CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.
Showing posts with label Pedagang. Show all posts
Showing posts with label Pedagang. Show all posts

10 September 2016

Toko Pakaian Safari Radenmat

sumber foto : https://www.facebook.com/syahrul.hidayat.165

Toko seragam sekolah jadi ramai pembeli. Di Toko Baju Safari Radenmat, di Lorong Basah, Pasar 16 Ilir, Palembang misalnya. “Sebetulnya pembeli sudah ada sejak April lalu. Sekarang tambah ramai. Paling banyak dicari seragam SD, kemudian seragam SMP dan SMA,” kata Didik Kartini Winduwati, pemilik Radenmat, saat dibincangi.


Menurut Kartini, pembeli sengaja datang jauh-jauh hari karena khawatir harga perlengkapan sekolah, seperti seragam, bakal naik. Ia memperkirakan pembeli akan membeludak bulan Juni nanti. “Itu puncaknya. Kemungkinan juga harga seragam naik di kisaran Rp 2.000 sampai Rp 5.000 per potong,” ujar Kartini. Saat ini, sebagian perlengkapan sekolah harganya sedikit naik. Di Radenmat, sepotong dasi untuk siswa SD dijual Rp 7.000, sebelumnya Rp 6 ribu. Dasi SMP Rp 11 ribu dari sebelumnya Rp 10 ribu.



Tak hanya Kartini, dengan Toko Radenmat-nya yang merupakan toko seragam sekolah cukup besar, peningkatan penjualan juga dirasakan penjual baju seragam eceran. Nunung, penjual seragam sekolah eceran, yang berlokasi tak jauh dari Radenmat misalnya, mengatakan, dagangannya mulai diserbu pembeli.



Menurut Nunung, harga seragam sekolah yang ia jual akan naik pada saat puncaknya nanti. “Paling kita naikkan Rp. 5.000 per potong. Dan memang harganya lebih murah dari yang dijual di toko penjual seragam sekolah seperti Radenmat,” ujar Nunung. (Ria Amelia)

14 August 2009

Penjual Kerupuk

Penjual Kerupuk

Ibu dan anak ini melintasi jembatan kebanggaan kota ini dengan membawa banyak "kerupuk" di dalam kantung-kantung plastik, mereka memanfaatkan jembatan ini untuk membawa dagangan mereka untuk kemerdekaan "kantung" dan "perut mereka".

05 August 2009

Penjual Racun Tikus




Seperti inilah aksi dari penjual racun tikus saat sedang mengelilingi kota ini, mungkin seantero kota ini tahu dengan penjual racun tikus ini, dengan mega phone teriakan suaranya lantang, dan sepeda yang di modifikasi beroda 4 ini, sebelumnya pedagang racun tikus ini menjual permen asam jawa yang berjualan di seputaran pasar 16 dan di pasar loak cinde di hari minggu, memang fenomenal pedagang yang satu ini.

 ---------------------------------

Racun tikus, racun tikus.” Kalimat itu terdengar lantang melalui alat pengeras suara sangat dikenal warga di Kota Palembang. Suara itu milik Raden Muhammad Dencik (39), yang sering dipanggil Pak Den. Pekerjaan Pak Den adalah berdagang alat pembasmi tikus, seperti racun, jebakan, dan lem tikus. Setiap hari Pak Den melewati jalan-jalan utama di kota itu dan masuk keluar kampung untuk menjajakan dagangannya.

Barang dagangan itu diletakkan dalam sepeda yang dimodifikasi sehingga memiliki empat roda. Satu roda di depan dan tiga roda di belakang, serta memiliki atap. Sepeda itu dilengkapi alat pengeras suara dan aki sebagai sumber tenaga listrik. Supaya lebih meriah, sepeda dipasangi lampu sirene warna merah dan kuning.
Di bagian belakang sepeda ada ban dan pelek cadangan. Kata Pak Den, itu untuk antisipasi kalau ban pecah atau pelek bengkok. Penampilan Pak Den juga unik. Ia selalu memakai helm warna putih dengan tulisan RCN TKS (singkatan dari racun tikus), sepatu bot karet hitam, dan sarung tangan hitam.

