CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.
Showing posts with label Mall. Show all posts
Showing posts with label Mall. Show all posts

05 March 2017

Dulu yang sempat terkenal


pusat perbelanjaan pulau mas yang di era 90-an merupakan salah satu pusat perbelanjaan kelas atas, di padu dengan hotel king yang ada di bagian atas, alat-alat audio dan elekrtonika bisa dengan mudah di temui di sini, termasuk saat itu untuk pemesanan rekaman kaset c-90 yang di isi lagu-lagu yang lagi hits.

25 October 2016

OPI Mall Palembang

Opi Mall Palembang
OPI Mall adalah sebuah Pusat Perbelanjaan Modern yang terintegrasi dalam kawasan OPI Business Center (OBC) seluas 25 hektar; terdiri dari Mall, Hotel, Apartment, Shop House, Town House, Water Fun, Futsal dan Convention Center. Beralamat di Jalan Gubernur HA Bastari, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30257. Terletak di muka utama lingkungan perumahan OPI Regency dengan total lahan mencapai 200 hektar (visit: www.opiregency.com).

Tujuan masyarakat untuk berbelanja dan rekreasi yang berada di area Hulu kota Palembang, menjangkau target market di wilayah Seberang Ulu, khususnya wilayah kecamatan Kertapati, Plaju, Seberang Ulu I, dan Seberang Ulu II yang mencapai 486.700 jiwa (data BPS 2012). Area parkir mobil tersedia pada setiap lantai dengan total lot parkir mencapai seribu unit.

Sebuah pusat perbelanjaan dan area permainan yang nyaman untuk keluarga dimana icon mall, yaitu OPI Ice Rink sebagai lokasi permainan Ice Skating pertama dan satu-satunya di kota Palembang. sumber tulisan : http://opimall.co.id/

24 October 2016

Turnamen Pencak Silat Remaja H. Ishak Mekki Cup


Silatpalembang - Turnamen pencak silat H. Ishak Mekki Cup ini yang akan di selenggarakan pada tanggal 24 - 28 Oktober 2016 yang mempertandingkan kelas-kelas remaja yakni dari SD, SMP dan SMA yang di selenggarakan di atrium OPI Mall Jakabaring Palembang dengan mempertandingakan kelas putra dan putri.

Tujuan dari di selenggarakan turnamen ini sendiri adalah untuk menjaring bibit-bibit pesilat baru dari tingkat remaja biar bisa di didik menjadi atlet-atlet untuk event-event mendatang, sebanyak 18 perguruan mengikuti turnamen ini yang berasal dari kota Palembang seperti perguruan Tapak suci, HIMSSI, PSHT, Satria Mandiri, Bintang Selatan, Naga Mas, Tanjakan, Jari Sakti, Asad, Merpati Putih, Popsri, Jayapraja Cidomas, Lebah Sakti, Kera Sakti, Perisai diri, Rajawali Putih, Fisabililah dan Dikapasita.

Selain kelas tarung putra-putri di turnamen ini juga di pertandingkan peragaan seni perorangan dan kelompok dengan menggunakan senjata ataupun tangan kosong.

31 August 2016

Timbangan Badan Jadul

Foto : Google

Jika lihat benda ini ingat dulu saat masih ABG paling sering menimbang berat badan karena mau baca kata-kata mutiara yang ada di belakang kartu yang keluar dari mesin tersebut, berbekal uang 100 perak dulu sudah bisa menimbang berat badan plus membaca kata-kata mutiaranya. Saat ini timbangan badan yang berlokasi di pertokoan Megaria ini mematok tarif 1.000 perak untuk sekali menimbang,... jadi sudah berapa lama timbangan ini ya ??

06 July 2012

JM Sukarami

Perluasan Bangunan JM Sukarami
PT. Jaya Masawan Putera Sejahtera (JM Group) melakukan perluasan JM Sukarami Dept Store & Supermarket yang berlokasi di jl. Kol. H. Burlian dengan merubah lokasi parkir menjadi gedung berlantai 5, Gedung akan dibangun dengan struktur baja setinggi 5 lantai dan basement.

