CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.
Showing posts with label Makanan Tradisional. Show all posts
Showing posts with label Makanan Tradisional. Show all posts

13 June 2019

Masakan Khas Palembang #2

Saat orang di suruh menyebutkan makanan khas Palembang pasti yang di sebut adalah mayoritas terbuat dari ikan dan terigu, semisal pempek, model, tekwan, pempek tunu (panggang), lenggang, lakso, burgo, dan beberapa jenis kue. Padaahal berdasarkan informasi dari dinas Pariwisata kota Palembang sampai saat ini, dari total makanan khas Palembang yang hampir berjumlah 200 macam, sekarang ini tinggal sekitar 100 macam jenis makanan yang ada di pasaran. Itu yang bertahan adalah makanan yang masih favorit dan sering dipesan.

Makanan khas Palembang yang jarang ditemukan lagi, kata dia, di antaranya mentu, dadar jiwo, gandus, putu embun, bangkit, tapel, pare, lumpang, manam sahmin, kumbu kacang dan puluhan jenis lain. Makanan tersebut terkadang hanya disajikan saat acara formal, tapi terkadang makanan tradisional ini ada keterkaitan antara satu daerah dengan yang lainnya hanya beda penyebutan nya saja seperti di daerah Palembang di kenal dengan kue apem sedang di Jawa Barat di sebut dengan serabi, di bawah ini adalah daftar makanan khas dari jenis kue-kue-an kota Palembang.

Gunjing Apem Bekuwa Bolu 8 Jam
Jando Beraes  Nagosari    Bolu Maksuba
Srikayo       Bugis Bolu Kojo 
Bolu Suri  Dadar Gulung Bolu Lapis
Ongol-Ongol  Bubur Sumsum Bolu Engkak Ketan
Ulen-Ulen Pentul Pempek Kapal Selam
Gelenak Kinca   Pempek Telok
Kuipau  Pepes Pisang   Pempek Tahu
Dadar Jiwo Pepes Ketan Hitam   Pempek Kates 
Kelepon  Kue Tapel/Smprong    Pempek Lenjer
     
Mentu   Pempek Panggang
Kue Pare   Pempek Adaan
Kue Bangkit   Pempek Krupuk
Gomak   Pempek Kulit   
Bluder   Pempek Belah
Manan Shamin   Otak-Otak 
Putu Ayu   Lenggang 
Ketolo   Celimpungan  
Putu Mayang    Laksan 
Putu Embun   Tekwan
     
Ketan Punar     Model Ikan
Ketan Pupuk     Mie Celor 
Engkak Kecut     Burgo  
Engkak Medok    Lakso
Kue Lumpang     Model Gendum  
Gandus    Telok Ukan
Gulo Puan     Telok Pindang  
Sagon Gulung    Ketan Sepit 
Kumbu Kacang Merah     Ragit 
Kumbu Kacang Ijo     Martabak HAR  



Kue-Kue Khas Palembang

Gunjing
Gonjing merupakan makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras dan kelapa. Lezat dimakan dengan ditaburi gula putih atau enak juga dengan saos sambal.

Jando Beraes
Kue ini sendiri mirip kue keranjang dengan permukaan yang berbintil kasar, tekstur lunak,kenyal dan lembut. Karena permukaan atasnya yang berwarna sangat mencolok seperti merah dan hijau, masyarakat Palembang sering menyebutnya dengan Jando Beraes.
Srikayo

Berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip puding. Kue berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki rasa manis dan legit.
Bolu Suri
Kue Bolu Suri Palembang ini dinamakan Suri yang dalam bahasa Palembang artinya sisir karena serat-serar dengan kue yang mirip sisir. Penampilannya agak mirip Bika Ambon tapi bahan utama tepungnya hanya memakai terigu beda dengan Bika Ambon yg berbahan terigu + sagu/tapioka. Wangi, lembut dan manis.

