Minggu Pagi Di Pasar Cinde

Di ambil dari lantai 5 / Pool side Hotel Horizon Palembang

Beberapa sudut Palembang Dari Horizon 919

Di ambil dari hotel Horizon Ultima kamar 919

Talang Jambe Palembang

kondisi saat ini

Wilayah yang masih termasuk di dalam kelurahaan Sukarami ini masih bisa di bilang cukup asri, dimana masih banyak petani yang bermukim di sini, petani semangka, cabe, singkong, karet ataupun pepaya california yang cukup terkenal, yang sempat di tinjau oleh menteri lingkungan hidup beberapa waktu yang lalu.

Walaupun di tengah keasrian lingkungannya, tetapi kegiatan galian tanah (galian C) dak pernah berhenti, banyak masih didapati truck yang masih beroperasi mengangkut tanah, sehingga jalan akses menuju kawasan ini tidak bisa bagus 100%.

Di dalam kawasan ini juga banyak terdapat pesantren dan lembaga pengembangan keagamaan Islam khususnya, tetapi  untuk sekolah umum baik SD, SMP ataupun SMA masih di rasa kurang, sehingga siswa-siswi untuk belajar menempuh jarak yang cukup jauh.

Palembang, Talang Jambe, 0712, Dodi NP

Kawasan Gandus Palembang

Beberapa bidikan dari kawasan Gandus dimana terkenal dengan "Pabrik Karet" yang banyak berdiri di sini, di kawasan ini bisa di katakan Palembang pinggiran di mana walau jarak dari kota tidak terlalu jauh tapi bahasa mayoritas di daerah sini justru bahasa 'belido" (suatu daerah di Sumsel), dan di kawasan ini juga di kenal dengan pasar kalangannya.

Guguk Jero Pager Plembang lamo

Tanggo Rajo

Lokasi : Kawasan 1 Ilir

DALAM sebuah perjalanan peninjauan dengan perahu kesultanan ke wilayah hilir Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo melihat sesuatu yang bercahaya. Sinar terang itu memancar dari gelapnya hutan di kawasan 1 Ilir.

Raja dari kesultanan Palembang ini memerintahkan hulubalangnya turun ke darat. Apa yang didapat Tampak olehnya dua gadis tengah mendenggung (menidurkan bayi dengan nyanyian) di buaian yang diikatkan pada galar rumah. Kedua gadis itu, Nyimas Naimah dan adiknya, Nyimas Perak, sedang menidurkan adik bungsu mereka, Kemas Jauddin. Cahaya yang memencar itu, bagi Sultan, merupakan sesuatu yang istimewa.

Jalan di kawasan 1 ilir

Karenanya, Sultan berkeinginan untuk bertemu dengan keluarga sang gadis. Nyimas Naimah merupakan putri sulung Tumenggung Jompong, keturunan bangsawan dari masa Kerajaan Palembang (semasa kekuasaan di Benteng Kuto Gawang, 1 Ilir).

Seusai pertemuan, timbul hasrat Sultan untuk meminang Nyimas Naimah. Inilah merupakan cikal bakal tumbuhnya GugukJero Pager Kota Plembang Lamo.

Sepuluh hari sebelum pertemuan dengan Sultan Nyimas Naimah bermimpi didatangi bulan. Banyak ahli falak dan penafsir mimpi yang kemudian mencemooh Naimah. Mereka mengatakan, bulan itu berarti raja dan tidak mungkin Naimah mendapatkan raja.

Perkataan ini mungkin ada benarnya, sebab berdasarkan deskripsi dari keluarga Nyimas Naimah yang ada saat ini, perempuan itu tidak dapat digolongkan berparas cantik. Namun, kenyataan memang berkata lain dan gadis ini kemudian menjadi istri keempat Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo. Dari perkawinan itu, lahir dua anak, yaitu Pangeran Yusuf dan seorang putri bernama Putri Batu Genem.

Sekalipun SMB I bertahta di Benteng Kuto Kecik, dia membangun rumah di kawasan 1 Ilir, bersebelahan dengan rumah ayahnya, Tumenggung Jompong. Sayangnya, rumah bersejarah itu kini tidak ada lagi sebab telah terjual tahun 1987 lalu dan di lokasi itu saat ini menjadi tanah lapang yang terhubung dengan SPBU terapung, yang letaknya di depan rumah Tumenggung Jompong saat ini.

Hal yang patut disayangkan juga, dokumen berisi peta, surat keterangan, dan silsilah keluarga yang disimpan di rumah Tumenggung Jompong (saat ini masih berdiri di tempatnya) diambil Belanda pada 1940, tepat dua tahun sebelum kekalahan penjajah ini dari Jepang. Selain bertahta di Benteng Kuto Kecik, rumahnya yang didiami bersama Nyimas Naimah, dijadikan sebagai istana. Di lokasi tepian Sungai Musi dekat kawasan ini, masih ditemukan tangga batu, tempat naik turunnya Sultan dari perahu kerajaan.

Sumber : http://www.palembang.go.id/

kawasan 5 Ulu Laut Palembang

Jalan yang masih memiliki nama KH Azhari ini sering di sebut juga daerah 5 ulu, dimana kalu di lihat banyak bangunan tua di sisi kiri dan kanan jalan dan banyak juga di temui pengerajin dan penjual makanan tradisional terutama kerupuk kemplang.