Palembang, Sukarami, 0712, Dodi NP

02 July 2012

Palembang Square

Palembang Square Exs Taman Ria di Jalan Angkatan 45

Tempo Doeloe, Dihiasi Taman Ria dan Taman Budaya, Masyarakat metropolis bisa saja dimanjakan dengan hadirnya pusat perbelanjaan terbesar, Palembang Square (PS) sejak tahun 2004 lalu. Di sisi lain,tak banyak mengingat wajah lama  kawasan tersebut. Era tahun 70 hingga memasuki tahun 2000, kawasan tersebut merupakan kawasan taman serta pusat kesenian, tempat seniman nongkrong. Seperti apa wajah PS Tempoe Doeloe?

Sulit membayangkan kondisi PS zaman dulu. Apalagi jika dikatakan kawasan tersebut merupakan bekas sebuah taman, akrab disebut Taman Ria. Saat ini, samasekali tidak ada bekas sedikit pun menunjukan adanya taman tersebut. 

Namun, bagi kalangan seniman seperti Tarech Rasyid, taman tersebut sangat diingatnya. Wajar saja, disebelah taman ria tersebut merupakan arena teater atau teater terbuka, tempat seniman seperti dirinya berkumpul. 

Pria berambut ikal berumur 56 tahun ini menyebut, selain arena teater, di kompleks PS saat ini terdapat Taman Budaya. Ada juga gedung perpustakaan dua lantai, yang diatasnya digunakan sebagai tempat pameran. Sedangkan posisi Hotel Aryaduta berada dalam komplek PS, merupakan tanah kosong.

Hiburan Rakyat Kecil

Kepada Sumeks Minggu ditemui tiga hari lalu, dosen Fakultas Hukum Universitas IBA (UIBA) Palembang ini menceritakan, jika konsep Taman Ria yang diperkirakannya kini berada di ruko PS deretan Palembang TV (Pal TV,red) layaknya pasar malam yang kini bergeser ke pinggiran kota. 

“Dikatakan taman karena tempat itu memang taman. Banyak pohon-pohon besar. Sebagai taman, tempat itu sebenarnya tempat hiburan. Ada roda besar yang berputar, motor-motoran, tempat hantu, banyak juga arena permainan ketangkasan. Kurang lebih seperti arena pasar malam,” ungkap ungkap pria berambut ikal ini. 

Taman hiburan seperti ini ditegaskan Tarech merupakan hiburan bagi masyarakat kecil. Pasalnya, sejak tahun 80 hingga usai reformasi tahun 1998, taman tersebut tergerus, berganti mall. “Kalau mall itu konsepnya untuk mempermudah orang belanja saja. Tapi tetap, saya melihatnya bukan untuk kalangan masyarakat kecil,” ujarnya. 

Alhasil, dalam pandangan pria berkacamata ini, selain Punti Kayu, sebenarnya Palembang kekuarangan tempat hiburan bagi masyarakat kecil. “Sekarang paling cocok buat masyarakat kecil itu punti kayu. Tempat ini (Punti Kayu,red) mirip-mirip seperti taman ria, cuma kawasannya lebih luas lagi. Kalau water boom yang sekarang marak, itukan masih untuk kalangan menengah sama menengah keatas. Kalau BKB, itu namanya ruang publik bukan tempat hiburan,” ujarnya. 

Tergeser Akibat PON
Lalu kenapa pula taman ria sebagai aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel ini hilang begitu saja? Tarech mengingat kejadiannya hampir sama dengan ketika dilaksankannya Sea Games 2011 lalu. Ketika Sea Games hendak digeber, Pemprov melakukan BOT dan membangun Undermall serta RS Siloam. Dengan konsekwensi menghilangkan jejak Lapangan Parkir Bumi Sriwijaya.

Begitu juga Taman Ria. Tergeser oleh rencana Pemprov, ketika hendak menggeber PON tahun 2004 lalu. “Kejadiannya sama persis seperti bangunan Undermall dan RS Siloam itu. Dengan alasan Sea Games Pemprov membangun Undermall dan RS Siloam. Dulu, karena alasan PON, Pemprov mengadakan BOT membangun PS dan menghilangkan Taman Ria,” ujarnya. 

