CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.

28 December 2015

Kue Ongol-Ongol khas Palembang

ongol%2Bongol
Kue Ongol-Ongol khas Palembang

Bahan-bahan dasar membuat (membikin) kue ongol ongol spesial :


- Tepung sagu 125 gr

- Air 120 ml (untuk melarutkan tepung sagu)

- Gula merah 200 gr

- Kelapa parut 100 gr,dikukus

- Daun pandan 2 lembar

- Air secukupnya 


Cara membuat / mengolah kue ongol ongol spesial :


1. terlebih dahulu tepung sagu dilarutkan dengan air, diaduk rata. sisihkan.

2. air direbus bersama daun pandan dan gula merah, biarkan mendidih sampai gula larut. Angkat.

3. tuangkan larutan tepung ke dalam air gula sambil diaduk aduk supaya rata serta mengental. dimasak menggunakan api kecil. Angkat. tuangkan dalam wadah. Biarkan dingin. lalu dipotong menurut selera. Tata ongol-ongol dalam piring saji, taburi kelapa parut diatasnya.

4.Makanan tradisional kue ongol-ongol tepung sagu siap disajikan.

Demikianlah tips resep makanan tradisional indonesia dari kami tentang bagaimana cara membuat (membikin) dan mengolah (memasak) makanan tradisional sederhana yaitu kue ongol ongol spesial (istimewa) yang enak, gurih, sedap, nikmat, legit dan lezat. Mudah – mudahan tulisan singkat ini bisa memperkaya wawasan kuliner (resep makanan) bagi anda. 

13 December 2015

Tak Terawat, Rumput Stadion Bumi Sriwijaya Palembang Setinggi Pinggang

Tak Terawat, Rumput Stadion Bumi Sriwijaya Palembang Setinggi Pinggang
Salah seorang peminat sepakbola merebahkan rumput yang tumbuh dengan ketinggian sekitar 80 cm di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang, Jumat (11/12/2015). Sejak dikelola pihak ketiga, stadion yang terletak di pusat kota ini tidak terawat. 
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG-- Di tengah gencarnya Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mempromosikan diri sebagai tuan rumah Asian Games 2018, kondisi memperihatinkan justru terlihat di salah satu stadion kebanggan wong Sumsel, yakni Stadion Madya Bumi Sriwijaya di Jalan POM IX Palembang.
Stadion bersejarah yang terletak di pusat kota tersebut jauh dari kata terawat. Rumput di lapangan yang pernah menjadi homebase PS Palembang itu mencapai pinggang orang dewasa (tidak kurang dari 80 cm).
Stadion ini bisa jadi tidak digunakan untuk arena bertanding saat Asian Games. Namun sebagai salah satu fasilitas olahraga di pusat kota, keberadaannya sangat bermanfaat bagi masyarakat jika dikelola dengan benar.
Kondisi tidak terawatnya stadion pun sangat dikeluhkan oleh para pengguna lapangan tersebut. Terlebih mereka sudah membayar biaya sewa cukup mahal untuk bermain sepakbola.
"Rumputnya tinggi sekali, aliran bola menjadi terganggu. Malah kalau ke pinggir, itu bola gak kelihatan lagi. Di beberapa sudut lapangan juga terdapat lubang, saya beberapa kali terjatuh," kata Ridho, ditemui usai mengikuti latihan bersama tim sepakbola DJP Sumsel Babel, Jumat (11/12/2015).
Pihak DJP Sumsel Babel sendiri harus mengeluarkan uang Rp 2,5 juta untuk empat kali bermaian selama satu bulan. Namun jika sekali sewa, biayanya Rp 700 ribu untuk satu kali pertandingan atau sekitar 90 menit.
Tidak hanya lapangan yang dipenuhi rumput, sarana penunjang lainnya juga dikeluhkan para pengunjung, terutama toiltet.
Kamar kecil di sana berada sudut kiri tribun VIP. Namun, dengan kondisi tempat gelap tanpa penerangan, bau pesing, pintu hancur serta kloset yang sudah rusak membuat sejumlah pengunjung semakin mengkerutkan dahi berada di sana.
Kondisi ini memprihatinkan, apalagi stadion Madya Bumi Sriwijaya merupakan salah satu aset Pemprov Sumsel. Namun, kini tempat itu terkesan dibiarkan menua tanpa perawatan.
Pihak pengelola stadion hanya mengkomersilkan lapangan saja tanpa memperhatikan fasilitas lainnya.
Berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya setiap pagi dan sore hari terlihat banyak masyarakat yang melakuan aktivitas olahraga di sana, kini stadion Bumi Sriwijaya nampak sudah kurang diminati.
Stadion Bumi Sriwijaya Palembang5
Sepinya pengunjung disinyalir karena harga sewa stadion yang mahal, serta untuk biaya masuk dikenakan tiket sebesar Rp 5 ribu per orang.
Stadion yang saat ini sudah diserahkan pengelolaannya kepada pihak swasta membuat pihak pengelola mengomersilkan dengan harga cukup fantastis.
Bahkan, di sana terlihat beberapa brosur bagi warga yang ingin menyewa.
"Disewakan Untuk Umum Stadion Bumi Sriwijaya" dengan fasilitas stadion 20.000 penonton, bertaraf internasional, lapangan parkir luas, akses ditengah kota. Stadion bisa digunakan untuk, pertandingan olahraga, organisasi masyarakat umum, konser musik dan kampanye." Demikian tulisan pada brosur yang banyak ditempel di dinding stadion.
Pada brosur tersebut juga disertakan beberapa foto lama fasilitas yang terdapat di stadion. Sayang, antara foto dengan kondisi nyata sangat jauh berbeda.
Tidak hanya rumput yang tinggi, fasilitas pendukung seperti bangku pemain dan penonton, sanitasi juga rusak dan tidak berfungsi maksimal.
Beberapa ruangan juga tampak jorok dan dipenuhi sampah, baik plastik atau bekas botol maupun dedaunan. 

10 December 2015

Sejarah Maulid 40 Malam (ARBAIN) di Palembang


20 TAHUN LEWAT INILAH ORANG2 PERTAMA YG MENGADAKAN MAULID 40 MALAM DI INDONESIA: Penuh perjuangan,fitnah dan cacian,semangat dan Cinta Nabi SAW sejati yg mengharukan :


SEJARAH MAULID 40 MALAM
DIBALIK KISAH ASAL MULA MAULID 40 MALAM

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah SWT dengan mulut2 mereka,tapi Allah SWT menyempurnakan cahaya Nya walaupun Dia benci terhadap orang2 kafir”-As-Shof 8

Kisah ini kami uraikan karena sudah terlalu lama dipendam,dan sejarahnyapun banyak yang tidak tahu sehingga membuat beberapa orang jahil mengklaim Maulid 40 malam ini adalah usaha mereka.