Eks Rumah Potong Hewan Kuto Batu Palembang (Jagalan)

tempat yang dulunya merupakan Eks Rumah Potong Hewan atau jagalan ini sudah beberapa tahun yang lalu di pindah ke kawasan Gandus dikarenakan sudah padatnya kawasan perumahaan penduduk di daerah ini, dan kedepan salah satu wacana bahwa tempat ini akan menjadi salah satu bagian dari Jembatan Musi III.

Kolam Retensi Universitas IBA Palembang

Walau kolam retensi ini tidak bisa di bilang bersih dan jernih di bandingkan dengan kolam retensi di GOR Kampus, tetapi masih banyak orang yang melakukan kegiatan di sini seperti memancing ataupun sekedar duduk-duduk,dan saat saya mengambil foto ini malahan ada anak-anak yg sedang bermain perahu di kolam ini.

Perkampungan 1 Ilir Palembang

Perkampungan yang bersebelahan dengan PT. Pusri ini di penuhi dengan kawasan situs bersejarah baik berupa pemakaman ataupun tempat lainnya, jika kita melalui pinggiran sungai musi saat surut bisa kelihatan bekas tangga raja yang tersisa.

Pesisir Seberang Ulu

Beberapa sudut pinggiran sungai musi di Seberang Ulu.

Kawasan Pagaralam

Kawasan yang sebenarnya jalan penghubung dan masih bagian dengan Jalan May Ruslan ini yang cukup rimbun ini termasuk kawasan yang rawan banjir, entah kenapa Jalan ini di sebut kawasan Pagaralam apakah ada kaitan dengan Daerah Pagaralam, tetapi di kawasan ini juga banyak di temukan situs-situs dan benda-benda purbakala.

Pesisir 13 Ilir

Seperti inilah suasana pesisir di kawasan 13 ilir di ambil dari tengah Sungai musi.

Gerbang Terminal Karya Jaya

Disinilah gerbang terminal karya jaya yang terletak di KM 14, di mana banyak bus yang datang dan pergi melalui terminal ini, terminal yang di dirikan pada tahun 1996-an ini di fungsikan untuk menampung bus-bus akap yang dulu banyak berbaris di sepanjang jalan Ryacudu.

Komplek OPI

Ogan Permata Indah yang merupakan komplek yang di bangun sebelum PON 2004 ini sekarang sudah berkembang pesat selali dengan di Arsiteki oleh Sekawan Kontrakindo komplek perumahaan yang di mulai sejak awal 2000 ini, sekarang sudah sangat ramai sekali, Minggu kemaren semapat kondangan ke OPI Convention center yang ternyata bagus juga.

Arboretum Sinarmas Sriwijaya

Arboretum di Jakabaring Palembang seluas Enam hektar yang di resmikan pada November 2008 yang lalu yang rencananya akan di tanami dengan berbagai jenis pohon seperti Mahoni, Pulai, Durian, Sungkai,Sukun, Bungur, Tanjung, Salam, Tembesu, Angsana, Flamboyan,Jelutung, Ramin, Nyatoh, Geronggang, Punak dan Jambu-jambu.

Arboretum ini disebut-sebutnya bakal menjadi Taman Senayan Palembang. Dimana nantinya, di lokasi tersebut akan dibangunsarana pendidikan dan penelitian bagi pelajar dan mahasiswa,tempat wisata non komersial dan sarana olahraga jogging dan

aerobic di alam.

Tetapi untuk saat ini walaupun pohon sudah mulai tinggi tetapi untuk membuat kawasan ini menjadi taman senanyannya Palembang masih jauh dari harapan, karena belum ada pembangunan sama sekali.

Tangga Takat

Tangga takat merupakan salah satu nama jalan di wilayah seberang ulu II di mana Jalan ini merupakan akhir dari daerah laut, di tangga takat ini ada pengerajin keripik pedas yang cukup terkenal, tetapi sekarang daerah ini sangat berkembang pesat dengan rumah-rumah permanennya berbeda saat zaman SMA dulu saat sering main ke sini.

Kawasan 14 Ulu Palembang

Kawasan yang sama-sama terletak di jalan KH Azhari ini juga meliputi kawasan tempat Pemakaman Umum Telaga Swidak/Naga Swidak.

Kawasan 13 Ulu Palembang

Kawasan 13 ulu yang terletak di Jalan KH Azhari ini sering disebut "Daerah laut" di mana sepanjang Jl KH Azhari ini setiap kelurahaannya terpisah oleh anak sungai musi dimana kelurahan yang ada di daerah laut ini adalah 1 ulu, 2 ulu, 3/4 ulu, 5 ulu, 7 ulu, 10 ulu, 11 ulu, 12 ulu, 13 ulu, 14 ulu dan 16 ulu. saat masih di SMP dan SMA sering sekali main di rumah teman di daerah laut ini.

Pangkal Proyek 7 Ulu

Di kawasan ini banyak terdapat angkutan umum untuk ke daerah-daerah di luar Palembang seperti ke OI, OKI, OKU dan Baturaja, selain itu juga di sini bisa detemukan penjual seng bekas, papan bekas dan bekas-bekas dari bongkarang rumah.

Panglong Kotak Buah di Sungai Keramasan Palembang

Panglong atau tempat pengolahaan kayu secara tradisional ini banyak terdapat di Palembang dimana salah satunya berada di pinggirian sungai Keramasan, dan produk yang di buat adalah kotak untuk buah-buahan, tidak tahu dari mana kayu ini berasal tetapi dengan adanya panglong ini membantu perkeonomian masyarakat di sekitar ini, dengan merakit kotak buah tersebut mereka mendapat upah 500 Rupiah perbuahnya.