Hanya saja, nasib gedung arena teater serta Taman Budaya oleh Pemprov di pindah ke kawasan Dekranasda Jakabaring. Meski gedungnya lumayan baik, tetap saja, Tarech yang mantan seniman, pernah tergabung dalam Kelompok Studi Kebudayaan Kali Musi menilai, pemindahan atau tukar guling, gedung Taman Budaya serta area teater tidak setimpal. Dalam pandangannya, pusat kesenian, seharusnya sudah tepat berada di kawasan Jl Angkatan 45 serta POM IX. 

Konsep Perjudian, Tak Begitu Dipedulikan

Sementara, Kgs H Roni Hanan, Pengurus Harian Dewan Pembina Adat Kota Palembang yang sempat dihubungi koran ini tak banyak mengingat kawasan Taman Ria. Ketika ditanya, Cek Roni, sapaan akrab Kgs H Roni Hanan sempat berpikir lama, mencoba mengingat kawasan yang cukup lama menghilang tersebut. 

Nah, keterangan Ketua Kerukunan Keluarga Palembang (KKP), tahun 1999 hingga 2009 ini, taman tersebut sudah ada sejak era tahun 70 an. Awal dibuka, taman ria terbilang ramai. Maklum, samasekali tidak ada tempat hiburan lain. 

Konsepnya sama dengan diceritakan Tarech Rasyid. Lebih menyerupai pasar malam yang kini banyak digelar di pinggiran kota. “Cuma taman ria itu permanent. Dari pagi sampai malam. Kalau pasar malam itu berpindah tempat dari kampung ke kampung,” ungkap Cek Roni. 

Berbeda dengan Tarech Rasyid yang menilai taman tersebut sekedar hiburan masyarakat kecil melepas penat bersama keluarga, Cek Roni mengatakan konsep dianut Taman Ria saat itu, sudah mengarah pada judi. 

Pasalnya, selain hiburan roda lambung dan hiburan lain bagi anak, permainan ketangkasan dengan berbagai hadiah, termasuk hadiah uang, dinilainya sudah berbau judi. 

“Cuma tempat itu dulu kan resmi. Masyarakat Palembang juga dulu kurang kritis tak begitu peduli seperti sekarang,” tandasnya.(wwn)

Sumber tulisan : sumeksminggu.com/

Palembang, PS, 0712, Dodi NP

12 June 2012

Pusat Perbelanjaan Dika Palembang

Pusat perbelanjaan DIKA di Jalan Beringin Janggut II Palembang yang mulai "menggeliat" lagi.
Pusat perbelanjaan di jalan Beringin Janggut II ini, mulai menampakan aktivitas kembali setelah kebakaran besar melanda gedung ini di tahun 2006, lama juga renovasi di lakukan sehingga hingga pada awal tahun 2008 banyak pedagang counter HP membuka lapak di sini diantara sisa-sisa gedung yang terbakar.

Dika tahun 2008
Memang sudah beberapa kali DIKA ini terbakar, dahulu di lantai dua di penuhi dengan penjahit, di 2003 sempat pesan jas untuk nikahaan juga di sini. Untuk di lantai atas ada supermarket yang lumayan besar tetapi di tahun 2005 supermarket tersebut tutup.

Berdasarkan sejarah dulunya Kimas Hindi Pangeran Ario Kesumo Abdulrohim yang memindahkan pusat setelah Setelah pembakaran kraton kuto gawang di 1 Ilir yang dibakar habis oleh VOC tahun 1659 ke Kuto Cerancang atau ke arah hulu, antara Sungai Tengkuruk dan Sungai Rendang. 
Di perkirakan kuto crancangan (itu berada kawasan Beringin Janggut, Masjid Lama dan sekitarnya) pada tahun 1662. Kawasan ini kini dikenal sebagai Beringin Janggut. ( Beringin janggut berdasarkan sejarah di karenakan adanya pohon beringin yang sudah sangat tua sehingga akar-akarnya mengelayut lebat seperti janggut), namun, jejak keraton di kawasan ini belum banyak ditemukan. Beringin Janggut hanya tersisa pada nama jalan di kawasan tersebut.

kekuasaan yang disini cukup lama +/- 75 tahun, kemudian kesultanan di pindahkanhkan ke Kraton Kuto Kecik (Museum SMB II) tahun 1737, dan banyak yang berpendapat bahwa dulu pusatnya kraton yaitu di Eks Dika, walaupun secara bukti-bukti fisik sudah tidak ada lagi di temukan.