Ongol-ongol

Teksturnya yang kenyal dan lembut, serta rasa manis nan gurih dapat dirasakan di dalam mulut saat menyantap kue basah dengan nama ongol-ongol ini. Dua hal inilah yang membuat ciri khas sekaligus daya tarik dari kue ongol-ongol. Kue ini memiliki banyak sekali varian, karena dapat dibuat dari beberapa bahan dasar yang berbeda, seperti tepung sagu, hunkwe, atau singkong.

12 June 2019

Makanan Khas Palembang #1

Pempek

Ada beberapa jenis pempek yang ada di Palembang, yang paling terkenal adalah pempek kapal selam. Inilah salah satu kehebatan orang palembang Kapal Selam bisa dimakan. Pempek ini sangat disukai karena rasanya pas dengan selera lidah orang Indonesia. Apalagi bila di dalamnya diisi telur, hmm? rasanya makin komplet. Dan lazimnya, pempek disajikan bersama kuah yang disebut saus cuka. Ada banyak macam pempek yang bisa kita konsumsi, seperti pempek bakar (pempek Tunu dan pempek santan yang makin jarang ditemui. Adapun jenis-jenis pempek yang sering ditemui di kota palembang selain Pempek kapal selam yaitu; Pempek Adaan, Pempek Lenjer, Pempek Panggang, Pempek kriting, Pempek telok kecik, pempek lenggang, pempek pistel, pempek kulit, pempek tahu, pempek udang, dsb

Pada awalnya pempek dibuat dari Ikan Belida, namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus, tetapi dengan rasa yang tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti tenggiri, kakap merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah. Juga sudah ada yang menggunakan ikan dencis.

Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Biasanya masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas, menurut masyarakat untuk menambah nafsu makan. Berdasarkan cerita masyarakat “kalu pagi idak ngirup cuko, seraso belum makan” (jadi kalau pagi-pagi belum menyantap pempek dan cukanya rasanya belum sarapan). Satu pelengkap dalam menyantap makanan berasa khas ini adalah irisan dadu timun segar.


Pempek Kapal Selam



Pempek Telur Kecil




Pempek Tahu



Pempek Kates/Pepaya Muda



Pempek Lenjer




Pempek Panggang/Tunu




Pempek Ada’an



Pempek Krupuk



Pempek Kulit



Pempek Belah



Masakan Berbahan Dasar Ikan Lainnya

Otak otak

Merupakan olahan dari ikan yang memiliki adonan seperti pempek dan di kasih santan tetapi yang membedakannya adalah dengan kalau otak-otak di bungkus di daun pisang dan di bakar di bara api, otak-otak ini bisa di maka dengan cuka biasa seperti cuka pempek atau bisa di makan dengan cuka merah yang rasanya pedas asam manis.

Lenggang


Lenggang juga salah satu olahan yang berbahan dasar ikan , Pempek lenjer yang sudah dipotong kecil-kecil kemudian di masukan ke dalam daun pisang yang sudah di bentuk mangkok segi empat, dan di campur dengan adukan telur ayam atau telur bebek, kemudian di bakar di atas bara api, apabila telur dan pempek sudah matang maka daun pisang bisa di buang dan lenggang siap di santap bersama cuka.

Celimpungan



Bahan dasar celimpungan adalah adonan sagu dan ikan. Perbedaan antara pempek dan celimpungan terletak pada bentuk dan kuahnya. Celimpungan berbentuk bulat dengan diameter 10 cm dan tipis (pipih). Kuahnya terbuat dari santan dan di campur dengan daging ikan giling dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Celimpungan dimakan bersama sambal gorengnya.


Laksan


Laksan adalah salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar Ikan, yang di buat dalam bentuk oval dengan rasa yang sama seperti rasa pempek, tetapi di sajikan dengan menggunakan kuah santan yang agak berwarna merah karena bercampu dengan cabe.