Padahal mereka tidak mempunyai andil apapun bahkan dulu merekalah yg paling kuat menghalang-halangi perjuangan dakwah Maulid 40 malam.Inilah sejarah yg sebenarnya:

Maulid 40 malam yg banyak diketahui diadakan dimana-mana sekarang ini.
Bermula pertama kali diadakan di Palembang sekitar tahun 1995 di kota Palembang Atas perintah Al-habib Umar bin Ahmad Syahab kepada murid beliau: Al-habib Muhammad Rafiq Al-Kaff. Lalu Al-Habib Muhammad Rafiq Al-Kaff membuat Maulid 40 malam pertama kali.

Awalnya tak sampai 40 rumah,itupun akhirnya diulang-ulang dirumah yang sama berkali2 karena banyaknya cobaan dan fitnah dikala itu,habib Rafiq sempat di hina sebagai “PENDEKAR LANGIT” dan “TUKANG SIHIR” dan banyak lagi fitnah yg diterima beliau.Rumah pertama kali yg mengadakan Maulid 40 adalah Rumah AL-HABIB SYEKHAN BIN SYEKH ABU BAKAR di kampung Muaro 10 ilir Palembang,Al-habib Muhammad Rafiq Al-Kaff bersama2 teman beliau: As-Sayyid Abdurrahman bin Ahmad Al-Kaff,As-Sayyid Muhammad Fahmi BSA,As-Sayyid Musthofa bin Abdullah Al-Kaff,As-Sayyid Abu Bakar Rafiq BSA,As-Sayyid Idrus bin Abdullah Al-Kaff,As-Sayyid Idrus Rafiq Syahab,As-Sayyid Ahmad Noval Syahab ,As-Sayid Abdullah Al-Kaff dan As-Sayyid Muhammad bin Alwi Syahab,dan sahabt2 lainnya Barulah memasuki tahun berikutnya Maulid 40 malam mendapatkan sambutan yang sangat baik dari penduduk kota Palembang dan berlangsung sampai sekarang.Ketika kami bertanya dg guru kami Al-habib Muhammad Rafiq Al-Kaff atas dasar apa sebenarnya Maulid 40 malam ini dibuat  Beliau menjawab dg singkat: “KARENA BUKTI CINTA KEPADA RASUL ALLAH SAW”.

Fakta ini banyak saksinya.Setelah Al-Habib Muhammad Rafiq Al-Kaff Hijrah ke Jakarta setelah wafat guru beliau; Al-Waliy Al-Habib Umar bin Ahmad Syahab di Mekkah didepan Ka’bah,beliaupun di Jakarta lalu membuat Acara Maulid 100 malam,pada waktu itu sekitar tahun 1997-1998 majlis maulid belum umum seperti sekarang,majlis yang berlaku di Jakarta pada waktu itu adalah Majlis Ratib Al-Athas dan Ratib Al-Haddad mengikuti dari anjuran Allah Yarham Al-‘Arif billah Al-Wali Al-Habib Umar bin Hud Al-Athas yg melazimkan Ratib Al-Athas dalam Majlis mingguan di Jakarta.Dan Majlis Taklim pemuda di Jakarta kala itu sangat langka,kebanyakan Majlis Taklim dipimpin oleh Habaib2 sepuh semuanya,karena pemuda belum banyak sadar pentingnya Majlis Taklim dikala itu.Lalu Habib Rafiq Al-Kaff membuat Maulid 100 malam keliling Jakarta tanpa MEMUNGUT BIAYA APAPUN dg Majlis beliau yg bernama AL-YUSRAIN.

MAULID 40 MALAM INILAH YG MENJADI CIKAL BAKAL BANGKITNYA KECINTAAN PARA PEMUDA ISLAM INDONESIA TERHADAP BAGINDA RASUL ALLAH SAW SEPERTI YG SEKARANG INI KITA LIHAT.
APA BETUL BEGITU? BETUL.
DAN SEKARANGPUN KARENA MEMANDANG PENTINGNYA DIBANGKITKAN KEMBALI KECINTAAN KEPADA BAGINDA NABI SAW DENGAN BELAJAR DAN MEMBUKA KITAB TARIKH SECARA INTENSIF.BELIAUPUN TURUN TANGAN LAGI DAN MEMBUAT MAULID 40 MALAM DI MALAYSIA.DENGAN DIPIMPIN OLEH MURID BELIAU AL-HABIB MUHAMMAD BIN ALWI SYAHAB.
DOAKAN SEMOGA USAHA BELIAU MENDAPATKAN PERTOLONGAN DARI ALLAH SWT
BERNIAT KARENA CINTA KEPADA YG DICINTAI ALLAH SWT,SEMOGA SEMUANYA MENDAPATKAN CINTA ALLAH SWT DAN RASUL NYA-AMIN.

01 December 2015

Masih Mencari Nafka Meskipun Sudah Tua

Hasil gambar untuk Masih Mencari Nafka Meskipun Sudah Tua
Zainuddin warga jalan Pom 9 Lorong Muhajirin 4 ini masih semangat mencari uang dengan jadi tukang foto keliling meskipun umurnya sudah menginjak umur 70 tahun.
Kakek 4 cucung tesebut mengaku tlah 14 tahun bekerja sebagai tukang foto keliling, dia mengaku sebelum jadi tukang foto keliling bekerja sebagai PNS di UNSRI, karena pensiunan yang diterima masih kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga dia milih untuk mencari tambahan penghasilan dengan jadi tukang foto keliling.
Zainuddin mengaku biasa mangkal di kawasan Monpera dan Benteng Kuto Besak, sejak banyak HP kamera saat ini orang yang minta difoto tlah mulai bekurang. Kalau dulu katika waktu masih menggunakan kamera film dalam sehari dapat sampai 20 orang yang minta foto tapi saat ini 10 orang saja susah, untuk sebuah foto langsung jadi dihargai sebesar 15 ribu rupiah.
Biasanya banyak orang yang minta foto ialah ketika hari minggu dan hari libur. Kebanyakan yang minta foto ialah pengunjung dari luar Kota Palembang kalau dari dalam Kota Palembang ini tlah jarang.

02 November 2015

Pindang Tulang Khas Palembang

Hasil gambar untuk pindang tulang khas palembang
Foto : cookpad.com
Resep pindang tulang iga enak khas Palembang. Apabila ingin menikmati ragam kuliner asli Sumatera Selatan, sebaiknya jangan terlewat pada aneka menu pindangnya. Di daerah ini sangat populer akan bermacam-macam masakan berkuah kaya rempah yang dikenal dengan sebutan pindang yang di setiap daerah memiliki karakternya tersendiri.

