Salah seorang pengunjung menunjukkan kare kambing yang biasa disantap bersama nasi samin H Abuk di Jl Slamet Riyadi, 8 Ilir, Palembang. |
SRIPOKU.COM, PALEMBANG--- Masuknya orang India ke Palembang sejak zaman kesultanan Palembang ternyata juga mempengaruhi kuliner di bumi Sriwijaya ini.
Konon pengemarnya orang orang kesultanan menyantap hidangan nasi minyak berpengaruh hingga saat ini. Padahal nasi minyak di Palembang di bawa oleh orang orang India saat berada di Palembang. Tidak sulit menemukan warung makan yang menjajakan nasi minyak Samin. Setiap sudut kota di Palembang masih ada. Termasuk salah satu warung makan yang digemari penikmat kuliner milik H Abuk di kawasan Jalan Selamet Riadi Pasar Kuto 8 Ilir Palembang.
Nasi minyak H. Abuk Foto : banyumurti.net |
Abuk mengatakan, cara membuat nasi Samin yakni pertama siapkan bahan-bahan kemudian panaskan minyak dalam wajan. Masukkan margarin tumis bawang bombay dan bawang putih hingga layu. Tambahkan nanas dan tomat. Masukkan semua bumbu bumbu tumis sampai harum. Masukkan beras yg sudah dicuci, aduk rata. Tambahkan susu dan air. Aduk aduk terus dengan api kecil hingga semua air meresap kemudian tambahkan kismis. Saran untuk takaran airnya takaran beras berbaring takaran cairan = 1 : 1, jadi 5 gelas takar beras : 5 gelas cairan (air+susu). Setelah meresap kukus aronan beras dalam kukusan yg sudah dipanaskan. Kukus hingga matang. Setelah matang taburi bawang goreng.
Foto : banyumurti.net |
Untuk ke lokasi Anda cukup naik Angkot rute Pasar Kuto dengan biaya Rp 3000. Turun di Pasar Kuto jalan sedikit ke arah jalan Perintis Kemerdekaan Anda akan menemukan barisan rumah makan. Rumah Makan H Abuk berada di barisan itu. Disarankan bagi pengunjung datang lebih awal sebelum jam makan siang karena setiap hari selalu dipenuhi pengunjung.
Sumber : http://palembang.tribunnews.com/
No comments:
Post a Comment