Baim begitulah laki-laki berumur sekitar
40 tahun-an ini di panggil di lingkungan sekitar tempat dia, lelaki yang
sehari-hari ini berjualan “Lenggang” yang merupakan salah satu makanan khas
masyarakat yang ada di kota ini.
Setiap hari baim
keluar untuk menjual lenggang, dimana dia menyewa petak kecil di sudut warung
Mang Suryana yang juga menjual makanan dan kopi di warung tersebut, setiap pagi
beliau berjualan yang dapat menghabiskan +/- 5 kg Telur ayam setiap harinya.
Dengan adonan yang
sudah di buat oleh sang istri dan tumpukan daun pisang yang sudah di potong
kecil-kecil, baim pun bersiap untuk melangkah menuju tempat nya berjualan,
dimana para pelanggan setia sudah menunggu.
Dari berjualan
lenggang ini lah Baim dapat menghidupi istri dan 4 anaknya, anaknya yang
terbesar sudah duduk di kelas 1 SMA dan yang lainnya masih SMP dan SD sedangkan
yang kecil baru berumur 5 tahun.
Berhadapan dengan
panasya bara api dari batok kelapa yang terbakar sudah membuat Baim terbiasa
akan panas, dengan cekatan kedua tangannya mencampur adukan dengan telor di
atas panggangan, kalau nasib lagi apes, pembeli sangat sedikit sekali sehingga
tak jarang telur dan adonan tidak tersetuh sama sekali, dengan mematok harga 8 ribu
Rupiah harga yang cukup pas dengan kantong masyarakat kota ini.
Tetapi ada hal
yang mendukung Baim dalam berjualan ini adalah lingkungan tempat dia berjualan
kebanyakan berasal dari orang-orang Palembang di mana jika sarapan dengan
Lenggang sudah cukup tidak perlu makan nasi lagi atupun makan sore sama seperti
itu, sehingga pagi hari pesananpun sudah menanti.
Pernah beberapa
pengusaha mengajak kerja sama dengan Baim agar lenggang yang ia jual berpindah
ke tokonya tetapi Baim tidak mau ia lebih betah di tempat ia berjualan
sekarang, walau hasilnya pas-pasan tetapi tidak ada beban di hati, karena
ujarnya ia di sini bisa bebas kapan ia bisa berjualan dan tidak.
Sudah cukup lama
juga Baim berjualan makanan khas kota ini, salah satu bentuk pelestarian terhadap
tradisi, tetapi dengan himpitan ekonomi dan kerasnya perjuangan hidup apakah
Baim akan dapat terus bertahan tanpa di iringi perubahaan, mungkin sedikit
perubahaan akan membuat nya terkenal…………………………………..i wish.
“Ngipas
Lenggang……Panas”
No comments:
Post a Comment