berkuasa di tahun 1602. Kemudian seiring berjalannya waktu
maka pos kemudian menyebar di Indonesia yang kantornya dimulai dari Batavia
atau Jakarta pada tahun 1746.
Penggunaan kotak ini kabarnya pertama
kali digunakan di Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1829 di Kantor Pos
Batavia. Sedangkan penggunaannya untuk umum disediakan di Semarang pada tahun
1850 dan Surabaya pada tahun 1864.
Bus surat yang ada di halaman masjid Agung SMB II ini memang cukup unik, karena merupakan peninggalan langsung. Tingginya +/- 1,5 meter dan di cor semen dengan tulisan Brievenbus di bagian
atas dan tulisan buslichting (pengangkatan bus/surat) di bagian
bawah. Sebenarnya, dibawah tulisan buslichting ada angka 1,2, dan 3
yang mengartikan jika kotak surat itu diangkat sehari tiga kali.
Masih menjadi pertanyaan mengapa bis surat ini ada di pelataran masjid Agung ini, apakah memang sengaja di pindahkan atau memang letak awalnya di sana mengingat dari dahulu jarak masjid agung SMB II dan kantor pos besar Palembang memang tidak berjahuan. sedangkan di gerbang masuk kantor pos besar Merdeka juga terdapat 2 buah seperti ini yang masih di cat dengan warna orange.
Fungsi dari bus surat ini pun juga tidak seperti dulu lagi yang menampung surat-surat yang sudah di beri prangko dan petugas pos mengangkuta dan mendistribusikan ke tujauan masing-masing.
Bus surat yang terletak di gerbang masuk Kantor pos besar Merdeka Palembang |
Saat ini fungsinya menjadi tempat celengan masjid Agung SMB II Palembang di mana disalah satu sisi terdapat tulisan arab melayu dan satu sisi terdapat tulisan latin yang tulisannya "MASUKANLAH UANG DALAM TJELENGAN UNTUK KEPERLUAN INI MASDJID". Jika di lihat dengan teliti huruf latin K di ganti dengan huruf Kaf karena memang di kota ini orang-orang dulunya lebih ahli baca arab melayu.
14 October 2016
Demo menuntut keadilan atas penistaan Al-Quran di Palembang
Sehabis sholat Jumat di masjid Agung SMB II, berbagai komponen ulama yang ada di kota ini baik pada ustad, habaib, kiayi, asatiz dan ormas-ormas Islam dan majlis taklim, melakukan long march dari bundaran air mancur menuju gedung DPRD Tingkat I untuk menuntut keadilan atas penistaan Al-Quran yang di lakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
12 October 2016
Ribuan Warga Palembang Berebut Bubur Asyuro di Rumah Ustaz Taufik Hasnuri
Suasana pembagian bubur asyuro yang diserbu warga di rumah ustadz Ahmad Taufik Hasnuri di Jalan Ki Kms H Abdullah Azhary (Ki Pedatuan) Kelurahan 12 Ulu Kecamatan SU I Palembang, Selasa (11/10/2016).
Selasa, 11 Oktober 2016 14:41 SRIPOKU.COM,
PALEMBANG - Sudah menjadi tradisi setiap tanggal 10 Muharram,
ribuan warga menyerbu kediaman rumahUstaz Ahmad Taufik Hasnuri di Jalan Ki
Kms H Abdullah Azhary (Ki Pedatuan) Kelurahan 12 Ulu Kecamatan SU I Palembang,
Selasa (11/16/2016).
Ribuan warga berdatangan ke rumah
pencemarah kondang ini untuk mengambil hidangan khas
yakni bubur asyuro.
Dalam kurun waktu 30 menit, ratusan
kilogram bubur asyuro yang dimasak menggunakan sebanyak tujuh
gengseng (kuali besar), ludes diserbu warga.
Dari pantauan Sripoku.com, ribuan warga
dari kalangan ibu-ibu, remaja dan anak-anak, antrean untuk giliran
mendapatkan buburasyuro yang aromanya memang menggugah selera.
"Kami berkahnya, karena setiap
tahun bagi-bagi bubur. Alhamdulillah dapat makanan gratis," ujar
Jamilah (50), warga sekitar yang membawa dua mangkuk
berisikan bubur asyuro.
Ustaz Ahmad Taufik Hasnuri selaku
pembina Majelis Taklim Raudhatul Ilmi mengatakan, berbagi dengan cara
membagikanbubur asyuro setiap peringatan 10 Muharram, sudah menjadi
tradisi sejak tahun 1990-an.
Bubur Asyur dimasak dengan bahan-bahan
tertentu dan dimasak sekitar empat jam kemudian dibagikan kepada warga.
"Kalau kita sering berbagi rejeki
dan membahagiakan orang lain, insya Allah kita akan mendapatkan balasan dari
Allah," ujar UstazTaufik seraya juga membagikan sejumlah uang kepada
anak-anak yang antrean untuk mendapatkan bubur asyuro.
Penulis: Welly Hadinata
Editor: Sudarwan
Sumber: Sriwijaya Post
|
11 October 2016
Bubur Asyura Palembang
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berita Sripo tahun 2015 mengenai kegiatan ini.
NEWS VIDEO SRIPO: Ratusan Warga Palembang Berebut Bubur Asyura
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Suasana
berbeda nampak terlihat di Majelis Taklim Raudatul Ilmi 12 Ulu, Kecamatan
Seberang Ulu I, Palembang,
Jumat (23/10/2015). Ratusan orang yang membawa mangkuk sejak pagi
berbondong-bondong berebut meminta pembagian Bubur Asyura.
Pembagian Bubur Asyura yang diserbu warga
tersebut merupakan tradisi tahunan dalam rangka memperingati hari 10 Muharram.
Mulai dari anak-anak hingga orang tua nampak antusias berebut meminta
jatah bubur Asyura.
Pembagian bubur yang
disuir dengan ayam itu memiliki makna berbagi kepada sesama manusia. Pemimpin
Majelis Taklim Raudatul Ilmi, Ustad H Taufik Hasnuri mengatakan, pembagian bubur Asyura
itu sudah dilakukan sejak 15 tahun silam.
Untuk tahun ini pihaknya membuat bubur sebanyak
48 kaleng atau cukup untuk dimakan 8.000 orang. Pembuatan bubur Asyura
sebagian dana yang didapat merupakan sumbangan dari warga.
Penulis: Syahrul Hidayat
Editor: Soegeng Haryadi
Sumber: Sriwijaya Post