CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.

12 June 2019

Makanan Khas Palembang #1

Pempek

Ada beberapa jenis pempek yang ada di Palembang, yang paling terkenal adalah pempek kapal selam. Inilah salah satu kehebatan orang palembang Kapal Selam bisa dimakan. Pempek ini sangat disukai karena rasanya pas dengan selera lidah orang Indonesia. Apalagi bila di dalamnya diisi telur, hmm? rasanya makin komplet. Dan lazimnya, pempek disajikan bersama kuah yang disebut saus cuka. Ada banyak macam pempek yang bisa kita konsumsi, seperti pempek bakar (pempek Tunu dan pempek santan yang makin jarang ditemui. Adapun jenis-jenis pempek yang sering ditemui di kota palembang selain Pempek kapal selam yaitu; Pempek Adaan, Pempek Lenjer, Pempek Panggang, Pempek kriting, Pempek telok kecik, pempek lenggang, pempek pistel, pempek kulit, pempek tahu, pempek udang, dsb

Pada awalnya pempek dibuat dari Ikan Belida, namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus, tetapi dengan rasa yang tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti tenggiri, kakap merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah. Juga sudah ada yang menggunakan ikan dencis.

Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Biasanya masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas, menurut masyarakat untuk menambah nafsu makan. Berdasarkan cerita masyarakat “kalu pagi idak ngirup cuko, seraso belum makan” (jadi kalau pagi-pagi belum menyantap pempek dan cukanya rasanya belum sarapan). Satu pelengkap dalam menyantap makanan berasa khas ini adalah irisan dadu timun segar.


Pempek Kapal Selam



Pempek Telur Kecil




Pempek Tahu



Pempek Kates/Pepaya Muda



Pempek Lenjer




Pempek Panggang/Tunu




Pempek Ada’an



Pempek Krupuk



Pempek Kulit



Pempek Belah



Masakan Berbahan Dasar Ikan Lainnya

Otak otak

Merupakan olahan dari ikan yang memiliki adonan seperti pempek dan di kasih santan tetapi yang membedakannya adalah dengan kalau otak-otak di bungkus di daun pisang dan di bakar di bara api, otak-otak ini bisa di maka dengan cuka biasa seperti cuka pempek atau bisa di makan dengan cuka merah yang rasanya pedas asam manis.

Lenggang


Lenggang juga salah satu olahan yang berbahan dasar ikan , Pempek lenjer yang sudah dipotong kecil-kecil kemudian di masukan ke dalam daun pisang yang sudah di bentuk mangkok segi empat, dan di campur dengan adukan telur ayam atau telur bebek, kemudian di bakar di atas bara api, apabila telur dan pempek sudah matang maka daun pisang bisa di buang dan lenggang siap di santap bersama cuka.

Celimpungan



Bahan dasar celimpungan adalah adonan sagu dan ikan. Perbedaan antara pempek dan celimpungan terletak pada bentuk dan kuahnya. Celimpungan berbentuk bulat dengan diameter 10 cm dan tipis (pipih). Kuahnya terbuat dari santan dan di campur dengan daging ikan giling dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Celimpungan dimakan bersama sambal gorengnya.


Laksan


Laksan adalah salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar Ikan, yang di buat dalam bentuk oval dengan rasa yang sama seperti rasa pempek, tetapi di sajikan dengan menggunakan kuah santan yang agak berwarna merah karena bercampu dengan cabe.

Tekwan


Tekwan juga merupakan olahan dari ikan yang di bentuk seperti celimpungan tetapi lebih kecil dan sedikit tidak beraturan, untuk kuah memiliki rasa tersendiri perpaduan antara bumbu dan udang kupas yang di campur dengan jamur dan pelengkap lainnya, membuat rasa tekwan tidak bisa terlupakan.
Model Ikan

Model ikan juga di buat seperti pempek telur yang sedikit besar tetapi isi dalamnya adalah tahu, walaupun perkembangan saat ini membuat model ikan di isi bermacam-macam seperti telur, kejur, sosis dan lain sebagainya, pada saat penyajian model ikan ini di potong-potong kecil dan di kasih so'un, irisan timun dan di kasih kuah seperti kuah tekwan dan terakhir bawang goreng, jika rasa yang di inginkan saat memakan tekwan ataupun model ini kurang pedas bisa di tambahkan dengan cabe.