Tekwan


Tekwan juga merupakan olahan dari ikan yang di bentuk seperti celimpungan tetapi lebih kecil dan sedikit tidak beraturan, untuk kuah memiliki rasa tersendiri perpaduan antara bumbu dan udang kupas yang di campur dengan jamur dan pelengkap lainnya, membuat rasa tekwan tidak bisa terlupakan.
Model Ikan

Model ikan juga di buat seperti pempek telur yang sedikit besar tetapi isi dalamnya adalah tahu, walaupun perkembangan saat ini membuat model ikan di isi bermacam-macam seperti telur, kejur, sosis dan lain sebagainya, pada saat penyajian model ikan ini di potong-potong kecil dan di kasih so'un, irisan timun dan di kasih kuah seperti kuah tekwan dan terakhir bawang goreng, jika rasa yang di inginkan saat memakan tekwan ataupun model ini kurang pedas bisa di tambahkan dengan cabe.



Masakan Khas Palembang Lainnya

Mie Celor

Mie yang ukurannya agak sedikit lebih besar dari pada mie pada umumnya yang di rendam di dalam air yang hangat bersama dengan kecambah/toge, kemudian di angkat dan di taruh di dalam piring. Proses perendaman ini lah yang di sebut dengan "di celor", biar semakin nikmat di tambah dengan kuah yang merupakan cacahan dari udang campuran tepun maizena.

Burgo

Burgo jadi salah satu hidangan Palembang dengan kuah santan. Terbuat dari tepung beras yang di lenggang di kuali atau besi datar panas (Seperti untuk menggoreng martabak har), sajian diberi guyuran kuah kental gurih yang di campur dengan daging ikan giling.

Lakso

Sama seperti burgo yang merupakan olahan dari tepung beras yang menggunakan alat khusus untuk menjadikan tepung beras tersebut menjadi seperti mie, sajian diberi guyuran kuah kental gurih berwarna kuning yang di campur dengan daging ikan giling.

Model Gendum
Berbeda dengan model ikan model gendum ini justru di buat seperti adonan roti dari gandum kemudian di goreng, jika ingin di sajikan model gendum di potong kecil-kecil dan di siram dengan kuahnya. Berbeda dengan kuah model ikan, kuah model gendum ini terbuat dari tetelan daging dengan campuran kentang yang sudah di haluskan sehingga tekstur kuahnya agak sedikit kental seperti kare. dan warnanya pun berubah seperti warna kentang bukan bening seperti kuah model atau tekwan.

Ragit
Ragit Merupakan makanan khas Palembang yang sudah terkena pengaruh dari keturunan Arab. Makanan ini terbuat dari terigu, telur, dan garam. Untuk kuah ada kentang, daging sapi, santan kelapa, dan bumbu kari.

Masakan Hari Raya atau Pernikahan

Bolu Delapan Jam


Dengan adonan mirip kue maksubah, kue ini benar – benar sesuai dengan namanya karena dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu delapan jam. Kue ini bahan dasarnya dominan menggunakan telur bebek bahkan sampai 25 butir. Dikukus dengan menggunakan loyang (cetakan) berukuran 20 x 20 x 6 cm selama 8 jam dan dipanggang di oven.
Bolu Maksuba


Kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan susu kental manis. Dalam pembuatannya telur yang dibutuhkan dapat mencapai sekitar 28 butir. Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis. Rasanya enak, manis dan legit. Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian istana Kesultanan Palembang yang seringkali disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan. Namun saat ini kue maksubah dapat ditemukan di seluruh Palembang dan sering disajikan di hari raya.
Bolu Lapis Kojo


Cara membuat lapis kojo hampir sama dengan cara membuat bolu lapis legit. Rasanya pun tidak kalah legitnya dengan bolu lapis legit. Kue ini bahan dasarnya dominan santan,telur dan tepung dan pewarna alami.Pewarna yg digunakan adalah daun pandan dan daun suji, kojo sendiri di ambil dari kata kata kemojo atau bunga kamboja.
Kue Engkak Ketan


Kue ini bahan dasarnya dominan tepung ketan dan santan kelapa. Dipanggang berlapis-lapis dengan menggunakan loyang (cetakan) berukuran 20 x 20 x 6 cm. Untuk penyimpanan dalam waktu yg agak lama, agar awet dan tetap empuk, kue harus dikukus lagi lebih kurang 10 menit.
Bolu Lapis Legit

Metode pembuatannya sama seperti pembuatan engkak ketan tetapi yang membedakannya adalah dalam melakukan pengadonan di tambah dengan bumbu khusus untuk membuat kue lapis menjadi legit dan harum.