Pindang palembang, pindang tulang meranjat, musi rawas dan pegagan merupakan beberapa yang populer di antaranya. Tulang iga sapi merupakan variasi bahan yang biasa digunakan karena dapat menghasilkan kuah kaldu yang gurih serta serta sensasi menggerogoti daging yang masih menempel di sela-sela tulang.

Pindang iga berkuah gurih berkaldu serta bercita rasa asam pedas sangat segar untuk diseruput serta dihidangkan bersama nasi putih hangat. Rasa pedas bersumber dari penggunaan cabe rawit utuh sehingga bisa juga dinikmati oleh anak-anak dengan memilah cabenya, walaupun juga bisa diiris-iris tipis. Sedangkan untuk variasi lainnya, nanas juga dapat dipakai sebagai pilihan untuk rasa asam manis yang segar.
Persiapan Bahan dan Bumbu Pindang Tulang Iga
  • 1 kg tulang iga sapi direbus hingga cukup empuk
  • 3 lembar daun salam
  • 2 batang daun bawang dipotong-potong 2 cm
  • 2 batang serai digeprek atau memarkan
  • 3 cm lengkuas digeprek
  • 3 cm jahe digeprek
  • 1 buah tomat dipotong 6 bagian
  • 1 sdm kecap asin
  • 4 sdm kecap manis
  • 3 sdm air asam jawa atau potongan buah nanas secukupnya
  • 1 sdm garam
  • 1 sdm gula merah
  • 10 buah cabe rawit merah utuh
  • 2 sdm minyak sayur untuk menumis
  • 2 liter air untuk kuah (bisa dicampur dengan sisa rebusan tulang)
Bumbu yang ditumbuk kasar :
  • 1 sdt merica butiran
  • 4 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 4 buah cabe merah besar
  • 2 cm kunyit
Cara Membuat Pindang Tulang Palembang
  1. Tumis bumbu yang ditumbuk kasar beserta serai, daun salam, dan jahe hingga harum dan matang lalu sisihkan.
  2. Didihkan 2 liter air, masukkan tulang iga yang sudah direbus sebelumnya dan bumbu yang sudah ditumis tadi. Aduk-aduk dan masak hingga mendidih kembali.
  3. Masukkan kecap asin, kecap manis, air asam jawa, garam, gula merah, dan cabe rawit. Aduk rata dan selanjutnya masak hingga matang serta daging iga empuk, matikan api.
  4. Masukkan potongan daun bawang dan tomat, biarkan sebentar lalu siap untuk disajikan.
Tulang iga cukup mudah didapat, baik di pasar-pasar tradisional maupun di pasar modern. Apabila membeli di pasar tradisional, minta tulang iga yang bagus atau cukup banyak dagingnya dan sebaiknya datang pagi-pagi sekali karena masih banyak pilihan.

sumber resep : http://resepmasakankreatif.blogspot.co.id/

13 October 2015

Celimpungan Palembang


Gambar Celimpungan Palembang Asli 

Resep Celimpungan Palembang Sederhana Spesial Asli Enak. Makanan khas palembang ini memang belum banyak yang tahu apalagi kenal. Yuk kenalan dulu apa itu celimpungan. Celimpungan adalah makanan yang berasal dari Sumatera Selatan. Bahan dasar celimpungan adalah adonan sagu dan ikan seperti halnya empek-empek yang juga berasal dari Sumatera Selatan. Perbedaan di antara keduanya terletak pada bentuk dan kuahnya. Celimpungan berbentuk bulat dengan diameter 10 cm dan tipis (pipih). Kuahnya terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Celimpungan dimakan bersama sambal gorengnya.


Satu lagi makanan khas berbahan ikan dan banyak digemari di Kota Palembang. Namanya Celimpungan, masih termasuk turunan pempek juga. Di momen-momen tertentu, terutama saat lebaran, masyarakat Palembang umumnya menjadikan celimpungan sebagai menu makanan alternatif. Sebab, meski banyak menu lainnya, namun ternyata celimpungan adalah salah satu makanan yang paling banyak dicari di palembang sumsel.



Pada dasarnya, pembuatan celimpungan sama seperti pembuatan pempek yakni, sama-sama menggunakan sagu dan daging ikan. Perbedaanya terletak pada bentuk adonan dan kuah yang dipakai.


Jika pempek identik bentuk yang beragam serta menggunakan kuah yang bernama cuka, sedangkan celimpungan menggunakan kuah yang terbuat dari santan dengan bentuk adonan yang bulat mirip bakso ikan.


Kuah celimpungan yang terbuat dari santan memiliki warna kekuningan, namun rasanya tidak pedas. Sehingga untuk pecinta kuliner yang ingin mencicipi celimpungan, sebaiknya menambahkan sambal goreng yang akan menambah sensasi kelezatannya.

SEJARAH ASAL USUL

Menurut sejarah asal usul atau asal mulanya, warna kuah yang berwarna kuning memiliki sebuah makna yang berarti meriah, ramai atau semarak. Jadi wajar, jika celimpungan adalah salah satu makanan yang memiliki simbol yang mengobarkan semangat sebelum kita beraktivitas.


Menurut sejumlah warga Palembang, dahulu masyarakat bereksperimen dengan menggunakan santan yang dicampur rempah-rempah, seperti kunyit, lengkuas, serai, dan sebagainya. Maka terbentuklah celimpungan. Nama celimpungan sendiri diambil dari kata "Cemplung".


Di mana saat memasukan adonan ke dalam kuah santan mendidih menimbulkan suara "plung", hingga akhirnya dinamakan celimpungan. Biasanya celimpungan disajikan sebagai menu sarapan, namun seiring waktu celimpungan menjadi makanan yang bisa dikonsumsi kapan saja.


Pada saat Hari Raya Idul Fitri, celimpungan menjadi salah satu menu favorit yang disajikan bersama dengan lontong sayur dan lauk pauknya.


Di Kota Palembang, tidak sulit untuk menemukan makanan ini, seperti saat Ramadan misalnya, celimpungan dapat anda dapatkan di pasar beduk ataupun di beberapa kedai yang menjual makanan khas Palembang.


Salah satu kedai yang dapat anda kunjungi adalah Kedai Laksan Kaito di Jalan Kapten Anwar Arsyad Palembang nomer 999, tepatnya di samping rumah dinas gubernur Sumsel, Griya Agung.

Harga semangkuk celimpungan relatif murah hanya Rp 10.000.

