CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.

08 December 2016

Nonton Bareng AFF : Indonesia Vs Vietnam


Nonton bareng yang oleh pengunjung dan karyawan Hypermart Psx, saat pertandingan semifina piala AFF antara Indonesia VS Vietnam walaupun skor akhirnya seri 2 - 2 tetapi kehebohannya ini menjadi perhatian pengunjung lain.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5 Hal Menarik dari Vietnam 2-2 Indonesia: Rekor Buruk Vietnam Melawan Indonesia Berlanjut


Vietnam punya catatan buruk saat menghadapi Indonesia dan empat hal menarik lainnya dari hasil imbang 2-2 Vietnam dan Indonesia...
Timnas Indonesia memastikan diri melangkah ke final AFF Suzuki Cup 2016 setelah menyingkirkan Vietnam dengan agregat 4-3. Di pertemuan kedua, Indonesia berhasil menahan imbang Vietnam dengan skor 2-2 di Stadion My Dinh, Hanoi, Rabu (07/12/16).
Perjuangan Indonesia untuk melangkah ke final tidaklah mudah. Menang 2-1 di leg pertama, skuat Merah-Putih menahan imbang tuan rumah dengan dramatis dan setelah melalui babak tambahan.
Indonesia unggul terlebih dahulu setelah Stefano Lilipaly mencetak gol di menit ke-58. Tapi Vietnam mampu membalikan keadaan setelah mereka berhasil menggelontorkan dua gol ke gawang Kurnia Meiga oleh Vu Van Tanh dan Vu Minh Tuan di 10 menit terakhir waktu normal. Gol tersebut memaksa Indonesia harus melanjutkan pertandingan hingga babak tambahan.
image: http://cloud-video.unrulymedia.com/native/in-art-countdown-icon-128x128x3s.gif?d=1481253859746331987.99439666327

–– ADVERTISEMENT ––
image: http://video.unrulymedia.com/native/in-art-soundanimation-icon-41x48.gif

Indonesia baru memastikan langkah ke final setelah mendapatkan hadiah penalti karenaa Ferdinan Sinaga dijatuhkan Que Ngoc Hai. Manahati Lestusen yang menjadi algojo sukses menjalankan tugasnya dengan baik.
Skor imbang 2-2 bertahan hingga pertandingan berjalan 120 menit. Langkah Indonesia ke final pun menciptakan beberapa fakta menarik. Berikut FourFourTwo Indonesia sajikan fakta menarik Indonesia dari laga kontra Vietnam.
1. Perubahan pola 4-5-1 dan 4-4-2 yang efektif
Alfred Riedl paham betul karakter bermain Vietnam yang mengandalkan serangan cepat dan aliran bola dari kaki ke kaki. Pelatih asal Austria itu mempersiapkan dua pola yang berbeda saat serangan dan bertahan.
Pemilihan duet bek Fachrudin Aryanto dan Hansamu Yama dirasa tepat. Manahati Lestusen pun ditempatkan menjadi gelandang bertahan yang mumpuni. Pola 4-5-1 dipakai Riedl jika tim sedang bermain menyerang. Stefanio Lilipaly menjalankan tugasnya dengan baik sebagai gelandang serang.
Sementara untuk bertahan, tim akan langsung bertransformasi ke 4-4-2 dengan mengandalkan Stefano Lilipaly yang berdiri sejajar dengan Boaz Solossa di depan, sementara delapan pemain lainnya berdiri di sekitar kotak penalti. Kedua pola tersebut terbukti sukses dan sempat membuat pusing barisan penyerang Vietnam.
2. Boaz momok menakutkan Vietnam
Boaz merupakan momok menakutkan bagi Vietnam. Dalam sejarah pertemuan dengan Vietnam di Piala AFF, Boaz sudah mencetak tiga gol ke gawang Vietnam, salah satunya pada leg pertama. Dalam leg kedua, Boaz kembali membuat pertahanan Vietnam tertegun saat umpannya lambungnya ke tiang jauh tak diantisipasi dengan baik dan dimanfaatkan Lilipaly untuk menjadi gol.
Tiga gol dan satu assist sudah cukup membuat Boaz menjadi mimpi buruk The Golden Stars.
3. Rekor buruk Vietnam dengan Indonesia
Sejak kemenangan 3-2 dalam perebutan tempat ketiga pada tahun 1996, Vietnam hingga kini belum bisa menaklukkan Indonesia di ajang Piala AFF. Kemenangan tersebut hingga kini menjadi kemenangan yang terakhir bagi The Golden Stars atas Merah-Putih.
Hingga laga terakhir di My Dinh, Indonesia tidak pernah lagi merasakan kekalahan dari Vietnam. Kemenangan di semifinal pertama dan imbang di pertemuan kedua membuat rekor Indonesia atas Vietnam bertambah menjadi dua kali menang, tiga kali seri, dan sekali kalah.
4. Mengapa tak keluar menyerang?
Jika ada satu hal yang disesalkan dari keputusan Riedl dalam laga ini, adalah keengganan untuk menambah gol di akhir babak kedua waktu normal, setelah kiper Vietnam, Tran Nguyen Manh, diusir wasit karena menendang Bayu Pradana. Vietnam yang sudah menghabiskan jatah pergantian pemain terpaksa menggunakan bek Que Ngoc Hai sebagai kiper darurat mereka.
Ngoc Hai jelas bukan pemain yang terlatih untuk posisi ini dan artinya ia rentang kejebolan bahkan dari tendangan jarak jauh sekalipun – asalkan tepat sasaran. Lalu mengapa Riedl tak mengeksploitasi ini? Alih-alih, tiga andalan utama timnas, yaitu Boaz, Stefano Lilipaly, dan Andik Vermansyah, ditarik keluar jelang waktu normal usai.
5. Laga final ketiga bagi Alfred Riedl
Pelatih asal Austria ini adalah salah satu pelatih Eropa yang sangat lama berkutat di sepakbola Asia Tenggara, dan ia pun cukup sering merasakan pertandingan final Piala AFF. Tahun ini, pelatih yang merencanakan pensiun pasca AFF Suzuki Cup 2016 ini akan mencicipi final ketiganya di Piala AFF.
Pada tahun 1998, Riedl berhasil membawa Vietnam ke final dan menantang Singapura. Di luar dugaan, Vietnam yang bertindak sebagai tuan rumah malah takluk dari Singapura 0-1.
Final keduanya dijalani bersama Indonesia pada tahun 2010. Di pertandingan final tersebut, Riedl kembali gagal merengkuh gelar juara Piala AFF. Namun, ia tak berhasil melewati hadangan Malaysia yang keluar sebagai juara dengan agregat 2-4.
Akankah Riedl memberikan kado perpisahan yang indah bagi Indonesia dan bagi karier sepakbolanya dengan gelar juara Piala AFF tahun ini?



Seumber :  http://www.fourfourtwo.com/

No comments:

Post a Comment