Palembang, Dika, 0612, Dodi NP

27 May 2012

Palembang Square Xtention

Palembang Square Xtention (PSX) yang sudah beroperasi dengan hypermart dan Matahari walaupun seluruh fasilitas gerdung gelum rampung.
PT Matahari Department Store Tbk (MDS), department store terkemuka di Indonesia, kembali mengembangkan jaringannya dengan meresmikan gerai ke-107 di Palembang Square PSX, Sumatera Selatan.
Kehadiran MDS di Palembang Square PSX ini merupakan gerai ke-2 di kota Palembang dan menjadi gerai ke-16 yang hadir di wilayah Sumatera, setelah sebelumnya telah hadir di kota Banda Aceh, Medan, Batam, Binjai, Pekanbaru, Padang, dan Jambi. Kini dengan bangga  MDS mempersembahkan gerai ke-107 ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Palembang dan sekitarnya, sebagai bentuk nyata komitmen MDS untuk terus berekspansi ke berbagai kota di Indonesia.
Palembang Square PSX sendiri berada di lokasi yang cukup strategis serta mudah dijangkau sehingga diharapkan akan menambah kenyamanan berbelanja para pelanggan di sekitar kota Palembang maupun dari kota-kota lain.
Gerai MDS di Palembang Square PSX menawarkan suasana belanja yang berbeda, denganpencahayaanyang ekslusif dan area belanja tidak kurang dari 6.100 m2 yang terdapat pada lantai dasar gedung ini yang diisi dengan beragam merek produk ternama yang dapat menjadi pilihan bagi anda dan keluarga.
Kejutan yang diberikan MDS dalam rangka pembukaan gerai terbaru ini tidak tanggung-tanggung, MDS menghadirkan beragam pilihan baik produk fashion untuk wanita maupun pria, anak-anak dan dewasa, pilihan aksesoris, peralatan kosmetik, peralatan rumah tangga, ragam koleksi sepatu dan tas menarik tersedia dengan harga spesial.
Dalam rangka pembukaan gerai ke-107 ini, MDS memberikan berbagai promo khusus bagi pelanggannya. Mulai dari goodie bags berisi kejutan produk-produk menarik bagi 300 pembelanja pertama dengan nilai belanja kelipatan tertentu, kupon potongan diskon pada katalog MDS, shopping rally berhadiah voucher belanja dengan nilai total Rp. 9.000.000,- (sembilan juta Rupiah), serta potongan harga hingga 70% untuk beragam pilihan produk. Tidak ketinggalan promo yang tak kalah menarik yang juga ditawarkan MDS adalah Gift with Purchase berhadiah foto bertandatangan grup Tangga dan juga shopping rally dengan hadiah kunjungan dari grup Tangga langsung ke rumah pemenang dengan total pembelanjaan tertinggi. Tentunya semua ini merupakan bagian dari komitmen MDS untuk selalu memberikan yang terbaik pada konsumennya.
MDS juga akan menggelar hiburan bagi masyarakat dalam rangka pembukaan toko MDS Palembang kali ini. Pertunjukan musik pada hari Sabtu mendatang yang dimeriahkan band-band lokal serta grup Tangga diharapkan dapat  memeriahkan rangkaian acara pembukaan kali ini.
Selain memberikan pilihan tempat belanja terbaik bagi pelanggan khususnya masyarakat kota Palembang, kehadiran MDS di Palembang Square ini juga merupakan bentuk peran aktif perusahaan untuk mensukseskan usaha pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat kota Palembang dan sekitarnya. “MDS terus berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat setempat, agar banyak orang bisa ikut merasakan dampak positif kehadiran MDS di lingkungan kota Palembang,” ujar Andre Rumantir.
Setiap gerai baru Matahari Department Store yang diluncurkan  memiliki nilai investasi yang bervariasi, berkisar antara Rp30 miliar – Rp40 miliar per gerai. Semua rencana pembiayaan tersebut bersumber dari kas internal.
Berdasarkan data keuangan sepanjang 2011, total penjualanPT Matahari Department Store Tbk mencapai Rp 9,2triliun, berkembang cukup pesat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat angka Rp 7,9 triliun.