Sementara jika berbicara soal gizinya, celimpungan merupakan kuliner yang paling tinggi gizinya. Sebut saja karbohidrat yang terkandung dalam tepung sagu berfungsi sebagai sumber utama energi bagi manusia. Namun tidak hanya karbohidrat, kandungan protein yang dihasilkan dari daging ikan, mampu menjaga kekebalan tubuh dan perkembangan setiap sel dalam tubuh. Disamping itu, dengan mengonsumsi ikan, dapat membantu perkembangan motorik dan kecerdasaan otak.

KESIMPULAN 

ketika anda menyantap celimpungan, anda telah memperoleh banyak keuntungan.

Selain perut kenyang setelah menyantapnya, anda pun secara tak langsung telah melengkapi gizi terbaik untuk tubuh anda.

RESEP CELIMPUNGAN


BAHAN CELIMPUNGAN :

  • 1 resep adonan dasar pempek (Lihat artikel sebelumnya cari di kota search)
BAHAN KALDU IKAN :
  • 150 gram daging ikan gabus, rebus, haluskan
  • 250 ml santan kental
  • 500 ml santan cair
  • Garam secukupnya
  • 500 ml kaldu ikan / air
  • Bawang goreng
BUMBU HALUSKAN :
  • 7 siung bawang merah
  • 1 cm temu kunci
  • 4 siung bawang putih
  • 5 butir kemiri sangrai
  • 1/2 sdt ketumbar
  • 1 cm lengkuas
  • 1/2 sdt lada butir
  • 1 sdm kelapa parut
  • 1 cm jahe
  • 1 batang serai, memarkan
  • 1 cm kencur
  • 2 lembar daun salam
  • 2 cm kunyit
  • Garam secukupnya
    CARA MEMBUAT CELIMPUNGAN :
    1. Ambil adonan dasar. Bulatkan menyerupai bola sebanyak beberapa buah (sama seperti membuat tekwan)
    2. Didihkan air, masukan celimpungan, tunggu sampai terapung tanda masak.
    3. Tiriskan
    CARA MEMBUAT BUMBU :
    1. Sangrai semua bumbu, kecuali serai dan daun salam.
    2. Haluskan dan sisihkan.
    CARA MEMBUAT KUAH :
    1. Didihkan air atau kaldu ikan dengan santan cair.
    2. Masukkan bumbu yang telah dihaluskan dan daging ikan gabus. Aduk rata.
    3. Masukkan kan santan kentalnya, serai, daun salam masak sebentar hingga berminyak dan cicip rasanya.
    4. Masukkan celimpungan sebentar, lalu siap disajikan.
    5. Sajikan dengan taburan bawang goreng.
    sumber : http://carabuatresep.blogspot.co.id/

    11 October 2015

    Kue Gunjing

    Resep Kue Gunjing Lembut Sederhana Spesial Asli Enak. Kue Gunjing adalah kue basah tradisional jajanan yang terbuat dari tepung beras dan tepung ketan, kelapa parut, tape ( bisa tape dari ubi kayu atau tape dari beras ketan/beras yang diberi ragi ) yang dimasak dengan cara dipanggang di cetakan khusus yang bernama cetakan gunjing. gunjing atau kue gonjing memiliki dua rasa istimewa ada yang gurih yaitu gunjing putih dan manis yang berwarna merah ( gunjing merah ), dimana gunjing merah dalam adonannya di tambahkan gula merah, kue gunjing sepintas mirip dengan resep kue pukis namun perbedaan nya sangat jelas yaitu pada cetakan dan rasanya, gunjing terasa lebih padat dan bentuknya terlihat tebal dan berisi tapi teksturnya tetap lembut dan empuk.

    Gambar Gunjing Putih Rasa Asin Gurih 

    Perbedaan dengan kue gunjing jawa terletak pada tape atau tapai tadi kalau kue gunjing itu tanpa tape, sedangkan gunjing rejang lebong, kepahyang, curup, dan lintang empat lawang muara pinang dusun babatan rasanya lebih spesial menggunakan tape terkadang menggunakan duren untuk yang rasa manis, memang kue gunjing memiliki varian dua rasa, rasa asin gurih dan rasa manis legit.

    Jika musim durian tiba hore kue gunjing merah ini di tambahkan dengan durian Asik, sehingga rasa dan aromanya berasa durian. Proses pembuatan gunjing khususnya dalam pembuatan adonan perlu kehati-hatian, karena bila tidak hati-hati dalam memberikan tapenya, gunjing akan terasa asam / kejut. namun sekarang banyak gunjing yang dicetak dengan cetakan kue pukis atau resep kue cubit sehingga bentuknya tidak seperti gunjing-gunjingan asli khas rejang.

    Gambar Kue Gonjing Pandan Hijau 

    Kue gunjing sudah menjadi menu sarapan sehari-hari di pagi hari teman minum kopi hitam bagi masyarakat curup/rejang, kepahiang, bengkulu, pagar alam, palembang, lubuk linggau, dll, jika di sunda, bandung, jawa barat ada resep kue pancong. duduk diberanda ditemani dengan segelas kopi panas dan gunjing itulah ciri khas masyarakat rejang dulu dalam menikmati sarapan paginya sebelum berakangkat beraktifitas berdagang di pasar dan di kalangan, berkebun dan profesi lainnya. Tertarik untuk bikin kue gunjing sederhana ala rumahan? Berikut resep lengkap, mudah dan praktis tanpa ribet.


    RESEP KUE GUNJING

    BAHAN : 
    125 gram atau 1 gelas tepung beras 
    65 gram atau 1/2 gelas tepung ketan 
    1 butir kelapa, parut kasar 
    1 sendok teh garam 
    250 cc atau 1 gelas air 

    CARA MEMBUAT KUE GUNJING : 
    Campur tepung beras, tepung ketan, kelapa parut, dan garam. Aduk rata. 
    Tuang air sedikit-sedikit sambil diaduk sampai rata dan menjadi adonan yang licin. 
    Tuang ke loyang 18x4 cm yang dioles margarin dan dialas kertas roti. 
    Oven 45 menit dengan suhu 180 derajat Celsius sampai matang atau tanpa oven panggang dengan cara tradisional di dalam cetakan gunjing bisanya terbuat dari kuningan. 
    Sajikan untuk 12 potong. 

    14 September 2015

    Kue Mentu / Bongko Mento

    Untuk membuat kue ini kalau kita baca resepnya memang agak sedikit rumit, serumit-rumit sebuah resep kue pasti tidak akan merasa rumit kalau kue itu merupakan kue kesukaan seseorang.

