CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.

22 May 2011

Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang

PALEMBANG adalah kota terbesar kedua di Sumatra setelah Medan yang memiliki satu hutan, yakni Hutan Punti Kayu. Hutan seluas 12 hektare ini pun menjadi paru-paru kota dan hutan Punti Kayu merupakan salah satu tempat wisata yang dikelola Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Selatan.

Hutan ini menawarkan keindahan alam, museum fauna dan kolam renang yang banyak dikunjungi di hari libur atau saat akhir pekan. Fasilitas lain yang bisa Anda temukan di dalam hutan adalah toko cinderamata, sarana bermain anak-anak, restoran dan danau buatan. Taman Wisata Alam Punti Kayu merupakan satu-satunya hutan wisata di kota Palembang yang terletak 6 km dari pusat kota. Kawasan Taman Puntikayu merupakan kawasan konservasi yang konsep pengembanganya berdasarkan pada prinsip-prinsip perlindungan keanekaragaman jenis tumbuhan hayati dan satwa.

Potensi TWA Punti Kayu berupa panorama hutan pinus (pinus mercussi) yang memiliki nilai estetika pemandangan menarik, serta adanya kebun binatang mini dengan hewan liar yaitu : kera ekor panjang (Macaca Fasicicularis), Beruk (Macaca Nemistriana), dll.

Selain itu ada juga arena menunggang kuda, area atraksi gajah, taman bunga, taman bermain anak, dermaga perahu, kolam renang anak, jembatan gantung, panggung terbuka, dan joglo/pendopo. dan Untuk fasilitas terdapat pintu gerbang, loket karcis, musholla, pusat informasi, toilet umum, kantin / pondok pedagang sumur, tower air, pos keamanan, dan tempat parkir yang luas.

Hutan Wisata Punti Kayu, secara geografis terletak antara 103° 11″-103° 40″ Bujur Timur dan 3° 11″-3° 12″ Lintang selatan, yang secara administrasi pemerintahan terletak di daerah wilayah Kecamatan Sukarami Kota Palembang Propinsi Sumatera Selatan.


sumber Tulisan : puntikayu.com, epalembang.com

Palembang, Punti Kayu, 0511, Dodi NP

01 March 2011

Kue Kelepon Khas Palembang

Aneka jajanan pasar yang banyak kita jumpai pasti sangat banyak sekali, ada awug, putu ayu, dan lain sebagainya. Nah kali ini yang akan dipaparkan resepnya adalah pembuatan jajanan pasar yang mungkin tak asing lagi buat anda juga, yaitu kue kelepon. Kue kelepon ini dalamnya terdapat gula merah yang sangat manis legit, dan juga parutan kelapa yang menambah kegurihan makanan yang satu ini. Bahan utama pembuatan kelepon biasanya menggunakan tepung ketan atau bisa juga menggunakan tepung ubi, namun kita akan menggunakan tepung ketan yang mungkin sangat gampang mendapatkannya. Ternyata memang tidak salah kalau makanan ini menjadi favorit bagi sebagian orang, karena rasanya yang sangat enak, manis, dan juga gurih, jadi semua rasa sangat komplit berada di dalam makanan ini. Mari kita buat langsung resep kali ini.
Resep Membuat  Kue Kelepon kenyal Dan Manis
Kue Kelepon
Resep Membuat  Kue Kelepon 
Bahan-bahan pembuatan kelepon
  • Tepung ketan putih 500 gram, pilih yang bagus
  • Tepung beras 50 gram, sebagai tambahan campuran
  • Garam dapur 1/2 sdt
  • Gula merah 350 gram, iris halus
  • Air putih secukupnya
  • Daun pandan 1 lembar, tali sampul
  • Kelapa parut 350 gram, untuk taburan
  • Pasta pandan 2 sdm, siap pakai
Cara Membuat  Kue Kelepon
  1. Siapkan wadah untuk mencampur tepung ketan dan tepung beras, aduk terus hingga rata
  2. Tambahkan pasta pandan siap saji, sambilterus di aduk-aduk
  3. Mulai tuangkan air putih sedikit sedikit kedalam adonan, sambil terus di uleni sampai kalis dan pas
  4. Ambilah secuil adonan, dan bentuk bulat-bulat, kemudian bolongi tengahnya, dan masukan irisan gula merah kedalamnya, tutup lagi adonan
  5. Masukan adonan tadi kedalam panci yang telah berisi air rebusan, tunggu sampai matang dan mendidih
  6. Selanjutnya, anda kukus lah kelapa parut yang telah ada dengan campuran sedikit garam, angkat
  7. Mulai angkat rebusan kue kelepon, dan tiriskan
  8. Guling-guling kelepon diatas permukaan kelapa parut yang sudah dikukus, lakukan sampai habis
  9. Sajikan ku kelepon enak manis dan gurih ini.
Resep Membuat  Kue Kelepon kenyal Dan Manis

10 January 2011

Iklan Lamo

Iklan Battre ABC di simpang 4 IP

Lokasi iklan yang dulunya ada di simpang empat IP di atas bangunan yang sudah didirikan sejak tahun 1952 atau 1372 H, menampilkan salah satu produk battre negeri ini hingga sampai awal 2000-an iklan ini di bongkar. Begitu juga di era 70-an iklan battrey ABC ini juga ada di pangkal proyek jalan tengkuruk.