Biasanya orang akan tersenyum melihat cara Pak Den menjajakan dagangannya yang tidak lazim. Namun, dagangan itu laris manis karena tidak lazim dan tidak memiliki saingan. Saat ditemui Kompas di rumahnya di Jalan Perintis Kemerdekaan, Lorong Wiraguna, Palembang, Sabtu (16/10) siang, Pak Den sedang bersiap mengayuh sepedanya keliling Palembang.

”Setiap hari Senin sampai Sabtu saya jualan keliling Palembang. Hari Senin dan Selasa ke daerah Perumnas Kenten, Rabu ke Kertapati, Kamis ke Musi II, Jumat ke Plaju, Sabtu kembali ke Perumnas Kenten,” kata suami Marfiah (32) itu. Setiap hari dia bekerja mulai pukul 13.00 hingga pukul 20.00, bahkan kadang sampai pukul 21.00. Berarti setiap hari ia sudah menempuh jarak puluhan kilometer dengan mengayuh sepeda. Itu sebabnya banyak warga Palembang akrab dengan suaranya.

Dia mengaku mulai berjualan racun tikus sejak tahun 2006 di Pasar 16 Ilir. Saat itu ia berjalan kaki sambil menenteng pengeras suara. Tahun 2007 Pak Den bisa membeli sepeda dari hasil berjualan racun tikus. ”Kenapa saya memilih berjualan racun tikus? Karena di mana-mana pasti banyak tikus. Saya pernah berjualan permen di kereta api jurusan Lampung dan Lubuk Linggau, tetapi tidak sukses,” kata ayah dari RA Amina Zuria (16), RM Mustofa (10), dan RM Kasirun Nawal (3).

Lelaki yang hanya tamatan sekolah dasar ini mengaku hasil penjualannya mencapai Rp 50.000-Rp 200.000 per hari, bahkan kadang mencapai Rp 500.000. Bagi dia, berjualan racun tikus dengan mengayuh sepeda juga bermanfaat bagi kesehatan. Hingga kini dirinya tak pernah sakit. Sejumlah perusahaan farmasi dan otomotif menawarinya jadi tenaga penjual, tetapi dia tetap pilih racun tikus. (WAD)

Sumber tulisan : nasional.kompas.com

07 July 2009

Agen Buah 7 Ulu Palembang




Sekarang kawasan yang menjadi tempat agen buah di sepanjang pangkal Proyek 7 ulu sudah bersih sejak di keluarkannya ketetapan bahwa agen buah harus menempati tempat baru di kawasan jakabaring, sehingga sudah beberapa hari melintas di sana tidak tampak lagi kemacetan dan tumpukan buah yang sering terlihat di sana.

30 April 2009

Pasar Soak Bato Palembang







Pasar yang terletak di Jalan Soak bato ini yang tepat berdampingan dengan Puskesmas Medeka merupakan salah satu tempat pemenuhan kebutuhan sehari-hari di kawasan bukit kecil ini hanya beroperasi pada jam 8 sampai dengan jam 11, dan nama yang melekat di pasar ini pun sesuai dengan nama jalan di mana pasar ini berdiri "Soak Bato".

Penjual Bambu


Sejak selesainya tahapan pemilu di negeri ini omzet penjual batang bambu menjadi turun drasti banyak batang bambu yang di biarkan dan menjadi kuning, tetapi harapan mereka omzet ini akan bergerak naik pada saat gelaran pemilu presiden pada bulan Juli nanti, penjual bambu ini banyak terdapat di kawasan depan eks Jagalan Pasar Kuto slain bambu merekapun menjual kayu-kayu eks industri dengan harga murah.

