CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.

04 September 2006

Kenangan Indah Bersama Ayah


Ingat dulu saat naik motor dinas Suzuki A100 keluaran tahun 79, di mana jalan dari rumah menuju ke jalan raya masih becek, berempat naik di motor yang di kendarai ayah, memang sudah bisa di tebak saat di jalan yang becek, licin dan berlumpur tersebut motorpun oleng dan kami semua jatuh di jalan yang penuh lumpur tersebut yang pastinya baju seragam sekolah menjadi kotor, begitu juga sepatu dan tas padahal jalan raya hanya beberapa meter lagi, tetapi yang kasihan dengan Ayah yang berbalut lumpur di samping menyelamatkan kami biar tidak terlalu kotor juga harus menyingkirkan motor biar tidak menghalangi jalan, walaupun ternyata tidak hanya kami yang terjatuh selang 10 menit kemudian ada juga pengendara motor yang jatuh, sehingga kami pulang kembali ke rumah dengan berkotor-kotor ria.

Atau saat menunggu ayah pulang lembur dari kantor yang sudah malam dimana bisanya membelikan sebungkus sate dari tempat ia bekerja, walaupun walam biasanya kami akan bangun dan menyantap sebungkus sate tersebut walaupun saat makan ibu harus membagi rata beberapa tusuk sate tersebut, tetapi justru itu yang membuat ayah tersenyum.

Sekarang di antara kerutan di wajah dan di kulitnya ia mungkin hanya bisa mengenang saat kami kecil dan beranjak mandiri di mana rumah yang dulu ramai dengan suara-suara kami yang sering bercanda, ataupun ribut dengan adik dan ayuk, sekarang rumah ini menjadi sepi hanya Ayah, ibu dan adik kami yang terkecil, itu yang sering ayah katakan pada saat kami sekeluarga berkunjung ke rumah tempat saya di bersarkan dulu.

Memang sekarang ayah tidak muda seperti dahulu lagi, tepat berumur 60 tahun pada tanggal 7 April 2009 kemarin tetapi banyak hal yang saya pelajari dari beliau baik untuk kehidupan maupun pergaulan, seperti yang pernah ia katakan "Kalau kerja jangan menghitung-hitung tulang, keringat dan uang", sampai sekarang prinsip itu yang saya ingat terus menerus di dalam kehidupan saya, atau ia pernah berkata saat saya ragu akan menikah atau tidak "Allah akan memperlihatkan rizki yang sesungguhnya saat kita menikah" , memang banyak petuah yang ayah tinggalkan untuk kehidupan ini.

Begitu juga bermasyarakat sepertinya ayah selalu sibuk membantu kegiatan tetangga dan warga yang meminta bantuannya, terkadang ibu sedikit marah saat di nasehati jangan terlalu capek karena nanti darah tingginya kumat, tetapi justru kalau tidak membantu menambah jadi pikirannya, kalau ada yang hajatan pasti ayah yang di percaya untuk menjadi koordinator di hajatan tersebut.

Memang ayah tidak memberi harta ke kami, tetapi beliau memberikan pendidikan yang baik bagi kami, sekarang di hari tuanya ia aktif menjadi pengurus masjid di rumah tempat ia tinggal, kalau melihat gayanya saat ke masjid seperti "Bang Jack" di sinetron "Para pencari tuhan".


"Selamat Ulang Tahun Ayah"

No comments:

Post a Comment