Masakan Khas 17 Agustus-an di Palembang

Telok Ukan



Telok ukan adalah sebuah makanan khas palembang yang terbuat dari telor bebek yang dikeluarkan isinya, lalu di aduk dengan santan dan kapur sirih. setelah itu dimasukan lagi kedalam telur tersebut. Setelah itu di kukus.

Telok Pindang

Telok pindang adalah telor bebek yang di rebus di dalam kuah pindang yang di masak sampai kuah mengering dan meresap kedalam telur, selama perebusan telur di ketok-ketok sehingga resapan kuah pindang lebih cepat meresap ke dalam telur, sehingga telurnya berubah menjadi hitam.

Ketan Sepit




Ketan sepit adalah ketan yang sudah di masak atau di tanak di bungkus didalam daun pisang yang berbentuk segi tiga dan di sepit (baca :jepit ) dengan batangan bilah bambu , dan di bakar di atas bara api.

31 May 2019

Tradisi Ketupat Palembang

Foto : Google

Ketupat makanan atau hidangan berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa muda (janur), atau kadang-kadang dari daun nipa ataupun daun yang lainnya. ( Wikipedia)

Di Palembang sendiri pada saat Lebaran Idul Fitri & Idul Adha banyak mulai di temui masakan ketupat, biasanya ketupat yang di masak 2 hari atau 1 hari sebelum lebaran  juga dalam jumlah yang tidak sedikit dengan tujuan ketupat dan lauk pauknya ini akan di bagikan ke keluarga terdekat dan juga di tetangga sekitar rumah kita pada malam hari raya dengan menggunakan rantang atau sangkek yang istlah di Palembang adalah "Nyicipi".

Sama seperti di daerah lain di Palembang ketupat juga menjadi makanan wajib selain pempek yang di sajikan dengan opor ayam, rendang daging sapi atau malbi di mana makanan ini bukan hanya untuk sajian keluarga tetapi juga untuk para tamu yang datang berkunjung ke kediaman kita.

Warga yang tengah menjemur ketupat di Kampung Yu Cing. Foto: abp/Urban Id.
Salah satu sentra tempat pembuatan ketupat yang ada di Palembang adalah di kawasan 3 Ulu, tepatnya lorong Saudagar Yu Ching yang berada di Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, dikenal sebagai pusat kerajinan daun nipah. Hampir sebagian warga yang tinggal di kawasan ini memanfaatkan daun nipah sebagai mata pencahariannya, di mana pada saat bulan Romadhon ini banyak pengerajin daun nipah di kampung ini membuat juga ketupat selain kerajian dari daun nipah lainya.

Walaupun saat ini di Palembang ada juga ketupat yang di buat dari daun pandan yang banyak di minati masyarakat karena aroma harum nasi yang khas karena bungkus daun pandan  tersebut, walaupun  sedikit mahal yaitu berkisar di 10 ribu - 15 ribu per ikat isi 10 buah tergantung isi dan besar kecil ukuran.

Foto : google

Ternyata setelah di telusuri berdasarkan sejarah tradisi ketupat diperkirakan berasal saat Islam masuk ke tanah Jawa. Dalam sejarah, Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkannya pada masyarakat Jawa.

Beliau membudayakan dua kali Bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran.

Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda. Setelah sudah selesai dimasak, kupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang kebersamaan.

Ketupat sendiri menurut para ahli memiliki beberapa arti, diantaranya adalah mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia, dilihat dari rumitnya anyaman bungkus ketupat. Yang kedua, mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan, dilihat dari warna putih ketupat jika dibelah dua. Yang ketiga mencerminkan kesempurnaan, jika dilihat dari bentuk ketupat. Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri.

