CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.

05 November 2016

Aksi Bela Islam 04 November 2016 Part#1

Biarkan foto berbicara menjadi saksi sejarah ( Foto di rangkum dari berbagai sumber)
Ulama Palembang : Para Habaib, Kiyai, Ustad , Guru-Guru dan rombongan










Dukungan dari pihak luar :
Dukungan dari Duta Besar Turki

Dukungan dari Masyarakat Indonesia Di Amerika

Dukungan masyarakat di Australia

04 November 2016

Demo Penistaan Agama di Air Mancur Palembang

Sebelum Demo Massa Bacakan Sari Tilawah dan Doa Bersama
Massa mengatasnamakan Barisan Pemuda Indonesia yang menggelar aksi di Bundaran Air Mancur Palembang, Jumat (4/11/2016). 
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Massa yang mengatasnamakan Barisa Pemuda Indonesia berkumpul di Bundaran Air Mancur Palembang untuk menggelar aksi demo terkait dugaan penistaan yang dilakukan Ahok, Jumat (4/11/2016).
Dengan membawa spanduk dan bendera bertuliskan arab, para pemuda ini berkumpul.
Sebelum melakukan aksi demo, pembacaan tilawah dan doa bersama mereka lakukan dengan tujuan agar unjuk rasa dapat berjalan dengan lancar.
Disisi lain, polisi dan tim gabungan telah melakukan pengamanan di sekeliling lokasi aksi.
Penulis: M. Ardiansyah
Editor: Kharisma Tri Saputra
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pendemo: Ahok Harus Dipenjara Jangan Sampai Alquran Diinjak-injak
Para peserta aksi dari kaum hawa yang mengenakan hijan putih dan merah saat menggelar aksi di bundaran air mancur Palembang, Jumat (4/11/2016). 
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tak hanya pemuda yang melakukan aksi untuk menuntut agar Ahok dipenjarakan, akan tetapi kau hawa juga ikut menggelar aksi unjuk rasa di bundaran air mancur Palembang, Jumat (4/11/2016).
Kaum hawa yang menggelar aksi terlihat sengaja mengenakan hijab berwarna merah dan putih.Sambil memegang bendera bertuliskan arab.
Seorang peserta aksi dari kaum hawa menuturkan, ia mengikuti aksi menuntut Ahok dipenjara agar semua rakyat tahu jangan sampai Al-Quran diinjak-injak.
"Kami disini memperjuangkan Islam dan jangan sampai Islam diinjak-injak orang kafir," ujar seorang hawa saat ditemui di lokasi aksi.
Penulis: M. Ardiansyah ,Editor: Kharisma Tri Saputra
Foto lainya : 
Massa Minta Ahok Tetap Diadili Meski Sudah Minta Maaf
Peserta aksi yang mengatasnamakan Barisan Pemuda Indonesia yang menggelar aksi di bundaran air mancur Palembang, Jumat (4/11/2016).

Maaf Ahok Diterima tapi Proses Hukum Harus Terus Berlanjut

Head Line Sriwijaya Post 03 November 2016

Koran Sriwijaya Post edisi 03 November 2016 menampilkan sosok M Yunus Abdullah Syirot sempat menjadi headline koran harian Sriwijaya Post dimana beliau sempat di interview oleh wartawan berkaitan dengan demo aksi damai bela Islam tanggal 4 November 2016 di Jakarta.

-----------------------------------------------------------------------------
10 Ribu Orang Asal Sumsel Serbu Jakarta, Gabung Demo untuk Penjarakan Ahok
by Muhammad Fathony | Rabu, 02 November 2016 - 18:02 WIB
Detak-Palembang.com PALEMBANG – Tak kurang dari 7.500 umat muslim dari berbagai Organisasi Islam berangkat ke Jakarta dengan satu tuntutan yaitu hukum Ahok karena sudah menistakan agama Islam. Hari ini sebanyak enam unit bus diberangkatkan dengan kawalan dari pihak kepolisian.
Hal ini dinyatakan Habib Mahdi Muhammad Syahab didampingi Ustads Solihin Hasibuan dan Kepala Kepolisian Sektor Ilir Timur II Polrestabes Kota Palembang saat melapas keberangkatan terakhir peserta demo.
“Hari ini kita berangkatan 6 unit bis besar menuju Jakarta sebagai perwakilan peserta demo. Dari catatan kita tak kurang 7.500 orang dari berbagai ormas Islam sudah berangkat ke Jakarta. Bahkan ini bisa mencapai 10.000 orang karena ada yang berangkat langsung,” ujarnya diwawancarai di lokasi pemberangkatan di Jalan Dr M. Isa Palembang, Rabu (02/11).

