Sketsa Blok II Lorong Penjara dan ruangan Penjara Merdeka Juli 1947 Sumber : Troven Museum |
Pada saat pengeboman oleh pasukan jepang di Palembang pada 6 Febuari
1942 dan pendaratan pasukan parasutnya dan merebut BPM di Plaju dan Sungai Grong (Pertamina Saat ini), tujuan Jepang adalah menguasai ladang minyak yang memproduksi sampai 3 juta ton minyak mentah setiap tahunya hal ini di karenakan embargo Amerika ke Jepang atas bahan bakar.
Dan pada saat penyerangan itu banyak dari
penduduk baik pribumi maupun warga Belanda/Eropa yang menjadi tahanan di Camp
Jepang atau Rumah tahanan yang terletak di Raadhuisweg (Jl Merdeka saat
ini) sehingga pada masa itu jalan tersebut di kenal juga dengan gevangenis weg atau Jalan penjara.
Ketakutan
masyarakat baik pribumi maupun masyarakat Belanda memang beralasan
apalagi dengan kata-kata "Kompetai" (Polisi Meliter Jepang) sehingga
tidak mengherankan banyak penduduk kala itu banyak yang meninggal di
dalam Camp tahanan.
Banyak proyek kerja paksa yang di terapkan
oleh Jepang pada masa berkuasa dari tahun 1942-1945 di Palembang seperti
pembanguan Jalan Meiji (Jl Sudirman) dan pembangunan Bandara Talang Betutu.,termasuk pembangunan bandar udara di Martapura dan bandar udara kamuflase di Sekojo.
Selain camp tahanan jepang yang saat ini menjadi penjara di Jalan Merdeka, SMP Negeri 1 Palembang pun menjadi saksi sebagai camp tahanan Jepan, begitu juga 3 camp di wilayah Plaju dan Sugai Gerong.Sangat sulit sekali menemukan dokumentasi jepang saat penjajahan di Indonesia terutama saat di Palembang, karena arsip yang tersisa banyak di hancurkan dan di bakar.
Sumber Tulisan : Di rangkum dari berbagai sumber
Sumber Foto Lama : Troven Museum
No comments:
Post a Comment