Bekarang ikan foto : https://sportourism.id/ |
Pada Agustus lalu warga Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang melaksanakan sebuah sedekah adat yang disebut Bekarang Iwak yaitu sebuah tradisi adat yang rutin dilaksanakan tiap tahun di sungai Lacak. Bekarang Iwak sendiri sebenarnya hampir tak berbeda dengan sedekah-sedekah adat lain yang biasa dilaksanakan oleh warga yang ada di kota Palembang. Yang membedakan di sini hanyalah bahwa setelah diadakan beberapa ritual upacara adat dan makan bersama, kemudian disusul dengan acara menangkap ikan secara bersama-sama di sungai Lacak yang melibatkan warga kelurahan Pulokerto seperti nama tradisi tersebut yaitu Bekarang = menangkap, dan Iwak = ikan.
Hasil dari tangkapan ikan itu kemudian
dikumpulkan dan dipilah antara yang besar dan kecil. Untuk ikan-ikan kecil
diperbolehkan oleh pemangku adat untuk di bawa pulang warga yang ikut serta
menangkap ikan, sementara untuk yang besar-besar diambil oleh pemangku adat
untuk kemudian di jual. Uang dari penjualan ikan tersebut digunakan untuk
keperluan umum warga seperti membangun masjid, jembatan dan sebagainya.
Hasil tangkapan ikan dari tradisi
Bekarang Iwak ini memang bisa mencapai beberapa ton hingga dari tradisi ini
saja sarana-sarana umum seperti jembatan atau bendungan bisa terbantu
pelaksanannya. Hal ini dapat terjadi karena berbeda dengan sungai-sungai di
pulau jawa yang kebanyakan tercemar dan terjadi pendangkalan tiap tahunnya, dan
diperparah lagi dengan terjadinya perburuan-perburuan ikan yang tak jarang
memakai bahan-bahan kimia hingga hanya menyisakan ikan sapu-sapu sebagai
penghuninya, maka di sungai Lacak ini kelestarian sungai sangat diperhatikan
karena mereka sadar bahwa penghidupan mereka sangat tergantung oleh sungai ini.
Oleh karena itu warga kelurahan Pulokerto ini jangankan menangkap ikan
menggunakan bahan-bahan kimia, bahkan untuk menangkap ikan menggunakan setrum
ikan pun tidak diperbolehkan dan akan mendapat hukuman dari pemangku adat
setempat.
Maka tak heran ketika tradisi adat
Bekarang Iwak dilaksanakan pun ikan-ikan yang di dapat relative besar-besar dan
memang dari jenis ikan yang layak jual seperti ikan gabus, lele, mujair dan
sebagainya.
Menurut kepercayaan setempat kenapa
ritual Bekarang Iwak ini selalu dilaksanakan rutin tiap tahunnya adalah karena
bila tradisi ini tak dilaksanakan maka desa Pulokerto yang memang warganya
selalu berhubungan dengan sungai lacak dalam keseharian mereka akan mendapat
hukuman berupa penampakan-penampakan buaya di sungai Lacak baik ketika mereka
sedang menggelar tradisi-tradisi adat lainnya maupun dalam keseharian mereka.
Oleh karena itu dengan diadakannya
tradisi adat Bekarang Iwak ini diharapkan setiap warga yang mengikuti acara
Bekarang Iwak ini selalu dijauhkan dari malapetaka dan diberikan rezeki yang
melimpah ketika mereka menggunakan sungai Lacak sebagai mata pencaharian mereka
yaitu menangkap ikan. sumber : https://ragapnian.wordpress.com
No comments:
Post a Comment