Habib Mahdi menjelaskan keberangkatan ini hanya mempunyai satu agenda yaitu penjarakan Ahok akibat dari perbuatannya yang dianggap telah menistakan agama Islam.
“Kita hanya punya satu agenda yaitu penjarakan Ahok, karena telah melakukan perbuatan melanggar hokum penistaan terhadap Alquran,” tegas Habib Mahdi.
Habib Mahdi mengatakan, MUI telah memberikan fatwa bahwa pernyataan Ahok jelas menistakan agama merendahkan agama Islam.
“Kita sudah melaporkan hal tersebut ke Polda Sumsel, demo ini hanya satu agenda, kita minta segera Ahok di proses secara hukum,” jelasnya.
Ditempat yang sama  Kompol Hadiwijaya Kepala Kepolisian Sektor Ilir Timur II Polrestabes Kota Palembang menjelaskan jika keberangkataan pendemo asal Sumsel ini mendapat pengawalan melekat dari pihak kepolisian.
“Keberangkatan ini kita kawal melekat. Disetiap bus kita tempatkan personil dengan persenjataan lengkap dan pakaian preman. Untuk perjalanan dikawal vorijder dari unit lalulintas hingga perbatasan wilayah hukum Polda Sumsel,” jelas Hadiwijaya.
Selanjutnya pengawalan vojrider diambil alih Polda Lampung, begitu juga saat masuk wilayah hukum Polda Banten lanjut Hadiwijaya. Untuk pengawalan ini pihak Polda Sumsel menyiapkan kurang lebih 50 personil,  dibantu pengaman dari Polres yang dilalui bus.

03 November 2016

Kecap Cap Bulan

Merek Kecap Di Palembang sumber : http://poetryfirstariana.blogspot.co.id/

Dari zaman yang  lalu yang namanya kecap merupakan jadi salah satu bumbu pelengkap dalam masakanatau pelengkap saat makan, banyak kecap-kecap lokal yang masih bersaing dengan kecap-kecap yang sudah bersekala nasional.

Seperti merek kecap ini cap Bulan salah satu merek kecap yang masih ada di Palembang, yang di produksi oleh PT. Usaha Jaya, Palembang. yang terletak di kawasan puncak sekuning merupakan salah satu merek kecap lokal yang masih bertahan saat ini selain  itu masih ada juga merek dari kecap lokal seperti kecap Cap Wayang (diproduksi di sako, Perumnas), Kecap cap Merpati ( masih banyak di jual di kawasan sayangan), atau Kecap Cap Mikado (yang di produksi di kawasan karang anyar, gandus).

Di saat di pasaran banyak kecap-kecap  yang di jual kiloan ( tanpa kemasan botol dan sampai saat ini pun masih banyak yang jual), kecap lokal menawarkan kemasan yang cukup menarik di saat itu dengan 3 varian rasa manis, asin dan atom/atom asin.

Mendengar kata-kata Atom pasti di benak kita bertanya apakah kaitan dengan bom atau bahan peledak, tetapi sejak tahun 50-an kata “atom” memang sangat popular mungkin berkaitan dengan peristiwa bom Hirosima dan Nagasaki, tapi kembali kecitra rasa kalau kecap yang di labeli Atom itu tingkat kesasinannya tidak seperti kecap yang mereknya Asin, jadi bisa di bilang tingkat keasinannya masih di bawah kecap asin sehingga banyak yang menyukainya khususnya masyarakat Palembang sendiri.
Merek kecap yang satu ini mungkin sudag di ketahu oleh seluruh masyarakat Palembang bahkan wilayah-wilayah kabupaten terdekatnya, tetapi dikarenakan kurangnya promosi untuk memperkenalkan produk ini menjadikan kecap ini kalah bersaing dengan produk kecap bersekala nasional lainnya.