CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.

01 December 2013

Kue Putu Mayang/ Petolu

Resep Cara Membuat Kue Putu Mayang Enak Lezat
Kue Putu Mayang / Petolu
Resep Cara Membuat Kue Putu Mayang Enak Lezat – Mendapat pujian mengenai hasil masakan kue anda merupakan sebuah kebanggan tersendiri. Untuk mendapatkan hal itu tentunya bukan sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, dan dibutuhkan referensi Info Resep Kue Tradisional yang tepat. Pada hari yang berbahagia ini ResepOnline.Infoberbagi seputar Info Kuliner untuk anda, yang mungkin dapat bermanfaat dan bisa anda terapkan dengan baik. Resep Membuat Kue Putu Mayang Enak Lezat bisa saja menjai hidangan istimewa yang nantinya akan anda sajikan
Untuk prosese pembuatan dan cara memasak hidangan ini tentunya ada langkah-langkah yang harus anda perhatikan sebelumnya. Tapi jangan khawatir karena langkah memasaknya tidak begitu merepotkan untuk anda praktekan
Bahan:
  • 150 gram tepung beras
  • 100 gram gula pasir
  • 1/2 sendok teh garam
  • 250 ml santan dari 1/2 butir kelapa
  • 50 ml air daun suji dari 30 lembar suji dan 3 lembar daun pandan
  • 50 gram tepung sagu
  • daun pisan
Bahan Taburan:
  • 100 gram kelapa parut kasar
  • 1 lembar pandan
  • 1/4 sendok teh garam
Cara membuat:
  • Taburan, campur semua bahan. Kukus diatas api sedang 15 menit hingga matang.
  • Larutkan tepung beras, gula pasir, garam, air daun suji, dan santan.
  • Masak sambil diaduk sampai bergumpal dengan api kecil.
  • Angkat. Pindahkan ke mangkuk. Tambahkan tepung sagu sedikit-sedikit sambil diuleni sampai rata
  • Masukkan dalam cetakan putu mayang. Semprot memanjang di atas daun pisang. Gulung.
  • Kukus diatas api sedang 15 menit hingga matang.
  • Sajikan dengan taburan kelapa.
  • Untuk 12 buah
Sumbe resep : http://reseponline.info/

03 September 2013

Gubah Ki Ranggo Wiro Sentiko / Gubah Penganten

Gubah Ki Ranggo Wiro Sentiko / Gubah Penganten
Gubah Ki Ranggo Wiro Sentiko atau yang biasa dikenal dengan Gubah Penganten merupakan salah satu bangunan bersejarah di kota Palembang. Terletak di Jl. Talang Keranggo tepat dibelakang kantor CPM lama. Usianya yang sudah cukup tua, membuatnya seolah sudah terlupakan.

Banyak cerita mitos yang beredar tentang gubah ini yang menceritakan tentang kematian tragis sepasang penganten yang baru menikah. Alkisah tersebutlah sepasang penganten yang baru menikah, keduanya meskipun saling mencintai namun tidak berani menunjukkannya secara terang-terangan sesuai dengan budaya Palembang di kala itu. Ketika malam datang dan mereka duduk berduaan, keduanya masih menunjukkan sifat malu-malu. Yang wanita membelakangi sang pria, yang pria tidak berani berbicara ataupun menyentuh sang wanita. Pada saat ada seekor nyamuk hinggap di punggung wanita tersebut, sang suami pun masih tak berani mengusirnya dengan tangan. Akhirnya ia mencabut keris yang terselip dipinggangnya dengan maksud mengusir nyamuk itu dengan kerisnya. Namun ia lupa, bahwa keris yang terselip dipinggangnya mengandung bisa yang sangat keras. Tak sengaja bilah tajam keris tersebut menggores kulit sang wanita dan meninggalkan racun yang mematikan. Tak lama kemudian wanita tersebut pun mati keracunan. Takut dihantui rasa bersalah sang pria akhirnya memutuskan untuk ikut mengakhiri hidupnya dengan menghujamkan keris yang sama yang telah membunuh istrinya.

Begitulah cerita mitos itu berkembang, tak tahu siapa yang memulai dan bagaimana cerita tersebut berasal. Hingga akhirnya masyarakat sekitar lebih mengenal gubah tersebut sebagai Gubah Penganten.

