Rumah Sakit AK. Gani Palembang |
RS Tk. II dr. AK Gani Palembang ( RS Dr. AK Gani ) yang mempunyai tugas pokok memberikan bantuan kesehatan berupa pelayanan kesehatan terhadap anggota TNI AD, PNS, dan keluarganya, , disamping memberikan pelayanan kesehatan bagi komando atas dan merupakan proses rujukan tertinggi bagi fasilitas kesehatan TNI AD yang ada di jajaran Kodam II / Sriwijaya.
RS. AK Gani 1990-an Foto kaskus |
Sejarah singkat RS Dr. AK Gani Palembang dikumpulkan dari data administrasi yang masih ada dan keterangan-keterangan dari para sesepuh yang kebetulan masih bermukin di daerah Sumatera Selatan umumnya, Kota Palembang khususnya. Sebelum tahun 1950 rumah sakit ini bernama Militaire Hospital sebagai bagian dari Militaire Geneskundige Dienst (MGD) yang dipimpin oleh Letkol Dr. Hordhokreht dan Kapten (Apoteker) Bouman.
Pada tanggal 13 Mei 1950 rumah sakit yang bernama Militaire Hospital ini diserahkan oleh KL/KNIL kepada Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI), dalam rangka serah terima ini bertindak sebagai wakil dari masing-masing pihak adalah Letnan Kolonel Dr. Nordhoekrecht mewakili KL/KNIL, dan APRI sebagai pihak yang menerima diwakili oleh Mayor Dr. Ibnu Sutowo.
Pelaksanaan serah terima ini dilakukan secara bertahap berhubungan dengan penarikan tentara KL/KNIL dari daerah pedalaman ke Palembang, sementara itu penggunaan Rumah Sakit ini masih dilakukan secara bersama antara tentara KL/KNIL dengan APRI.
Setelah penyerahan dari KL/KNIL maka Rumah Sakit ini dinamakan Rumah Sakit Territorium II, disingkat dengan nama RSTT. II. Kemudian sesuai dengan perubahan nama di lingkungan TNI Angkatan Darat, dimana daerah militer di seluruh Indonesia juga mengalami perubahan nama, maka rumah sakit ini dirubah namanya menjadi Rumah Sakit Kodam IV/Sriwijaya.
Kemudian disesuaikan lagi namanya menjadi Rumah Sakit Tk. III/IV/Sriwijaya berdasarkan Keputusan Kasad No:SK/67/III/1973 tanggal 23 Maret 1973 dan Keputusan Kasad No:SK/147/VII/1973 tanggal 16 Juli 1973 ditetapkan Rumah Sakit Tk. III/IV/Sriwijaya sebagai rumah sakit tingkat IV dengan kapasitas 340 tempat tidur.
Walaupun benerapa kali mengalami perubahan nama tapi yang dapat ditonjolkan disini yang tidak pernah luntur dari ingatan masyarakat di daerah ini suatu nama yang sejak dulu kala hingga sekarang dan sangat popular adalah Rumah Sakit Benteng. Hal ini disebabkan lokasi Rumah Sakit Tk. III/IV/Sriwijaya terletak di dalam suatu komplek Benteng Kuto Besak seperti yang masih terlihat sekarang ini.
Pergantian nama rumah sakit berdasarkan Surat Keputusan Kasad No:Skep/1210/VIII/1976 tanggal 25 Agustus 1976 dan Surat Perintah Pangdam IV/Sriwijaya Nomor:Sprin/1328/IX/1976 tanggal 30 September 1976 Rumah Sakit Tk.III/IV/Sriwijaya diberikan nama baru yaitu Rumkit Tk.IV Dr. AK Gani, yang pada akhirnya berubah menjadi Rumkit Tk.II Dr. AK Gani seiring dengan perubahan Kodam IV/Sriwijaya menjadi Kodam II/Sriwijaya.
RS Dr. AK Gani adalah bangunan kuno peninggalan pemerintah kolonial Belanda yang waktu itu digunakan sebagai markas pertahanan Belanda untuk menghambat masuknya musuh mereka yaitu Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) terutama serangan yang datang dari arah sungai Musi.
Pada tanggal 13 Mei 1950 rumah sakit ini diserahkan oleh pemerintah Belanda kepada pemerintah Indonesia (APRI) dan selanjutnya digunakan oleh pemerintah Indonesia sebagai Instalasi Kesehatan TNI yang waktu itu dikelola oleh Jawatan Kesehatran Angkatan Darat (Jankesad) dan seterusnya seiring dengan perkembangan organisasi TNI Angkatan Darat rumah sakit diberi nama Rumah Sakit Dr. AK Gani Kesdam II/Sriwijaya, dimana pemberian nama tersebut didasari untuk mengenang jasa-jasa dari Dr. Adenan Kapau Gani yang banyak berjuang membantu APRI saat melawan kolonial Belanda.
Pada tanggal 22 Nopember 1976 diresmikan nama RS Dr. AK Gani Kesdam II/Sriwijaya oleh Kepala Jawatan Kesehatan Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Dr. Prakosa, dengan sebutan sekarang Rumah Sakit Tingkat II dr. AK Gani.
Sumber tulisan : http://rumahsakitakgani.com/
Tempat aku mengabdikan ilmuku...
ReplyDelete