Detak-Palembang.com PALEMBANG – Pelaksanaan pembangunan dua flyover, segera dilaksanakan setelah ditanda tanganinya kontrak kerja di Novotel, Jumat (29/07). Kontrak antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR-RI) dengan PT.Wijaya Karya (Persero) Tbk, untuk pembangunan flyover Simpang Keramasan dan PT. Modern Widya Technical untuk pembangunan flyover Simpang Bandara-Tanjung Api Api.
Flyover Simpang Bandara-Tanjung Api Api mempunyai panjang jembatan 460.74 meter dengan lebar 17.5 meter. Sementara fly over Simpang Keramasan sedikit lebih panjang dari flyover Simpang Bandara, dengan panjang 650 meter dan lebar 17.5 meter.
Thomas Setia Budi Aden, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Kementerian PUPR-RI mengatakan, Kedua flyover dikerjakan secara bersamaan, dengan lama pengerjaan 610 hari.
“Kontrak flyover keramasan menggunakan biaya Rp220.8 Miliar lebih mahal dibandingkan fly over Simpang Bandara yang biaya pengerjaannya Rp159.5 Miliar, hal ini karena flyover Simpang Keramasan lebih panjang,” jelasnya.
“Perapatan-perapatan yang penting coba kita bicarakan dengan benar. Saya tidak mau selama pelaksanaan proyek mengganggu lalu lintas, kalau menggangu harus sudah kita pikirkan. Kalau ada lajur yang kita pakai maka saya pesan untuk membuat lajur tambahan sementara. saya tidak mau mengganggu lalu lintas, itu sudah standar kita, kalau mengganggu seminimal mungkin,” pesannya.
Ditambahkannya, terkait statemennya pembangunan selesai tahun 2017 karena pesan dari Gubernur. Pada awal 2018 akan ada inspeksi dari Komite Asian Games tentang layak atau tidaknya Palembang menjadi penyelenggara, pihaknya harus siap mendukung.
“Tahun 2017 mungkin belum sempurna, mungkin pagar atau lampunya belum sempurna, paling tidak dengan struktur yang sudah jadi, kita meyakinkan tim dari manapun Palembang khususnya Sumsel secara umum sudah siap menerima kontingen,” optimis Thomas.
Terkait lahan untuk pembangunan kedua flyover ia mengatakan, pembebasan lahan tidak terlalu masalah karena pembangunan di tengah. Pembebasan lahan hanya pada flyover Simpang Bandara sekitar 3.000 meter.
“Lahan yang dibebaskan hanya saluran air dan halaman-halaman ruko, jadi tidak terlalu mengganggu. Secara Undang-Undang tinggal dibayarkan saja. Untuk utilitas sudah kita inventarisir, akan kita tata lebih baik . Utilitas ada gas, listrik, telpon, fiber optik macem macem lah,” jelasnya.
Dikatakannya, terkait persinggungan antara fly over dengan LRT secara teknis belum ada detil, untuk LRT nanti akan sedikit diatas fly over tetapi tidak bertabrakan, akan jejer saja dengan flyover. Detil design belum siap untuk LRT, kalau fly over sudah siap.
“Ada dua lagi yang akan kita bangun di Palembang, flyover Simpang Sekip dan Under Pass untuk Simpang Charitas, tetapi keuangannya belum ada sekarang,” tutupnya.
Sumber tulisan : https://detak-palembang.com/
No comments:
Post a Comment