23 May 2019

Resapan Kosa Kata Pada Makanan Khas Palembang

Keragaman makanan yang ada di Indonesia merupakan suatu anugerah tersendiri di mana lebih dari 5.300 makanan tradisional yang ada di Indonesia ini, Sayangnya, hingga kini hanya beberapa saja kuliner Indonesia yang menjadi ciri khas dan dikenal luas di mata internasional seperti rendang atau gado-gado.

Seperti di Palembang sendiri untuk makanan tradisional sendiri dari Pemrintah Kota Palembang secara persis jumlah belum terdata, tapi ada puluhan jenis yang nyaris punah dan jarang di temui seperti mentu, dadar jiwo, gandus, putu embun, bangkit, tapel, pare, lumpang, manam sahmin, kumbu kacang dan puluhan jenis lain. Makanan tersebut terkadang hanya disajikan saat acara formal, walaupun terkadang makanan tradisional ini ada tersaji saat bulan Romadhon di pasar-pasar bedug di kota Palembang.

Sungai musi yang banyak mengandung sumber makanan seperti ikan, dan  dari sinilah mulai banyak tercipta olahan makanan khas Palembang yang berbahan ikan. Pada masa Kesultanan Palembang, pempek disebut kelesan. Kelesan adalah panganan adat di dalam Rumah Limas yang mengandung sifat dan kegunaan tertentu. Dinamakan kelesan juga karena makanan ini dikeles atau tahan disimpan lama," ucap pemerhati sejarah Palembang, KMS H Andi Syarifuddin, dilansir dari KompasTravel pada Rabu (13/2/2019).

Menurut Andi, pempek akhirnya dijual komersial saat zaman kolonial. Uniknya, pempek mulanya dibuat oleh orang asli Palembang. Setelah dibuat pempek dioper ke orang China untuk dijual. Orang China di Palembang saat itu terkenal sebagai ahli dagang. Tercatat pada tahun 1916, pempek mulai dijajakan dengan penjual yang berjalan kaki dari kampung ke kampung, khususnya di kawasan keraton (Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang).

Lantas dari mana nama pempek berasal, jika nama aslinya asalah kelesan? Ternyata, nama pempek berasal dari sebutan pembeli kepada penjual kelesan. "Empek adalah sebutan bagi orang China yang menjajakan kelesan. Para pembeli yang biasa membeli kelesan, dan rata-rata anak muda. sering memanggil penjual kelesan dengan kalimat, 'Pek, empek, mampir sini!'," cerita Andi. Akhirnya panggilan pempek lebih populer dari kelesan dan nama pempek bertahan sampai saat ini.

Penamaan makana tradisional seperti pempek, lakso, laksan, tekwan, burgo, celimpungan dan lain sebagainya tidak terkait dengan sejarah yang ada di kota Palembang ini, seperti penamaan "nasi minyak" yang lebih di kenal di kota ini ketimbang dengan nasi kebuli, nasi briyani, atau jenis nasi dari timur tengah lainnya.

Nasi minyak adalah masakan khas Sumatra Selatan berupa olahan nasi yang dimasak dengan minyak samin dan rempah-rempah khas Nusantara dan Timur-Tengah. Sekilas nasi minyak terlihat seperti nasi kebuli, hal ini dikarenakan nasi minyak merupakan masakan Palembang yang memang mendapat pengaruh dari Timur-Tengah tempat nasi kebuli itu berasal. Nasi minyak biasanya disajikan bersama pelbagai pelengkap, seperti daging malbi, sate pentol, ayam goreng, acar ketimun, kismis dan sambal nanas.

Begitu juga ragit yang merupakan asimilasi dari masakan timur tengah dan melayu, makanan seperti jala yang di kasih dengan kuah kari

Begitu juga tekwan yang berdasarkan catatan sejarah, tekwan merupakan hasil akulturasi budaya Palembang dan Tionghoa. Pada saat itu orang-orang Tionghoa sudah mulai banyak mendiami dan menetap di Palembang, yang kemudian mereka memperkenalkan makanan yang berbahan dasar ikan salah satunya sup dari olahan ikan . 