    Untuk kita ketahui bahwa kue mentu ini sebenarnya sering di buat sebagai kue saat buka puasa atau sebagai kue takjil di bulan Ramadhan, seberapa hebat seorang wanita tapi jika tidak bisa membahagiakan seorang suami dengan membuat sesuatu yang bisa membuat dia senang paling sederhana dengan membuat kue kesukaannya  atau memasak makanan yang menjadi favoritnya maka tidak bisa di katakana sebagai wanita hebat kalau sesuatu itu tidak bisa di lakukan, karena dalam kehidupan berumah tangga itu makanan menjadi unsur penting untuk ketahanan rumah tangga seseorang karena jika seorang istri yang pandai mengolah berbagai masakan maka suaminya jarang makan di luar rumah jika suaminya kerja kantoran karena teringat akan masakan istrinya yang sangat sedap.itulah sekilas ulasan tentang kehidupan kita berkeluarga.

    Pada kesempatan kali ini kita akan mencoba buat tentang resep 
    kue khas Madura Bongko Mento, walaupun sudah beberapa resep kue dari daerah itu telah adminResep Kue Kering Bagikan kepada anda.

    http://resepkue2014.blogspot.com/2015/08/resep-kue-mentu-khas-madura-bongko-mento.html
    Kue Mentu / Bongko Mento Kue Mentu makanan yang dibungkus dengan daun pisang, tidak terlalu manis sebab terbalut tepung, di dalamnya ialah pepaya muda diparut dibumbui dengan ikan atau daging kemudian ditumis. Dan makanan ini merupakan makanan tradisional yang selalu disediakan pada saat mengawinkan anak di Palembang

    Bahan Kulit :

    • Tepung terigu 250 gram
    • Santan kelapa cair 500 ml
    • Garam  ½ sendok teh
    • Telor 2  butir ( dikocok )
    • Pasta Pewarna makanan secukupnya
    • Minyak goreng secukupnya
    • Daun Pisang untuk membungkus

    Cara Membuat Kulit :

    Semua bahan di campurkan (tepung terigu, garam dan telur sambil dituangi  santan sampai adonan menjadi kalis atau licin. Kemudian tambahkan 1 sendok makan minyak goreng, aduk rata. Baru kemudian buat adonan menjadi bulatan dadar tipis, bergaris tengah kurang lebih 8 cm atau sesuaikan dengan bentuk dan ukuran wadah cetakannya. Lalu sisihkan.

    Bahan Isi:

    • Abon daging sapi / daging ayam giling dan bisa juga daging sapi giling 300 gram
    • Bubuk lengkuas 1 sendok teh
    • Daun jeruk 3 lembar
    • Daun salam 3 lembar
    • Serai 1 batang, ambil bagian hatinya warna putih, terus dimemarkan
    • Garam 2 sendok teh
    • Gula pasir 3 sendok teh
    • Santan Kelapa  Kental 100 ml
    • Minyak untuk menggoreng

    Bumbu untuk bahan Isi, haluskan:

    # Bawang merah 6 siung
    # Bawang putih 5 siung
    # Kemiri 2 butir
    # Bubuk ketumbar 2 sendok teh
    # Bubuk jintan 1/4 sendok teh

    Cara membuat Bahan Isi:

    • Tumis dengan minyak Bumbu halus beserta lengkuas, daun jeruk, daun salam dan serai sampai menjadi harum.
    • Kemudian masukkan daging dan diaduk sampai daging berubah warna. Tambahkan garam dan gula secukupnya sesuai selera dan aduk merata. Kemudian tambahkan santan kelapa kental dan aduk sampai santan mengering.

    Bahan Kuah Santan:

    # Santan Kental 500 ml
    # 1 sendok makan tepung beras, larutkan dengan 2 sendok makan air
    # 1/2 sendok teh garam
    # Masak santan dan garam sampai mendidih
    # Didihkan santan serta garam sambil dituangi larutan tepung beras. Aduk hingga kental dan  angkat.

    Cara Membuat Kue Mentu/Bongko Mento:

    1. Ambil selembar demi selembar kulit mentu taruh di wadah cetakan/pinggan tahan panas/Loyang alumunium. Diantara lapisan kulit diberi adonan bahan isi sampai merata di wadah cetakan. Kerjakan lapisan demi lapisan sampai adonan kulit tidak tersisa. Lalu siram dengan 1 sendok makan kuah santan kelapa kental, anda beri alas dengan daun pisang untuk dasar pinggan dan pinggirannya Supaya kue mentu tidak lengket dan bisa langsung diangkat untuk disajikan.
    2. Panaskan dandang sampai airnya mendidih lalu kukus kue mentu selama kukus mento selama Kurang lebih 30 menit hingga matang. Dinginkan lalu sajikan.
    3. Jika anda membuat dengan cara lain ikuti langkh di bawah ini :
    4. Ambil selembar kulit lalu beri 1-2 sendok makan adonan isi, lipat kedua sisinya lalu gulung.
    5. Ambil 2 lembar daun pisang, beri dadar yang sudah diisi, lalu siram dengan 1 sendok makan kuah santan, bungkus dengan tusuk dengan disematkan lidi atau diikat dengan tali rafia/benang tebal.
    6. Panaskan dandang sampai airnya mendidih lalu kukus kue mentu selama kukus mento selama Kurang lebih 30 menit sampai matang. .                                           sumber resep : http://resepkue2014.blogspot.co.id/

    07 September 2015

    Otak-Otak Ikan Tenggiri Bakar



    Gambar Otak Otak Ikan Tenggiri Bakar Saus Kacang 

    Resep Otak Otak Ikan Tenggiri Panggang atau bakar Sederhana Spesial Asli Enak Banget. Otak-otak adalah makanan pepes ikan dari bangka, Indonesia, Malaysia, dan Singapura kemudian menyebar ke daerah-daerah lain, biasanya terbuat dari ikan tengiri dengan cara dibungkus daun pisang kemudian dipanggang/bakar dan ada yang direbus, kukus dan goreng. Di Malaysia, Muar terkenal dengan resepi otak-otak paling enak. Di Indonesia sendiri otak-otak banyak dijumpai di beberapa daerah sekitar Jalur Pantura atau daerah pesisir. Bagi saya sendiri paling enak otak-otak khas palembang, Sumatera Selatan (SUMSEL). Otak2 ini masih kategori pempek kalau di Palembang yang bisa dimakan dengan saus kacang pedas atau cuko pempek pedes.

    Cara memasak otak-otak terbuat dari daging ikan yang diambil dagingnya, boleh ikan tenggiri, ikan bandeng, ikan lele, ikan gabus ruan atau guan, ikan kakap, dll, kemudian dihaluskan dan dibumbui. Selanjutnya, daging ikan tersebut dimasukkan lagi ke dalam kulit ikan yang kemudian direbus atau dipanggang dalam balutan daun pisang. Makanan ini dapat dimakan tersendiri atau dengan saus asam pedas atau cuko pedas atau saus kacang seperti batagor. Kadang-kadang dijadikan lauk untuk makan nasi oleh Abang-abang.