Padahal gubah tersebut merupakan tempat dimakamkannya salah seorang tokoh dari masa Kesultanan Palembang Darussalam yaitu di masa kekuasaan Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo (SMB I). Tokoh tersebut juga yang membangun komplek pemakaman di daerah Lemah Abang yang sekarang lebih dikenal dengan nama Kawah Tekurep. Beliau adalah Ki Ranggo Wiro Sentiko yang juga menjabat sebagai menteri di masa SMB I.

Asal mula dibangunnya Gubah Ki Ranggo Wiro Sentiko, yaitu ketika ia mendengar keinginan Sultan Mahmud Badaruddin untuk memiliki sebuah pemakaman. Oleh karena itu, bergegaslah beliau membangunkan sebuah gubah di tanah Talang dengan maksud menyenangkan hati sang Sultan.

Begitu selesai gubah tersebut, diberitahukannya kepada Sultan dan mereka sama-sama pergi melihat hasilnya. Namun setelah di amat-amati oleh baginda, bertitahlah ia kepada Ki Ranggo Wiro Sentiko, “Sungguh bagus kerjaanmu itu, Sentik. Tetapi gubah itu untuk perempuan kau perbuatkan. Bukan untuk aku, sebab memakai sumping. Sebab itu, ambil sajalah untukmu.”

Semenjak itu, gubah tersebut digunakan oleh Ki Ranggo Wiro Sentiko beserta keluarga dan para keturunannya. Tercatat beberapa nama anggota keluarga beliau yang dimakamkan di sana. Di antaranya yaitu Kemas Demang Wiro Sentiko Adenan, salah seorang cicit beliau yang juga menjadi adik ipar dari Sultan Mahmud Badaruddin Raden Hasan Pangeran Ratu (SMB II). Di masa beliau hidup, ia menetap di daerah Sungi Goren, Kecamatan 1 Ulu Palembang. Sehingga anak cucu beliau saat ini banyak yang menetap di sana, meskipun sebagian sudah banyak yang merantau ke daerah lain.

Gubah tersebut selesai dibangun tahun 1152 H atau tahun 1739 M, dan saat ini usianya sudah 273 tahun atau hampir 3 abad namun luput dari perhatian pemerintah kota Palembang. Hanya para keturunannya saja yang peduli hingga saat ini yang menjaga gubah tersebut dari tangan-tangan jahil para pendatang yang mulai membangun perumahan di sekitar areal makam. Semoga bangunan ini bisa tetap lestari sebagai salah satu tanda kebesaran dan keemasan zaman Kesultanan Palembang Darussalam.

Oleh Megatian Ananda Kemas, S.Psi

Daftar Pustaka

Akib, RM. 1930. Sejarah Melayu Palembang: Bandung. Druuk Ekonomi

http://kesultanan-palembang.blogspot.co.id/

13 August 2013

Dadar Jiwo

Dadar Jiwo ala Bunda F3
Bahan-bahan untuk kulit :
- 500 gram tepung terigu
- 2 butir telur
- 3 gelas air
- pewarna kuning sedikit (bia pake kunyit)

Bahan-bahan untuk isi :
- 1 buah papaya muda yang masih setengah mateng uk sedang
- 3 siung bawang putih
- 250 gram udang yang sudah dicincang
- 8 buah bawang merah (3 siung dihaluskan, 5 buah dibuat bawang goreng)
- Setengah sendok the merica halus
- 1 gelas santan kental
- Garam secukupnya

Cara membuat kulit :
- Campurkan semua bahan dan diaduk sampai rata.
- Kemudian dengan menggunakan wajan anti lengket tuang 1 sendok sup adonan ke wajan dan dibuat dadar.

Cara membuat isi :
1. Pepaya muda diparut besar.
2. Bawang merah, bawang putih, merica, garam dihaluskan.
3. 5 buah bawang merah dibuat bawang goreng.
4. Panaskan minyak makan sebanyak 2 sendok.
5. Tumis bumbu-bumbu sampai harum/kuning.
6. Masukkan cincangan udang, pepaya yang sudah diparut. Aduk sampai rata dan matang.
7. Santan kelapa dimasak sampai keluar minyaknya (disebut gelondo).
8. Ambil satu lembar dadar dan isi dengan bahan isi tadi, lalu dilipat persegi panjang
9. Tata dipiring dan bagian atasnya diberi gelando kelapa dan dihiasi dengan bawang goreng dan irisan cabe merah