Lalu kemudian diadopsi oleh masyarakat kota Palembang untuk membuat makanan tersebut sesuai dengan cita rasa dan lidah masyarakat kota Palembang. Mereka mendambahkan kuah kaldu serupa dengan sup dan menambahkan bumbu khas daerah tersebut. Mengapa sampai dinamakan Tekwan?, ternyata hal ini masih rancu.

Ada yang bilang tekwan itu “berkotek samo kawan”, artinya makan tekwan sambil ngobrol sama teman-teman (seperti yang dikatakan Wikipedia). Lalu ada juga yang mengatakan , “Take One",  yang berasal dari bahasa Inggris yang artinya ambil satu, yang maksudnya di makan satu-satu jangan sekaligus, sama seperti makanan Laksan yang sebagian ada yang menginformasikan asal mula katanya sebagai "Lukcy-Son" atau anak laki-laki yang beruntung. Hal ini justru di rasa tidak benar di karenakan :
  1. Inggris hanya 3 tahun bercokol di Palembang dan berakhir pada tahun 1816 kekuasaan Inggris di kembalikan kepada hindia Belanda,  sedangkan makanan ini sudah ada melebih dari tahun kekuasaan Inggris.
  2. dan mungkin juga kata-kata ini hanya kata-kata "Guyonan" masyarakat Palembang pada masa kini.
  3. Dasar sejarah yang tidak ada menyatakan atas penamaan tersebut.
Seperti makanan Lakso yang jika di lihat dari susunan kata-katanya merupakan serapan dari bahasa Hokkian yang terdiri dari Lak = 6 dan Sa = 2, yang oleh orang Palembang sendiri di sebut dengan Lakso, begitu juga Lak San atau Bur Go ataupun tekwan sendiri. Sama seperti penyerapan kata-kata pada Bakso, bakmi, fuyunghai, kwetiaw. Meskipun di sini digunakan istilah bahasa Tionghoa, namun saya maksudkan tidak hanya Mandarin, namun juga untuk bahasa-bahasa daerah seperti bahasa Kanton, Hokkien, Hakka, dan lain-lain. Kosakata kuliner Tionghoa juga menunjukkan perjalanan sejarah dan budaya masyarakat Indonesia hidup berdampingan orang-orang Tionghoa. walaupun untuk penelusuran yang mendalam admin sendiri memiliki keterbatasan informasi dan literatur yang bisa menjadi dasar dari tulisan ini.

Sebenarnya masih sangat banyak sejarah yang perluh di ungkap atas berpengaruh dari penyerapan kosa kata-kata asing yang saat ini  ada di Nusantara khususnya kota Palembang ini, tinggal mau atau tidaknya kita demi pelurusan sejarah di kota ini.

Refrensi :
https://entrepreneur.bisnis.com/
https://www.kompasiana.com/
https://travel.kompas.com/
http://poestahadepok.blogspot.com/

26 April 2019

Penjual Roti Komplit "Jadul" Di Palembang


Walau tempat jualannya ada di lorong kecil tepatnya di pangkal masuk lorong penjahit Parman tidak jauh dari rumah makan martabak Har yang sudah terkenal itu, di jalan Jenderal Sudirman tapi pembeli pada rela antri untuk mendapatkan makanan "jadul" yang di sebut roti komplit penjual saat ini pun sudah generasi ke 2 yang sebelumnya orang tua mereka yang berjualan di sini, memang rasa tidak bisa di tipu dan sesuai dengan harga yang di bayar.

Untuk rotinya sendiri pernah saya posting pada tahun 2016 ( 
Roti Komplit Parman Palembang ), Sudah 3 tahun yang lalu tempat jualan ini tanpa ada perubahan sama sekali, tetapi di sisi kiri dan kanan nya banyak pedagang lain yang juga ikut berjualan di pedestarian ini, seperti pempek, model,bakso.