24 April 2009

Penjual Tape di Masjid Agung

Ternyata banyak juga peminat tape ini saat selesai jumat mungkin di goreng atau menjadi es tape merupakan sajian yang segar di saat panas.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Membuat Tape Singkong
Alat :
  1. Baskom
  2. Kain Lap
  3. Kompor
  4. Panci Kukus
  5. Penyaring
  6. Piring
  7. Pisau
  8. Sendok & Garpu
Bahan :
  1. Air secukupnya
  2. Daun pisang
  3. Ragi yang telah dihaluskan
  4. Singkong 2 kg
Cara Kerja :
  1. Siapkan semua bahan.
  2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
  3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
  4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
  5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
  6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
  7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan
  8. Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
  9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
  10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
  11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape. 
 Sumber Resep : haris1aja.wordpress.com/

22 April 2009

Penjual Gulo Puan

Penjualn gulo puan yang bisa di temui di pelataran Masjid Agung SMB II pada setiap hari Jumat
Gulo Puan yang saat ini di jual seharga 40 ribu/kg ini ramai pembeli, kalau telat saja di jamin tidak kebagian, penjual ini hanya ada setiap pasar kejut masjid Agung ini buka. Gulo puan ini merupakan salah satu hasil olahaan dari susu kerbau yang berasal dari OKI terutama daerah Pampangan.
------------
PALEMBANG,  Susu yang dihasilkan kerbau rawa, yang hidup di Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, cocok untuk bahan baku pizza, salah satu makanan favorit masyarakat perkotaan saat ini. Karena itu, kata Plt Kepala Dinas Peternakan Sumsel Asrillazi, pengembangan ternak tersebut perlu dilakukan secara optimal.

Pernyataan Asrillazi itu merupakan kesimpulan dari kunjungan Direktur Pusat Penelitian Ternak Kerbau/Sapi Monterolondo Italia Prof Antonio Borghese ke Sumsel, beberapa waktu lalu. 

Peternakan kerbau di Indonesia terbatas hanya di beberapa provinsi saja, salah satunya di Sumsel. Itu pun terutama di Kecamatan Pampangan, Kabupaten OKI, dan di Kabupaten Banyuasin. 

Begitu pula produksi susu kerbau di Indonesia, jumlahnya saat ini masih sedikit. Selama ini, masyarakat lebih mengenal sapi sebagai penghasil susu ketimbang kerbau, apalagi kerbau rawa. Habitat kerbau rawa yang terbatas menyebabkan populasinya tidak berkembang optimal sehingga yang mengenal hewan jenis itu juga terbatas. 

Masyarakat Pampangan dan beberapa kecamatan di sekitarnya juga tidak terbiasa mengonsumsi susu segar yang dihasilkan kerbau rawa karena sifatnya yang tidak bisa disimpan lama. 

Di daerah itu juga belum terdapat teknologi pengolahan hasil sebagai susu segar, seperti pasteurisasi dan pengepakan. Cita rasa susu kerbau dan kandungan lemak yang tinggi juga menyebabkan masyarakat kurang meminatinya. Karena itulah produksi susu kerbau di Sumsel lebih banyak berupa hasil olahan, seperti gulo puan, sagon puan, minyak kerbau, dan dadih.

Namun, hasil olahan dari susu kerbau itu baru dikenal oleh masyarakat Sumsel, dan popularitasnya semakin meredup sejalan dengan maraknya produk olahan dari ternak sapi. 

"Harus ada gebrakan baru di bidang pengolahan hasil susu kerbau ini, setidaknya mengikuti tren pola konsumsi susu yang berkembang di masyarakat yang ada sekarang. Karena itulah, ketika ada apresiasi dari pihak luar terhadap ternak kerbau di Provinsi Sumsel ini disambut dengan antusias," kata Asrillazi.

Spesies asli.
Kerbau rawa atau lebih dikenal sebagai kerbau pampangan merupakan spesies asli Sumsel, dengan penyebarannya hanya meliputi Kecamatan Pampangan dan Kabupaten Banyuasin. 

