Gedung BI Palembang Tahun 1955 sumber Tropen Museum |
Gedung BI Cabang Palembang saat ini |
Gagasan ini disampaikan dengan alasan bahwa Palembang merupakan suatu kota niaga yang penting, sehingga pemerintah menyetujui untuk membuka Kantor Cabang di Palembang. Dengan didudukinya Hindia Belanda mulai bulan Februari/Maret 1942, maka segala kegiatan De Javasche Bank dan bank-bank lainnya terhenti. Fungsi dan tugas bank-bank segera digantikan oleh bank-bank Jepang seperti Yokohama Specie Bank, Taiwan Bank, dan Mitsui Bank, yang bertindak sebagai koordinator adalah Nanpo Kaihatsu Ginko.
Setelah penyerahan Jepang kepada Sekutu, keadaan tak menentu masih berlangsung sampai tanggal 10 Oktober 1945. Kantor Cabang Palembang dinyatakan dibuka kembali pada tanggal 1 Agustus 1947. Susunan kepemimpinan pertama adalah J.B. Schadd (Pemimpin), dan M.H.A. de Rooy sebagai Pemegang Buku/Pemimpin Cabang Pengganti Kantor Cabang.
Setelah penyerahan Jepang kepada Sekutu, keadaan tak menentu masih berlangsung sampai tanggal 10 Oktober 1945. Kantor Cabang Palembang dinyatakan dibuka kembali pada tanggal 1 Agustus 1947. Susunan kepemimpinan pertama adalah J.B. Schadd (Pemimpin), dan M.H.A. de Rooy sebagai Pemegang Buku/Pemimpin Cabang Pengganti Kantor Cabang.
Gedung BI 1947 saat Perang Sumber Foto : kitlv.nl |
Untuk periode terakhir berdirinya DJB yaitu periode laporan tahun 1952/1953 pemimpinnya adalah J.C. Wink. Pada awal pembukaannya, Kantor Cabang Palembang menempati sebuah rumah sewa di Jl.Sekolah. Kemudian pada tanggal 29 Mei 1916 tanah sewaan tersebut dibeli dari pemiliknya, Tjoa Ham Hien, seorang kapten tituler kaum Cina Palembang, lalu rumah sewa tersebut dibongkar dan didirikanlah sebuah gedung kantor sementara yang terbuat dari kayu.
Gedung kedua adalah gedung permanen pada bulan Mei 1920 untuk menggantikan gedung sementara. Gedung kedua ini dibongkar pada tahun 1965 karena terkena proyek Jembatan Ampera, dan sebagai gedung ketiga digunakan bangunan kantor yang terletak di Jl. Veteran hingga tahun 1971. Dan terakhir adalah ditempatinya gedung kantor keempat yang sekarang ini digunakan
Gedung kedua adalah gedung permanen pada bulan Mei 1920 untuk menggantikan gedung sementara. Gedung kedua ini dibongkar pada tahun 1965 karena terkena proyek Jembatan Ampera, dan sebagai gedung ketiga digunakan bangunan kantor yang terletak di Jl. Veteran hingga tahun 1971. Dan terakhir adalah ditempatinya gedung kantor keempat yang sekarang ini digunakan
Sumber tulisan : bi.go.id
No comments:
Post a Comment