CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.

13 December 2015

Tak Terawat, Rumput Stadion Bumi Sriwijaya Palembang Setinggi Pinggang

Tak Terawat, Rumput Stadion Bumi Sriwijaya Palembang Setinggi Pinggang
Salah seorang peminat sepakbola merebahkan rumput yang tumbuh dengan ketinggian sekitar 80 cm di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang, Jumat (11/12/2015). Sejak dikelola pihak ketiga, stadion yang terletak di pusat kota ini tidak terawat. 
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG-- Di tengah gencarnya Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mempromosikan diri sebagai tuan rumah Asian Games 2018, kondisi memperihatinkan justru terlihat di salah satu stadion kebanggan wong Sumsel, yakni Stadion Madya Bumi Sriwijaya di Jalan POM IX Palembang.
Stadion bersejarah yang terletak di pusat kota tersebut jauh dari kata terawat. Rumput di lapangan yang pernah menjadi homebase PS Palembang itu mencapai pinggang orang dewasa (tidak kurang dari 80 cm).
Stadion ini bisa jadi tidak digunakan untuk arena bertanding saat Asian Games. Namun sebagai salah satu fasilitas olahraga di pusat kota, keberadaannya sangat bermanfaat bagi masyarakat jika dikelola dengan benar.
Kondisi tidak terawatnya stadion pun sangat dikeluhkan oleh para pengguna lapangan tersebut. Terlebih mereka sudah membayar biaya sewa cukup mahal untuk bermain sepakbola.
"Rumputnya tinggi sekali, aliran bola menjadi terganggu. Malah kalau ke pinggir, itu bola gak kelihatan lagi. Di beberapa sudut lapangan juga terdapat lubang, saya beberapa kali terjatuh," kata Ridho, ditemui usai mengikuti latihan bersama tim sepakbola DJP Sumsel Babel, Jumat (11/12/2015).
Pihak DJP Sumsel Babel sendiri harus mengeluarkan uang Rp 2,5 juta untuk empat kali bermaian selama satu bulan. Namun jika sekali sewa, biayanya Rp 700 ribu untuk satu kali pertandingan atau sekitar 90 menit.
Tidak hanya lapangan yang dipenuhi rumput, sarana penunjang lainnya juga dikeluhkan para pengunjung, terutama toiltet.
Kamar kecil di sana berada sudut kiri tribun VIP. Namun, dengan kondisi tempat gelap tanpa penerangan, bau pesing, pintu hancur serta kloset yang sudah rusak membuat sejumlah pengunjung semakin mengkerutkan dahi berada di sana.
Kondisi ini memprihatinkan, apalagi stadion Madya Bumi Sriwijaya merupakan salah satu aset Pemprov Sumsel. Namun, kini tempat itu terkesan dibiarkan menua tanpa perawatan.
Pihak pengelola stadion hanya mengkomersilkan lapangan saja tanpa memperhatikan fasilitas lainnya.
Berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya setiap pagi dan sore hari terlihat banyak masyarakat yang melakuan aktivitas olahraga di sana, kini stadion Bumi Sriwijaya nampak sudah kurang diminati.
Stadion Bumi Sriwijaya Palembang5
Sepinya pengunjung disinyalir karena harga sewa stadion yang mahal, serta untuk biaya masuk dikenakan tiket sebesar Rp 5 ribu per orang.
Stadion yang saat ini sudah diserahkan pengelolaannya kepada pihak swasta membuat pihak pengelola mengomersilkan dengan harga cukup fantastis.
Bahkan, di sana terlihat beberapa brosur bagi warga yang ingin menyewa.
"Disewakan Untuk Umum Stadion Bumi Sriwijaya" dengan fasilitas stadion 20.000 penonton, bertaraf internasional, lapangan parkir luas, akses ditengah kota. Stadion bisa digunakan untuk, pertandingan olahraga, organisasi masyarakat umum, konser musik dan kampanye." Demikian tulisan pada brosur yang banyak ditempel di dinding stadion.
Pada brosur tersebut juga disertakan beberapa foto lama fasilitas yang terdapat di stadion. Sayang, antara foto dengan kondisi nyata sangat jauh berbeda.
Tidak hanya rumput yang tinggi, fasilitas pendukung seperti bangku pemain dan penonton, sanitasi juga rusak dan tidak berfungsi maksimal.
Beberapa ruangan juga tampak jorok dan dipenuhi sampah, baik plastik atau bekas botol maupun dedaunan. 

No comments:

Post a Comment