Tidak ada catatan yang jelas mengenai makam panembahaan ini, makam yang letaknya tidak terlalu jauh dengan Makam KI Gede Ing Suro ini sama persisn konstruksi bangunannya dengan makam KI Gede Ing Suro mungkin masih berkaitan erat. apakah ini Kiai Mas Adipati atau bukan ?
Daftar Penguasa dan Sultan Palembang Darussalam
Sejarah panjang terbentuknya Kesultanan Palembang Darussalam pada abad
ke-17, dapat kita runut dari tokoh Aria Damar, seorang keturunan dari
raja Majapahit yang terakhir. Kesultanan Palembang Darussalam secara
resmi diproklamirkan oleh Pangeran Ratu Kimas Hindi Sri Susuhanan
Abdurrahman Candiwalang Khalifatul Mukminin Sayidul Iman (atau lebih
dikenal Kimas Hindi/Kimas Cinde) sebagai sultan pertama (1643-1651),
terlepas dari pengaruh kerajaan Mataram (Jawa). Corak pemerintahanya
dirubah condong ke corak Melayu dan lebih disesuaikan dengan ajaran
agama Islam.
Tanggal 7 Oktober 1823, Kesultanan Palembang Darussalam dihapuskan oleh
penjajah Belanda dan kota Palembang dijadikan Komisariat di bawah
Pemerintahan Hindia Belanda (kontrak terhitung 18 Agustus 1823).
Berikut beberapa nama penguasa/raja dan Sultan yang pernah memimpin Kesultanan Palembang Darussalam.
No Nama Penguasa Tahun Makam Keturunan
1 Ario Dillah (Ario Damar) 1455 – 1486 Jl. Ario Dillah III, 20 ilr Anak Brawijaya V
2 Pangeran Sedo ing Lautan (diganti putranya) s.d 1528 1 Ilir, di sebelah Masjid Sultan Agung Keturunan R. Fatah
3 Kiai Gede in Suro Tuo (diganti saudaranya) 1528 – 1545 1 Ilir, halaman musim Gedeng Suro Anak R Fatah
4 Kiai Gede in Suro Mudo (Kiai Mas Anom Adipati ing Suro/Ki Gede ing
Ilir) (diganti putranya) 1546 – 1575 1 Ilir, kompleks makam utama
Gedeng Suro Saudara Kiai Gede in Suro Tuo
5 Kiai Mas Adipati (diganti saudaranya) 1575 – 1587 1 Ilir, makam
Panembahan selatan Sabo Kingking Anak Kiai Gede in Suro Mudo
6 Pangeran Madi ing Angsoko (diganti adiknya) 1588 – 1623 20 ilir, candi Angsoko Anak Kiai Gede in Suro Mudo
7 Pangeran Madi Alit (diganti saudaranya) 1623 – 1624 20 Ilir, sebelah RS Charitas Anak Kiai Gede in Suro Mudo
8 Pangeran Sedo ing Puro (diganti keponakannya) 1624 – 1630 Wafat di Indralaya Anak Kiai Gede in Suro Mudo
9 Pangeran Sedo ing Kenayan (diganti keponakannya) 1630 – 1642 2 Ilir, Sabokingking
10 Pangeran Sedo ing Pasarean (Nyai Gede Pembayun) (diganti putranya) 1642 – 1643 2 Ilir, Sabokingking Cucu Kiai Mas Adipati
11 Pangeran Mangkurat Sedo ing Rejek (diganti saudaranya) 1643 – 1659
Saka Tiga, Tanjung Raja Anak Pangeran Sedo ing Pasarean
12 Kiai Mas Hindi, Pangeran Kesumo Abdurrohim (Susuhunan Abdurrahman
Khalifatul Mukminin Sayyidul Imam) (diganti putranya) 1662 – 1706
Candi Walang (Gelar Sultan Palembang Darusslam 1675) Anak Pangeran Sedo
ing Pasarean
13 Sultan Muhammad (Ratu) Mansyur Jayo ing Lago (Diganti saudaranya) 1706 – 1718 32 Ilir, Kebon Gede Anak Kiai Mas Hindi
14 Sultan Agung Komaruddin Sri teruno (diganti keponakannya) 1718 –
1727 1 Ilir, sebelah Masjid Sultan Agung Anak Kiai Mas Hindi
15 Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikromo (diganti putranya) 1727 –
1756 3 Ilir, Lamehabang Kawmah Tengkurap Anak Sultan Muhammad Mansyur
Jayo ing Lago
16 Sultan/Susuhunan Ahmad Najamuddin I Adi Kesumo (diganti putranya)
1756 – 1774 3 Ilir, Lemahabang (wafat 1776) Anak Sultan Mahmud
Badaruddin I
17 Sultan Muhammad Bahauddin 1774 – 1803 3 Ilir, Lemahabang Anak Sultan Ahmad Najamuddin I
18 Sultan/Susuhunan Mahmud Badaruddin II R. Hasan 1803 – 1821 Dibuang ke Ternate (wafat 1852) Anak Sultan Muhammad Bahauddin
19 Sultan/Susuhunan Husin Dhiauddin (adik SMB II) 1812 – 1813 Wafat
1826 di Jakarta. Makam di Krukut, lalu dipindah ke Lemahabang Anak
Sultan Muhammad Bahauddin
20 Sultan Ahmad Najamuddin III Pangeran Ratu (putra SMB II) 1819 – 1821 Dibuang ke Ternate Anak SMB II
21 Sultan Ahmad najamuddin IV Prabu Anom (putra Najamuddin II) 1821 –
1823 Dibuang ke Manado 25-10-1825. Wafat usia 59 tahun Anak Sultan
Husin Dhiauddin
22 Pangeran Kramo Jayo, Keluarga SMB II. Pejabat yang diangkat
Pemerintah Belanda sebangai Pejabat Negara Palembang 1823 – 1825
Dibuangke Purbalingga Banyumas. Makam di 15 Ilir, sebelah SDN 2, Jl.
Segaran Anak Pangeran Natadiraja M. Hanafiah
sumber: INFOKITO
Sedikit masukan makam panembahan adalah salah satu keturunan dari arya dillah / arya damar dan sunan kudus #mashel7
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSekedar informasi khusus no 22 makam tsb sudah rata dengan tanah 😢 seharusnya pemerintah memperhatikan cagar budaya agar terus dilestarikan..#mashel7
ReplyDeleteSemoga arwah beliau beliau diampuni dosa2nya dan dilapangkan kuburnya..amin
ReplyDeleteAl Fatihah
بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØْÙ…َٰÙ†ِ الرَّØِيمِ
الْØَÙ…ْدُ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ رَبِّ الْعَالَÙ…ِينَ
الرَّØْÙ…َٰÙ†ِ الرَّØِيم
Ù…َالِÙƒِ ÙŠَÙˆْÙ…ِ الدِّينِ
Ø¥ِÙŠَّاكَ Ù†َعْبُدُ ÙˆَØ¥ِÙŠَّاكَ Ù†َسْتَعِينُ
اهْدِÙ†َا الصِّرَاطَ الْÙ…ُسْتَÙ‚ِيمَ
صِرَاطَ الَّØ°ِينَ Ø£َÙ†ْعَÙ…ْتَ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِÙ…ْ غَÙŠْرِ الْÙ…َغْضُوبِ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِÙ…ْ ÙˆَÙ„َا الضَّالِّينَ
#mashel7