    Otak-otak ini mirip pepes bisa dikukus ataupun dipanggang atau dibakar ada juga yang digoreng setelah dibakar atau dipanggang otak-otak bisa digoreng namanya berubah menjadi otak otak goreng biasanya menggunakan otak otak kukus atau otak-otak rebus. Sedangkan untuk penggunaan ikan Anda bisa menggunakan ikan bandeng orang-orang gresik dan sidoarjo, Jawa Timur membuat otak-otak menggunakan ikan bandeng, bisa juga dengan ikan tuna, semuanya kembali ke aneka kreasi masing-masing. Berikut resep otak2 ikan tenggiri bakar/panggang dengan cara bikin sendiri di rumah dengan mudah dan praktis, Sedangkan untuk resep otak otak goreng akan dibahas pada artikel selanjutnya.



    Gambar Otak Otak Ikan Tenggiri Bakar Cuko Pempek


    RESEP OTAK OTAK BAKAR

    BAHAN :

    • 250 gram daging ikan tengiri yang dihaluskan, boleh ikan bandeng
    • 100 gram tepung sagu
    • 100 cc santan dari 1/2 kelapa
    • 1 btr putih telur
    • 10 lbr daun kucai diiris halus
    • Garam sesuai selera
    • Lada halus sesuai selera
    • Gula pasir sesuai selera
    • Bumbu penyedap rasa sesuai selera
    BAHAN SAMBAL CUKA :
    • 50 gram kemiri digoreng
    • 25 gram kacang goreng
    • 2 buah cabai merah
    • 5 buah cabai rawit
    • 100 cc air matang
    • Garam sesuai selera
    • Gula pasir sesuai selera
    • Cuka sesuai selera
    CARA MEMBUAT OTAK OTAK IKAN TENGGIRI :
    1. Campur daging ikan, tepung sagu, garam, lada halus, gula dan santan menjadi satu. Aduk rata dan cicipi rasanya.
    2. Campurkan putih telur dan daun kucai, aduk rata. Lalu bungkus dan gulung adonan tersebut dalam selebar daun pisang (cukup satu sendok makan).
    3. Panggang atau bakar di atas bara api sampai matang.
    4. Haluskan dan campurkan semua bahan untuk sambal kacang.
    5. Sajikan untuk 20 bungkus
    sumber : http://carabuatresep.blogspot.co.id/

    13 August 2015

    Candi Walang, Pemakaman Raja Palembang, Konon Jasad Warga Biasa Tak Bisa Dikubur di Tempat Ini

    Candi Walang, Pemakaman Raja Palembang, Konon Jasad Warga Biasa Tak Bisa Dikubur di Tempat Ini
    Makam Pangeran Hindi beserta Permaisuri dan sang guru. 
    Laporan Wartawan Sriwijaya Post: Yandi Triansyah
    TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Di area ini terdapat makam sultan pertama dari Kesultananan Palembang Darussalam, yakni Kemas Hindi yang bergelar Pangeran Ratu Kemas Hindi Sri Susuhanan Abdurrahman Candiwalang Khalifatul Mukminin Sayidul Iman.
    raja palembang
    Silsilah raja di lingkungan Kerajaan Palembang. (Sriwijaya Post/Yandi Triansyah)
    Letak pemakaman ini di Jalan Candi Welan Palembang, persis di belakang Pasar Cinde, Jalan Jenderal Sudirman Palembang. Ada cerita panjang terkait awal mula Kesultananan Palembang Darussalam dan hubungannya dengan kompleks makam ini. Setelah keraton Kuto Gawang dikuasai oleh Belanda. Pangeran Rejek Putra pertama mengungsi ke pedalaman. Namun kekuasaannya diserahkan kepada adiknya Pangeran Ratu Ki Mas Hindi.
    Ki Mas Hindi sebagai penguasa Palembang kembali mengikat hubungan dengan Mataram. Akan tetapi Palembang hanya menerima penghinaan. Atas sikap itulah, Palembang kemudian mengambil keputusan, bahwa hubungan ideologis kuktural sudah waktunya dihentikan. Sikap Ki Mas Hindi yang tegas mengangap Palembang merupakan suatu kerajaan yang mandiri, dengan identitas sendiri karena Palembang adalah Palembang bukan Jawa.
    Ki Mas Hindi menunjukkan bahwa raja Palembang sederajat dengan raja Mataram. Maka Ki Mas Hindi menggunakan gelar Sultan Abdurrahman bergelar Kholifatul Mukminin Sayidal Imam juga terkenal dengan Sunan Candi Walang. Atas kondisi itulah, yang membuat perubahaan yang besar di dalam kesultanan Palembang.
    Mengakibatkan hampir seluruh tata cara dan kebiasaan berubah. Seperti keris, pakai Jawa menjadi pakaian melayu. Aksara Jawa diganti menjadi Aksara melayu (Arab gundul). Hanya bahasa keraton yang masih menggunakan bahasa Jawa, namun untuk rakyatnya sendiri sudah menggunakan bahasa Palembang. Kesultanan Palembang Darussalam yang didirikan Kemas Hindi bertahan sekitar 200 tahun, sebelum dibubarkan kolonial Belanda.
    Keberadaan kesultanan ini cukup berpengaruh dalam pengembangan ajaran Islam di Nusantara. Sultan Ratu Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayidul Imam atau Kemas Hindi menjabat sebagai raja Kesultanan Palembang (1659-1706). Setelah sang pangeran tiada, ia di makamkan di Jalan Jendral Sudirman persis di belakang Pasar Cinde, 24 Ilir Palembang. 
    Kenapa pemakaman ini dinamakan Candi Walang? Karena desain kubah tempat sang pangeran di makamkan berbentuk candi dan menjadi tempat favorit belalang hinggap. Sehingga dinamakan Candi Walang. Walang berasal dari bahasa Jawa yang bearti belalang. Makamnya berdampingan dengan permaisuri Susuhunan dan mendiang sang guru Said Mustopa Al Idrus. Serta beberapa putri beliau dan panglima kesultanan.
    Namun kondisi pemakaman begitu memprihatinkan. Bagunan asli kubah tempat sang pangeran di makamkan sudah banyak berubah dari awal dibangun. Semua bagian terbuat dari kayu tembesu dan di ukir dengan sayatan ukiran asli Palembang. Tapi sekarang bagunan sudah rapuh, beberapa platfon atas sudah banyak berlobang.
    Menurut pengelola makam generasi ke delapan RM Syarifudin kubah Candi Walang kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Padahal pangeran Hindi merupakan raja pertama Palembang. Menurut Syarifudin ada ketimpangan perhatian. Pemerintah lebih peduli dengan makam Sultan Mahmud Badaruddin I di kawasan Kawah Tengkurep.
    Padahal SMB I merupakan cucu dari pangeran Hindi. Pihak pengelola dan juru kunci hanya berharap kubah yang melindungi kuburan sang pangeran dari terik matahari dan hujan perlu di bagun. Supaya sebagai warga Palembang tidak melupakan sejarah leluhur.
    Konon di kawasan pemakan Candi Walang hanya boleh di makamkan orang yang nemiliki keturunan Palembang. Tidak sembarang orang boleh di makamkan di kawasan tersebut. Menurut juru kunci orang yang meninggal tapi tidak memiliki keturunan Palembang maka mayatnya tidak bisa terkubur.
    Hal tersebut sudah dibuktikannya beberapa puluh tahun silam ketika ada warga yang meninggal dan rencana mau dimakamkan di sana tapi karena tidak ada keturunan Palembang ketika hendak dikuburkan jenazahnya keluar dengan sendirinya.
    Wallahua’lam, terlepas dari benar atau tidak cerita itu, yang pasti pemakaman ini sering dikunjungi peziarah dan kerap dijadikan destinasi bagi peminat wisata religi.