Masakan Khas Palembang Lainnya

Mie Celor

Mie yang ukurannya agak sedikit lebih besar dari pada mie pada umumnya yang di rendam di dalam air yang hangat bersama dengan kecambah/toge, kemudian di angkat dan di taruh di dalam piring. Proses perendaman ini lah yang di sebut dengan "di celor", biar semakin nikmat di tambah dengan kuah yang merupakan cacahan dari udang campuran tepun maizena.

Burgo

Burgo jadi salah satu hidangan Palembang dengan kuah santan. Terbuat dari tepung beras yang di lenggang di kuali atau besi datar panas (Seperti untuk menggoreng martabak har), sajian diberi guyuran kuah kental gurih yang di campur dengan daging ikan giling.

Lakso

Sama seperti burgo yang merupakan olahan dari tepung beras yang menggunakan alat khusus untuk menjadikan tepung beras tersebut menjadi seperti mie, sajian diberi guyuran kuah kental gurih berwarna kuning yang di campur dengan daging ikan giling.

Model Gendum
Berbeda dengan model ikan model gendum ini justru di buat seperti adonan roti dari gandum kemudian di goreng, jika ingin di sajikan model gendum di potong kecil-kecil dan di siram dengan kuahnya. Berbeda dengan kuah model ikan, kuah model gendum ini terbuat dari tetelan daging dengan campuran kentang yang sudah di haluskan sehingga tekstur kuahnya agak sedikit kental seperti kare. dan warnanya pun berubah seperti warna kentang bukan bening seperti kuah model atau tekwan.

Ragit
Ragit Merupakan makanan khas Palembang yang sudah terkena pengaruh dari keturunan Arab. Makanan ini terbuat dari terigu, telur, dan garam. Untuk kuah ada kentang, daging sapi, santan kelapa, dan bumbu kari.

Masakan Hari Raya atau Pernikahan

Bolu Delapan Jam


Dengan adonan mirip kue maksubah, kue ini benar – benar sesuai dengan namanya karena dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu delapan jam. Kue ini bahan dasarnya dominan menggunakan telur bebek bahkan sampai 25 butir. Dikukus dengan menggunakan loyang (cetakan) berukuran 20 x 20 x 6 cm selama 8 jam dan dipanggang di oven.
Bolu Maksuba


Kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan susu kental manis. Dalam pembuatannya telur yang dibutuhkan dapat mencapai sekitar 28 butir. Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis. Rasanya enak, manis dan legit. Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian istana Kesultanan Palembang yang seringkali disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan. Namun saat ini kue maksubah dapat ditemukan di seluruh Palembang dan sering disajikan di hari raya.
Bolu Lapis Kojo


Cara membuat lapis kojo hampir sama dengan cara membuat bolu lapis legit. Rasanya pun tidak kalah legitnya dengan bolu lapis legit. Kue ini bahan dasarnya dominan santan,telur dan tepung dan pewarna alami.Pewarna yg digunakan adalah daun pandan dan daun suji, kojo sendiri di ambil dari kata kata kemojo atau bunga kamboja.
Kue Engkak Ketan


Kue ini bahan dasarnya dominan tepung ketan dan santan kelapa. Dipanggang berlapis-lapis dengan menggunakan loyang (cetakan) berukuran 20 x 20 x 6 cm. Untuk penyimpanan dalam waktu yg agak lama, agar awet dan tetap empuk, kue harus dikukus lagi lebih kurang 10 menit.
Bolu Lapis Legit

Metode pembuatannya sama seperti pembuatan engkak ketan tetapi yang membedakannya adalah dalam melakukan pengadonan di tambah dengan bumbu khusus untuk membuat kue lapis menjadi legit dan harum.


Masakan Khas 17 Agustus-an di Palembang

Telok Ukan



Telok ukan adalah sebuah makanan khas palembang yang terbuat dari telor bebek yang dikeluarkan isinya, lalu di aduk dengan santan dan kapur sirih. setelah itu dimasukan lagi kedalam telur tersebut. Setelah itu di kukus.

Telok Pindang

Telok pindang adalah telor bebek yang di rebus di dalam kuah pindang yang di masak sampai kuah mengering dan meresap kedalam telur, selama perebusan telur di ketok-ketok sehingga resapan kuah pindang lebih cepat meresap ke dalam telur, sehingga telurnya berubah menjadi hitam.

Ketan Sepit




Ketan sepit adalah ketan yang sudah di masak atau di tanak di bungkus didalam daun pisang yang berbentuk segi tiga dan di sepit (baca :jepit ) dengan batangan bilah bambu , dan di bakar di atas bara api.

No comments:

Post a Comment