Ciri khas kerbau rawa adalah berkulit dan bulu warna hitam, kepala besar dan telinga panjang, tanduk pendek dan melingkar ke arah belakang, ambing berkembang baik dan simetris, badan berbentuk siku ke belakang, serta temperamen tenang dan relatif tahan penyakit. Kerbau itu bisa mencari makanan di dalam air.
Kegunaan ternak kerbau ini sebagian besar sebagai penghasil daging dan hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan sebagai ternak kerja. Adapun susu kerbau hanyalah produksi sampingan sesaat ketika kerbau itu sedang menyusui. 

Seiring dengan makin meningkatnya permintaan daging, spesies asli itu mulai didampingkan dan dipelihara bersama dengan spesies kerbau lainnya. Kondisi itu mengakibatkan populasi kerbau pampangan semakin menyusut, kendati populasi kerbau secara keseluruhan cenderung berkembang. 

Melalui kerja sama bilateral antara Indonesia dan Italia melalui Atase Pertanian KBRI Indonesia di Roma, Dr Eriza Sodikin, Prof Antonio Borghese melakukan kunjungan kerja di beberapa sentra ternak kerbau di Indonesia, termasuk di Sumsel pada 2008. Berdasarkan hasil kunjungan tersebut, direkomendasikan untuk intensifikasi ternak kerbau di Sumsel. 

Hal itu dilakukan dengan perbaikan mutu ternak bibit, meliputi seleksi populasi pada bobot badan dan produksi susu, kemudian menghindari perkawinan dalam (inbreeding) serta pelaksanaan kawin suntik (IB) dengan tetap mempertahankan dan mengembangkan keberadaan ternak kerbau pampangan sebagai spesies asli.
Direkomendasikan pula perbaikan mutu pakan dan manajemen pemeliharaan kerbau yang meliputi pencatatan kondisinya dan faktor pendukung pemeliharaan lainnya. Pihak pemerintah direkomendasikan untuk melakukan revitalisasi ternak kerbau pampangan  melalui bimbingan dan bantuan teknis dan penyuluhan berupa teknologi pengolahan susu dan pengolahan limbah serta bantuan modal dan manajemen, termasuk bantuan pemasaran. 

Populasi ternak kerbau di Kabupaten OKI pada 2007 sebanyak 16.882 ekor, berupa 2.438  jantan dan 14.384 betina. Dinas Peternakan Sumsel pada  2009 siap menindaklanjuti kunjungan kerja tersebut, apalagi Italia menjanjikan akan melatih sebanyak tujuh peternak Sumsel di negara tersebut. Upaya itu untuk mengoptimalkan perlindungan dan pemeliharaan kerbah rawa di Sumsel yang dapat dikembangkan sebagai penghasil susu berkualitas sebagai bahan baku pizza.

Sumber tulisan : http://nasional.kompas.com/

Pasar Kaget Masid Agung SMB II




Pasar Kejut yang hanya berjualan di trotora masjid agung SMB II ini, hanya bisa di temui saat selesai sholat Jumat, pasar yang hanya berlangsung +/- 2 jam ini, menjual beberbagai perlengakapan baik baju, alat ibadah, VCD , celana panjang dan lain sebagainya, ada yang unik yang selalu di jual di sini saat yaitu "Gulo Puan".

17 April 2009

Penjual ES Tebu


Memang enak kalau panas-panas minum es tebu, segar dan nikmat.....tetapi es tebu yang paling enak adalah saat berkunjung di Jambi di mana dari sari tebu yang di peras di mesin langsung di saring dan di masukan di gelas tanpa tambahan air, dan pemanis buatan.

18 March 2009

Penjual Roti Dan Martabak


Penjual makanan ringan seperti Martabak manis, roti komplit dan gorengan paling mudah di jumpai di kawasan Jalan TP Rustam Effendi dan saat malam tiba di ruas jalan Jend Sudirman pun di penjual juga menempatinya, karena di pusat kota kawasan ini pas untuk mengganjal perut di malam hari.