    02 July 2015

    Tekwan Palembang

    Tekwan
    Resep Tekwan - Di lihat dari namanya memang hidangan yang satu ini sangat unik dan ada beberapa sebagian orang yang masih asing dengan namanya. Hidangan lezat dan enak ini di namakan tekwan. Hidangan ini di populerkan dari daerah Palembang. Hidangan enak ini di buat dari bahan ikan tenggiri yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Jadi baik untuk tubuh jika anda gemar mengkonsumsinya. Ikan tenggiri ini di olah dan di jadikan bulatan atau bola bola daging. Mungkin untuk bagian wilayah luar Palembang sangat susah untuk mencari hidangan ini, namun anda tidak perlu kuatir. Anda pun dapat membuatnya sendiri dan menyajikannya sesuai dengan selera anda. Bagi anda yang penasaran, berikut akan di jelaskan mengenai resep tekwan yang sangat enak dan nikmat serta mudah untuk di coba.

    Tekwan

    Bahan :
    Ikan tenggiri 300 gram ( haluskan dengan blender )
    Tepung sagu 1 sendok makan
    Garam 1 sendok teh
    Gula pasir ¼ sendok teh
    Telur 1 butir
    Air bersih
    Bahan kuah pada resep tekwan
    Udang kecil 100 gram ( di kupas, kerat punggung udang, potong ekornya )
    Kaldu udang 400 ml ( dari rebusan kulit udang )
    Jamur kuping 10 gram ( di seduh dan di potong potong )
    Bunga sedap malam 10 gram ( di seduh dan di ikat )
    Bengkoang 150 gram ( di potong panjang panjang )
    Garam 2 sendok teh
    Gula pasir ¾ sendok teh
    Soun 25 gram ( di rendam dan di potong potong )
    Cuka ½ sendok teh
    Minyak ½ sendok makan ( untuk menumis )
    Seledri 1 tangkai ( iris )
    Bawang merah ( goreng )
    Bumbu yang di haluskan
    Bawang putih 4 siung
    Merica bubuk ½ sendok teh
    Cara membuat bola bola daging pada resep tekwan
    aduklah daging ikan secara merata bersamaan dengan garam, gula pasir dan juga putih telur.
    Tambahkan tepung sagu, lalu aduk secara merata.
    Sendok adonan dan bentuklah menjadi bola bola.
    Rebus bola bola ke dalam air yang mendidih.
    Tunggu hingga bola bola terapung dan matang.

    Cara membuat kuah tekwan
    Tumis bumbu halus pada minyak yang telah di panaskan sebelumnya. Tumis hingga muncul aroma sedap dari bumbu tersebut.
    Tambahkan udang ke dalam tumisan dan aduk sampai udang berubah warna.
    Tuangkan air kaldu dari udang tadi ke dalam tumisan dan masak hingga mendidih.
    Masukkan jamur kuping dan juga bunga sedap malam, bengkoang, garam dan gula pasir.
    Masukkan soum dan juga cuka.
    Aduk hingga matang.
    Setelah matang tekwan dapat di sajikan dan di santap.

    Resep tekwan ini sangat cocok untuk anda yang hobi menyantap makanan yang berkuah. Akan lebih terasa nikmat jika di sajikan pada saat tekwan masih panas atau hangat. Anda dapat menjadikan makanan ini sebagai makan siang atau hanya sekedar untuk mengganjal perut saja. Rasanya yang lezat dan melekat di lidah ini membuat orang untuk beralih dari masakan yang lainnya. Makanan ini juga cocok di sajikan pada saat berbuka puasa. Kenikmatannya akan lebih terasa saat anda menyantapnya bersama dengan keluarga anda dengan momen yang begitu indah. Cara mengolah bahan dan pembuatannya sangat mudah untuk di coba, jadi anda wajib untuk mencoba masakan yang lezat ini.

    sumber : http://kokimganteng.blogspot.co.id/

    17 June 2015

    Melacak Musik Asli Palembang

    Senin, 13 April 2015

    Group musik tempo dulu di Palembang sumber : andi.s.kemas

    Ada suatu pertanyaan yang mengusik benak saya, adakah “musik asli bagi wong kito Palembang” soalnya istilah musik asli ditelinga wong Palembang nyaris tak terdengar. Padahal daerah lain ada musik yang disebut kolintang daerah Menado, Musik atau alat nyanyian bagi masyarakat Flores disebut “sasando”, masyarakat Bandung Jawa Barat mempunyai alat musik yang disebut “angklung” dll. Di Kota Palembang nyaris tak terdengar atau populer soal seni musik dan nyanyian ini. Ada apakah gerangan sehingga bisa disebut “palembang tidak mempunyai musik” atau yang sering dalam olokan disebut “Palembang buntung” buntung disegala bidang. Oleh karena penasaran maka inilah yang menyebabkan penulis melacak atau mencari jejak musik tertua didaerah ini.

    Mulailah saya berkelana mencari jawabnya, mulai dari tokoh mantan pejabat hingga siapa saja yang bisa saya ajak berdikusi mengenai keberadaan musik Palembang asli ini. Sebut saja mantan walikota dan gubernur pertama Bengkulu, RHM Ali Amin, SH tidak saja ia sebagai tokoh masyarakat Sumsel tetapi bagi saya beliau adalah sesepuh masyarakat wong Palembang terutama keluarga besar saya yang berasal dari daerah 2 Ulu Perigi Besak. Kalau tidak salah pertemuan saya dirumah kediamannya Talang Semut, beberapa tahun lalu menyebutkan bahwa kota Palembang ini, tidak ada seni musik atau nyanyian begitupun dengan jenis tarian. Alasannya bahwa kota Palembang adalah mantan daerah Kesultanan Palembang Darussalam yang sudah tentu bernuansa Islami. Budaya Islam jelas tidak memperbolekan jenis musik atau tari-tarian, yang dihindarinya adalah mempertontonkan aurat terutama kaum wanitanya, jelasnya (wawancara, 1992).