Dulu teringat ayah mengajak saya untuk membeli roti komplit disini untuk di makan bersama di rumah, sekarang saya mengajak adek juga untuk membeli roti dengan rasa yang sama, tekstur yang sama dan kualitas yang sama,

Roti Komplit, 26 April 2019
Palembang dalam sketsa

16 August 2018

Cara Pembuatan Telok Ukan Palembang

Sumber : http://palembang.tribunnews.com/

Telur atau bukan "Telok Ukan" begitulah masyarakat Palembang menyebut makanan khas yang dibuat turun-temurun tersebut. Telok ukan hanya ada di saat memperingati HUT kemerdekaan Republik Indonesia yang bertepatan dengan tanggal 17 Agustus.

Telok ukan merupakan telur yang dimasak dengan cara mengeluarkan isi telur dari cangkangnya kemudian isi telur dikocok dengan beberapa bumbu seperti pandan dan sedikit kapur sirih. Telur yang telah dibumbui tersebut dimasukkan kembali ke dalam cangkang telur dan ditutup dengan kayu gabus.

Setelah itu di rebus selama 30 menit dengan api kecil dan jika sudah dipastikan matang telok ukan bisa langsung disantap dengan nasi ketan. Noni Mariani pembuat telok ukan mengaku telah membuat selama 10 tahun ia mengatakan diajarkan oleh ibunya untuk menjaga makanan khas Palembang jangan sampai nanti makanan tersebut punah.

''Dari 10 tahun lalu diajari oleh mama karena ini makanan khas turun temurun,''katanya.

Noni mengatakan untuk harga satu butir telok ukan di hargai 5 ribu rupiah.

''Mulai dari awal bulan Agustus perharinya bisa terjual 75 butir, namun setelah dekat dengan hari HUT RI nanti akan bertambah banyak,''ujarnya.

Sumber : http://palembang.tribunnews.com/

06 June 2018

Cetakan Kue Satu

Cetakan kue satu foto : @muaraenimupdate
Cetakan kue satu itu yang sering kami sebut di dalam keluarga. Dimana pada saat kami masih kecil setiap menjelang lebaran kue yang satu ini seperti menjadi hidangan wajib di dalam "gelok" (toples). Saat ibu kami selesai mengadon adonan terigu dan parutan kelapa di tambah dengan gula maka siaplah cetakan ini beraksi. "Cetok... Cetok.....cetok" satu persatu kue mulai terbentuk dan siap di oven, saat itu kami sebagai anak mulai antri untuk membuat kue dengan alat tersebut, yg akhirnya di cetakan yg terakhir baru kita mendapat giliran. 

Rasa kuenya si biasa tapi di balik itu kebersamaan yang buat oleh "cetakan kue satu" sampai sekarang masih melekat walaupun saat ini sang cetakan sudah tidak menjalankan tugasnya lagi. 

01 June 2017

Es Agogo




Ada yang menyebutnya es Agogo, ada juga yang menyebutnya es unyil (karena bentuknya kecil) , ada yang menyebutnya es kado (karena bentuk kotak dan dibungkus seperti kertas kado), dan ada yang menyebutnya juga es potong,  jajanan yang sudah menjadi legenda ini sangat di gemari terutama anak-anak SD, dengan tekstur yang manis dan lembut bisa membuat orang yang memakannya ketagihan.

Untuk yang ingin membuat sendiri dapat di lakukan di rumah yang pasti lebih sehat dan terjamin kebersihannya.