Sehuingga ada cerita kosong (kelakar betok), saat orang dari daerah melihat Palembang yang terang benderang merasa takjub, berbeda dengan di dusun nya. Tapi saat melihat battre besar yang ada di atas gedung ini ia bercuap "Cacam .... alangka beso battre ikak, wajar kalu Palembang kak terang terus" (Cacam..... alangkah besarnya battre ini, wajar kalau Palembang ini terang terus"... karena ia mengira listrik di Palembang di hidupkan dengan battre.

Iklan yang di bintangi oleh H. Rhoma Irama yang salah satunya dulu terpampang lumayan besar di tepat di simpang kenten ke arah celentang dan sako sehingga tidak heran simpang ini sampai saat ini di sebut simpang bombat.

Ada beberapa lokasi yang terkenal karena iklan produk seperti simpang bombat yang terletak di celentang Perumnas di karenakan adanya iklan obat batuk boombat di sertai H. Rhoma Irama,

Ataupun simpang kosetan (baca : Korek Api) yang ada di Kertapati karena juga efek adanya iklan korek api batangan, sehingga sebagian orang-orang tua yang lahir tahun 40-50 an sering menyebutkan kawasan ini dengan simpang kosetan.
Hasil gambar untuk korek api kayu
Ilustrasi

04 January 2011

Tradisi Bekarang Ikan di Palembang

Bekarang ikan foto : https://sportourism.id/

Pada Agustus lalu warga Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang melaksanakan sebuah sedekah adat yang disebut Bekarang Iwak yaitu sebuah tradisi adat yang rutin dilaksanakan tiap tahun di sungai Lacak. Bekarang Iwak sendiri sebenarnya hampir tak berbeda dengan sedekah-sedekah adat lain yang biasa dilaksanakan oleh warga yang ada di kota Palembang. Yang membedakan di sini hanyalah bahwa setelah diadakan beberapa ritual upacara adat dan makan bersama, kemudian disusul dengan acara menangkap ikan secara bersama-sama di sungai Lacak yang melibatkan warga kelurahan Pulokerto seperti nama tradisi tersebut yaitu Bekarang = menangkap, dan Iwak = ikan.

Hasil dari tangkapan ikan itu kemudian dikumpulkan dan dipilah antara yang besar dan kecil. Untuk ikan-ikan kecil diperbolehkan oleh pemangku adat untuk di bawa pulang warga yang ikut serta menangkap ikan, sementara untuk yang besar-besar diambil oleh pemangku adat untuk kemudian di jual. Uang dari penjualan ikan tersebut digunakan untuk keperluan umum warga seperti membangun masjid, jembatan dan sebagainya.

Hasil tangkapan ikan dari tradisi Bekarang Iwak ini memang bisa mencapai beberapa ton hingga dari tradisi ini saja sarana-sarana umum seperti jembatan atau bendungan bisa terbantu pelaksanannya. Hal ini dapat terjadi karena berbeda dengan sungai-sungai di pulau jawa yang kebanyakan tercemar dan terjadi pendangkalan tiap tahunnya, dan diperparah lagi dengan terjadinya perburuan-perburuan ikan yang tak jarang memakai bahan-bahan kimia hingga hanya menyisakan ikan sapu-sapu sebagai penghuninya, maka di sungai Lacak ini kelestarian sungai sangat diperhatikan karena mereka sadar bahwa penghidupan mereka sangat tergantung oleh sungai ini. Oleh karena itu warga kelurahan Pulokerto ini jangankan menangkap ikan menggunakan bahan-bahan kimia, bahkan untuk menangkap ikan menggunakan setrum ikan pun tidak diperbolehkan dan akan mendapat hukuman dari pemangku adat setempat.

Maka tak heran ketika tradisi adat Bekarang Iwak dilaksanakan pun ikan-ikan yang di dapat relative besar-besar dan memang dari jenis ikan yang layak jual seperti ikan gabus, lele, mujair dan sebagainya.

Menurut kepercayaan setempat kenapa ritual Bekarang Iwak ini selalu dilaksanakan rutin tiap tahunnya adalah karena bila tradisi ini tak dilaksanakan maka desa Pulokerto yang memang warganya selalu berhubungan dengan sungai lacak dalam keseharian mereka akan mendapat hukuman berupa penampakan-penampakan buaya di sungai Lacak baik ketika mereka sedang menggelar tradisi-tradisi adat lainnya maupun dalam keseharian mereka.

Oleh karena itu dengan diadakannya tradisi adat Bekarang Iwak ini diharapkan setiap warga yang mengikuti acara Bekarang Iwak ini selalu dijauhkan dari malapetaka dan diberikan rezeki yang melimpah ketika mereka menggunakan sungai Lacak sebagai mata pencaharian mereka yaitu menangkap ikan. sumber : https://ragapnian.wordpress.com