    Saya merasa tidak puas dengan jawaban bpk RHM Ali Amin,SH, saya pun mencari tokoh masyarakat lainnya yaitu tokoh budaya bpk RM Husin Natodirajo dan Djohan Hanafiah, jawabannya hampir sama dengan RHM Ali Amin,SH. Saya mulai linglung dan putus asa mencari akar sejarah musik di Kota Palembang ini. Secara kebetulan tahun 1992 itu juga saya menonton pertunjukan Wayang Palembang di acara TVRI Palembang, kalau tidak salah dalam rangka acara “Cakrawala Budaya Nusantara” pak dalangnya adalah HA Syukri Ahkab yang menariknya iringan musik Wayang Palembang sepertinya adalah musik khas asli Palembang, ketika saya tanya jawabnya adalah ini jenis musik kromongan. Begitupun saya melihat pertunjukan pencak asli Palembang juga memakai iringan musik yang disebut “kromongan pencak”. Jadi disini bisa disimpulkan bahwa ada dua musik kromongan yaitu “kromongan wayang” dan “kromongan pencak” yang dalam istilah lainnya disebut “seni betanggem”. Musik kromongan ini terdiri dari canang (gong kecil), laron, gendang dan rebab. Jawabanya bpk HA Sukri Ahkab inilah yang menjadi dasar saya kalau Palembang juga mempunyai musik asli yaitu kromongan. Apalagi RRI Palembang juga memberitakan bahwa musik asli Palembang itu tidak berbeda dengan musik Lampung yang disebut Gamelan.

    Sampai saat ini saya terus mencari dan melacak akan keberadaan musik asli Palembang ini, apakah ia berbentuk Gending, Kromongan atau apa yang jelas kita harus didefenisikan yaitu dengan melakukan suatu proyek penelitian. Wancik AN.BE dan bpk Kiagus Ujang Kailani mengotot keras bahwa musik asli Palembang itu adalah “Ronggeng Melayu” yang banyak didasari dari musik irama Semenanjung (kini Malaysia). Kiagus Ujang Kailani adalah pimpinan orkes jidur (drumband) yang ia beri nama kelompok musik blas (musik sebelas yang terdiri dari sebelas orang dan sebelas alat musiknya) ia mulai beraktifitas musik menurutnya sudah lama sekali, dari kecil sudah ikut orang tuanya yang jenis musiknya adalah “Ronggeng Melayu” itu tediri dari alat musik seperti biola, gendang, seruling, gong kecil/canang dan piano gendong.

    Perkembangan Musik Palembang dari Masa ke Masa

    Menurut kronologis sejarah kota Palembang, yang terdiri dari zaman Sriwijaya, Kesultanan, penjajahan Belanda (pengaruh eropa) hingga masa kemerdekaan. Saya kira perkembangan musik dan jenis musik dikota Palembang ini sangat dipengaruhi “situasi zaman” yang melingkupinya. Sebut saja dimasa Sriwijaya saya kira banyak dipengaruhi oleh unsur musik India, Cina dan musik lokal. Nuansa musiknya mungkin sekali banyak dipengaruhi unsur agama Budha yang ketika itu adalah agama resmi Kerajaan Sriwijaya. Pada masa Kesultanan Palembang, yang sudah tentu banyak pengaruh/unsur budaya Islam dan Arab, jadi nuansa musik dan jenis musik pun bernuansa keislaman dan kearab-araban, contoh musiknya mungkin gambus, terbangan syarofalanam, kasidahan dll. Group gambus yang terkenal sekitar tahun 1950-an adalah group musik gambus “Sri Palembang” pimpinan Wak Neng.

    Pada masa penjajahan Belanda, mulai diperngaruhi unsur musik eropa yang kata orang ketika itu adalah musik modren/baru. Seperti kroncongan adalah musik dari kebudayaan Portugis, yang berkembang dari Batavia (daerah tugu) kemudian menyebar ke seluruh Nusantara. Musik Tonil adalah jenis musik yang sangat populer di awal abad ke-20, unsur musiknya adalah jazz dan dansa salsa. Di kota Palembang ini sendiri sempat “trend” jenis musik ini dan sempat membangun gedung tonil (saat ini adalah kantor Dispenda kota Palembang Jl.Merdeka) dengan group musiknya yang terkenal “Bintang Berlian” pimpinan Haji Gong. Selain itu juga ada musik jidur (drumband) yang diambil dari unsur musik meliter, yaitu korp musik meliter Belanda.

    Sampailah dimasa penjajahan Jepang, perkembangan musik Palembang cukup dinamis, yang ketika itu adalah group musik pimpinan Ahmad Dahlan Muhibat berhasil menciptakan sebuah lagu yaitu “Gending Sriwijaya” saya kira tokoh sentral musik Palembang ketika itu (tahun 1943-1945) adalah Ahmad Dahlan Muhibat, selain ia seorang komponis juga ia adalahg seorang Biolis yang handal. Ditahun 1950-an saya kira jenis musiknya adalah pengaruh unsur musik Semenanjung/Melayu pop dengan tokoh terkenalnya adalah almarhum P.Ramlee. Sejak tahun 1950-an kesadaran seniman daerah ini menciptakan dan mempopulerkan lagu-lagu bernuansa daerah seperti Kebile-bile, Dirut, Cup Mailang dll dengan group band yang terkenal seperi Arulan yang sempat membuat pringan hitam di Jakarta.

    Tahun 1960-an, tidak hanya mempopulerkan lagu daerah disini timbul group musik melayu yang disebut irama candrabuana, dipopulerkan oleh stasion radio amatir Candrabuana alamat 14 Ilir Palembang. Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Palembang mempopulerkan group musik yang disebut “Orkes Studio RRI” pimpinan Haji Mahmudin dengan penyanyinya yang terkenal Masnun Toha. Perkembangan musik Palembang saya kita cukup dinamis dan mengafresiasikan zamannya, tahun 1970-an berdiri group musik Golden Wing yang penyanyi/vokalisnya adalah Carel Simon, terkenal karena membawakan lagu” Mutiara Palembang”. Disini juga didukung bermunculan studio rekaman sepeti Palapa Record, yang menghasilkan banyak penyanyi lagu daerah seperti Sahilin, yang terkenal dengan lagu irama Batanghari Sembilannya. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat. 

    Sumber Tulisan : http://iriziki03.blogspot.co.id/