RESEP ES POTONG CELUP COKLAT

BAHAN :
  • 4 sdm tepung maizena
  • 2 sdm susu bubuk
  • 800 ml santan kelapa
  • 4 sdm susu kental manis
  • 50 gram gula pasir
  • Seujung sdt garam
  • 200 gram coklat blok
  • 50 ml minyak goreng
  • Vanili
  • 1 lembar daun pandan
CARA MEMBUAT ES POTONG CELUP COKLAT :
  1. Campur santan,tepung maizena,susu bubuk, susu kental manis, gula pasir, vanili, garam dan daun pandan. Aduk rata.
  2. Masak dengan api kecil sampai mendidih dan kental. Dinginkan.
  3. Kocok dengan mikser 10 menit,simpan di freezer 2 jam. Keluarkan lagi dan mikser kembali 10 menit . Masukkan adonan kê loyang yang sudah dilapis plastik. Bekukan di freezer.
  4. Setelah beku keluarkan dari loyang. Potong-ptong sesuai selera . Tusuk dengan stick es.
  5. Lelehkan coklat blok,campur dengan minyak goreng.
  6. Celupkan es ke coklat leleh.
  7. Sajikan.
Sumber resep : http://carabuatresep.blogspot.co.id/2

19 December 2016

Ikan Salai Kuliner Khas Sumatera Selatan

Hasil gambar untuk Ikan Salai Kuliner Khas Sumatera Selatan

Ikan asap yang lezat dan gurih rasanya.


Gambar terkaitIkan salai merupakan salah satu produk makanan olahan khas dari Sumatera Selatan, yang tahan lama dan relatif murah harganya. Karenanya sangat cocok dijadikan oleh-oleh bagi pengunjung yang pelesiran ke provinsi ini.

Ernawati, pengusaha pengolahan ikan salai mengatakan, di Palembang, produk ikan asap itu telah dikenal luas oleh masyarakat karena memiliki rasa yang lezat dan gurih.

Menurut dia, proses pembuatannya terbilang rumit, karena bahan baku berupa ikan mentah yang sudah dibersihkan harus diasapi dengan api bernyala kecil sehingga akan kering selama tiga hari.

Selama pengasapan, ikan tidak boleh diberi garam atau bahan penyedap lainnya, agar rasa gurih keluar dengan sendirinya berkat proses pengasan tersebut.

"Bahan baku ikan yang digunakan harus yang masih hidup, agar tetap segar dan enak rasanya setelah diasapi. Jika menggunakan ikan yang sudah mati, biasanya baunya menjadi tidak enak dan teksturnya agak terberai," ujar Erna yang sempat pula menggelar pameran pada Musyawarah Nasional X Badan Musyawarah Perguruan Swasta, di halaman Wisma Atlet Jakabaring Palembang itu pula.

Harga ikan salai relatif terjangkau, berkisar Rp100 ribu-Rp200 ribu/kg.


"Meski berbeda dari harga ikan pada umumnya, tapi para pembeli sudah mengetahui karena pembuatan ikan asap itu dari bahan baku ikan mentah seberat 3 kg setelah diasapi, beratnya akan menyusut menjadi hanya 1 kg. Jadi wajar saja harganya menjadi lebih mahal," imbuhnya.

Menurut Erna, pihaknya tidak kesulitan mendapatkan bahan baku beragam jenis ikan, seperti patin, gabus, seluang, lambak, baung sungai, hingga lais.

Karena itu, usaha yang dijalani sejak tahun 2003, dapat berjalan cukup lancar dengan omset per bulan Rp1 juta.

"Ikan lais dan seluang adalah jenis ikan yang paling diminati pembeli, sedangkan ikan lais adalah yang paling mahal karena sulit didapatkan sehingga harganya juga berbeda. Jika tidak mendapatkannya dari Palembang, biasanya diperoleh dari desa-desa di pingiran kota, seperti kawasan Gelumbang," sambungnya.

Ikan salai merupakan salah satu produk industri kecil menengah di Sumsel yang telah berkembang sejak beberapa tahun terakhir.

Selain dijual dalam bentuk kemasan di pusat belanja dan konter penjualan khusus, ikan salai juga dijajakan di beberapa tempat sepanjang jalan lintas timur Sumatera di Kota Palembang hingga menuju perbatasan Provinsi Lampung. 
sumber tulisan : http://www.beritasatu.com/