sumber : http://ikamasayu.blogspot.co.id/

02 June 2013

Kue Delapan Jam Khas Palembang

Menu Internasional - Kue Delapan Jam merupakan kue tradisional asli kota Palembang dan merupakan kekeyaan kuliner yang masih dilestarikan oleh masyarakat di daerah Sumatera Selatan khususnya selain Kue Jongkong. Namun meskipun begitu tidak mudah menemukan kue ini sehari-hari. Dari namanya yang unik dapat dijelaskan bahwa Delapan Jam merupakan waktu yang digunakan untuk membuat atau mengukus kue tradisional ini, ya memang butuh waktu selama itu untuk membuatnya. Oleh karena itu kue yang fenomenal ini mungkin menjadi kue yang paling lama dalam membuatnya di dunia.

Kue tradisional ini pada mulanya hanya bisa dan boleh di sajikan untuk kalangan bangsawan kala itu. Tidak ada yang boleh menikmati kue yang enak ini bagi kalangan masyarakat biasa. Namun berbeda pada saat ini karena kue yang legit dan nikmat ini sudah bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat meskipun tidak setiap hari bisa ditemukan bebas di pasaran semua itu karena proses pembuatan nya yang memakan waktu tidak sebentar. 8 jam hanya untuk membuat kue bukanlah waktu yang sedikit bukan? Oleh karena nya untuk menikmati kue tradisional yang lezat ini anda bisa meluangkan waktu ke Palembang saat perayaan imlek atau hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan acara-acara penting yang lain atau acara adat di daerah setempat.

Namun tidak perlu khawatir jika anda tidak sempat ke Palembang atau biaya cekak untuk transportasi kesana. Karena akan selalu saya bagikan resep-resep spesial untuk kue-kue di nusantara yang pastinya akan sangat istimewa dalam hal rasa. Jika hanya di dapatkan saat hari-hari besar di daerah asalnya kini anda tidak perlu menunggu waktu lebih lama untuk membuatnya hanya perlu bersabar selama 8 jam untuk membuatnya di rumah anda. Dan hal yang perlu diperhatikan adalah saat mengukus selalu cek volume air segera tambahkan air mendidih jika air untuk mengukus sudah mulai habis. Dan setelah berhasil, waktu yang sangat lama untuk membuat kue ini akan dibayar dengan dengan kenikmatan yang tiada tara oleh rasa legit dan nikmat dari hasil kue buatan anda sendiri. 

Bahan-bahan dari kue ini sebenarnya sangat sederhana dan sangat mudah untuk mencarinya disekitar rumah anda. Nah daripada anda penasaran segera saja anda simak dan praktekkan cara membuat kue enak ini dalam resep spesial nya di Cara Membuat Kue Delapan Jam Khas Palembang Legit dan Nikmat yang berikut ini.
Cara Membuat Kue Delapan Jam Khas Palembang Legit dan Nikmat
Bahan-bahan :
  • 10 butir telur bebek, dikocok lepas
  • 150 gram gula pasir
  • 400 ml susu kental manis
  • 1 sendok teh esens vanili
  • 4 sendok makan mentega

Cara Membuat Kue Delapan Jam Khas Palembang Legit dan Nikmat :
  1. Campurkanlah semua bahan yang terdiri dari Telur bebek, gula pasir, susu kental, dan vanili dan mentega kedalam satu wadah kemudian aduk-aduk bahan hingga rata. Tuangkan adonan ke dalam loyang yang diolesi dengan menggunakan mentega dan ditaburi dengan tepung. Selanjutnya tutuplah dengan menggunakan aluminium foil agar air tidak menetes pada adonan kue.
  2. Langkah berikutnya adalah mengukus adonan kue selama waktu delapan jam, lalu masukkan kue yang telah dikukus kedalam oven dengan temperatur 1200C .Dan bakar dengan api bawah selama waktu 15 menit.
Nah penantian anda akan terbayar lunas dengan hasil yang nikmat dari kue delapan jam ini. Selamat mencoba dan berkreasi.

Tips : 
  • Jika waktu pengukusan kurang dari 8 jam hasil kue akan menjadi tidak akan lembut dan kenyal, dan tekstur nya akan menjadi mudah        hancur.
  • Jangan lupa untuk menambahkan air mendidih kedalam dandang kukus apabila air sudah banyak berkurang.
  • Untuk menghasilkan kue yang tahan lama bakarlah kembali kue selama 10 menit.