17 March 2009

Cinde Update



Seperti inilah suasansa pasar loak cinde di pagi hari, kalau melihat pengunjung yang banyak seperti ini wajar kalau di sini merupakan tempat potensial bagi para pedagang di mana pasar yang hanya pada hari Minggu ini di penuhi juga dengan pedagang dengan berbagai macam barang dagangannya.

16 March 2009

Penjual Crom Motor



Pedagang yang menjual perlenkapan untuk crom motor ini bisa di temui saat minggu pagi di Pasar Cinde dimana dengan paket 25 ribu untuk motor kecil dan 40 ribu untuk besar, untuk mengcrom juga bisa lumayan bagus juga dan dapat di bandingkan dengan crom yang sudah jadi, untuk penggemar crom di Palembang bisa beli dengan Bapak ini.

12 March 2009

Penjual Kemplang


Penjual kemplang tunu seperti ini banyak sekali di temui di kawasan BKB, sambil berkeliling dan menjajakan "kemplangnya" seharga 500 rupiah per buah, cukup menjadi cemilan saat menikmati keindahaan di BKB.

06 March 2009

Penjual Kacamata


Penjual seperti kacamata ini bisa di temui di kawasan Jalan Gub H Bastari/Jakabaring dimana ada 4-5 penjual yang berjejer rapi di pinggir jalan dengan harga 10 ribu rupiah, cukup untuk tampil gaya dengan kaca mata pinggir jalan ini.

04 March 2009

Penjual Pernak Pernik SFC


Selian di toko resmi SFC di kawasan Palembang Square, pernak-pernik SFC dapat juga di beli di kawasan cinde pada minggu pagi, rutin setiap minggu pagi anak muda dengan menggunakan Vespa nya menggelar dagangan yang berbau 'SFC" baik berupa baju, syal, topi, stiker, gantungan kunci, jaket danl lain-lain, kisaran harga pun cukup terjangkau mulai dari 5 - 50 ribu, tidak heran kalau pojok penjualan di jalan masuk pasar loak ini ramai dengan pembeli.

26 February 2009

Bensin Eceran Di Sungai Musi


Ternyata ada juga penjual bensin eceran di Sungai musi, unik juga.. ternyata tidak hanya di darat orang menjual bensin eceran dimana perna saya baca selogan pada penjual bensin eceran adalah "Cintamu Tak Semurni Bensin ku"

19 February 2009

Pasar Loak 7 Ulu



Pasar loak yang ada di kota ini bukan hanya ada di kawasan cinde tetapi ada juga di kawasan 7 ulu di mana ramai pada saat Minggu pagi, uniknya para penjual di sini berjualan di pinggir jembatan di 7 ulu dan barang yang di jual beragam dari alat elektronik bekas, buku bekas, kipas angin bekas dan lain-lain.

17 February 2009

Pasar Pocong




Pasar yang terletak di kawasan seberang ulu II ini, yang tepatnya terletak di kawasan TPU Naga Swidak/Telaga Swidak dan besampingan dengan sekolah Darul Aitam ini, sebenarnya sama seperti pasar pagi lainnya, pasar yang buka dari jam 06.00 sampai dengan jam 12.00 ini menjadi tempat "Supplay" barang-barang kebutuhan sehari-hari masyarakat yang tinggal di sekitar sini, kenapa asal usul pasar ini bernama pasar pocong ini mungkin karena berdampingan dengan pemakaman umum ini.

12 February 2009

Penjual Pempek


Penjual pempek yang saya temui di depan kantor pos ini ternyata, pempek yang di jualnya di ambil dari kawasan 7 ulu dan sehari rata-rata yang di bawa di dalam bakulnya sebanyak 180-200 buah, lumayan banyak dan berat, kalau sedang apes terkadang sedikit sekali yang laku, tutur dari bapak 4 orang anak ini.