Sumber tulisan : http://matahari.co.id/

20 May 2012

Pulau Mas Plaza Palembang

Pulau Mas Plaza yang mulai beroperasi kembali
Pasca kebakaran besar pada Desember 2005 gedung yang dulunya merupakan Hotel berbintang tiga yang bernama KING dan, di mana juga ikut menghanguskan JM pulau Mas di lantai 3 yang dulunya merupakan  cabang terbesar di Palembang setelah JM Pusat, berikut juga toko-toko aksesoris komputer dan handphone, makanan cepat saji dan lain-lain.

Pada November 2011 yang lalu gedung ini mulai beroperasi kembali, walaupun tenat yang ada baru sebatas di lantai 1 itupun sebagian besar berupa berikut juga toko-toko aksesoris komputer dan handphone. Belum tahu apakah Hotel "KING" masih akan beroperasi di sini karen sampai saat ini untuk lantai 2 sampai lantai 6 masih kosong dan masih di lakukan renovasi di dalamnya

Jika di di lihat dari konsep bangunan memiliki kesamaan dengan arsitektur pasar Kepandean Palembang terutama jika di lihat dari sebelah kiri,

Palembang, Atmo , 0512, Dodi NP 

01 May 2012

Wajah International Plaza (IP) Tempo Doeloe

Bekas Bioskop Yang Disulap Jadi Mall Pertama di Metropolis Sumber : Sumeks Minggu
Gedung International Plaza (IP) di kawasan Jl Jendral Sudirman berdiri megah sejak Februari 1991. Namun, anak-anak muda asli Plembang mungkin tak banyak mengetahui, mall pertama di metropolis tersebut merupakan bekas sebuah bioskop bernama International. Apa pula yang melatarbelakangi para pemilik bioskop, terdiri dari berbagai etnis, menyulapnya menjadi sebuah mall?
----------------------------------------------------------------------------
Sejak berabad-abad lamanya, pasar 16 Ilir diyakini sudah menjadi pusat perdagangan. Mempertemukan para pedagang luar hingga lokal. Nah, usai kemerdekaan tahun 1945 lalu, pusat perdagangan tersebut diyakini terus berkembang ke jalan Jendral Sudirman.

Dari pasar 16 Ilir, hingga Sudirman terus dibangun pertokoan serta tempat hiburan. Salah satunya di kawasan simpang empat International Plaza (IP) saat ini. Ditempat ini dulunya ternyata terdapat sebuah bioskop. Namanya bioskop International Palembang. Bioskop dibawah naungan NV (semacam PT,red) dibangun sejak Februari 1952. Para pemilik saham atau ownernya terdiri dari berbagai etnis. HM Amin serta H Hasanuddin (wong Plembang,red), Said Abdurahman bin Alwi Assegaf (keturunan Arab,red) serta Tan Kak, Liau Lee dan Jap Sung Sing (keturunan Chinese,red). Nama bioskop International pun diyakininya dengan alasan perpaduan etnis para pemilik bioskop tersebut. 

“Zaman dulu, bisnis bioskop memang berkembang. Bisa dikatakan hiburan utama masyarakat,” ungkap M Nasir Amin, anak kelima almarhum HM Amin kepada Sumeks Minggu, ditemui dikediamanya, Jl KA Dahlan, Lrg Soak Bato No 2 Kelurahan Talang Semut Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Kamis (6/10) lalu. 

Pada tahun 1950 an saja, seingat Nasir terdapat beberapa bioskop. Seperti bioskop Mahkota yang sekarang menjadi JM, Jl Letkol Iskandar. Kemudian bioskop Saga yang sekarang menjadi kantor Dinas Pendapatan (Dispenda)Palembang, Panca warna di kawasan Cinde yang menjadi eks bioskop Cineplex, Intium/Mustika yang sekarang menjadi balai Prajurit di kawasan Pasar Sekanak, bioskop Raya depan Majid Agung serta bioskop Rosida di pasar Sekanak. 

Hanya saja, dari beberapa bioskop tersebut, Amin menyatakan bioskop International merupakan bioskop terbesar. Karena daya tampungnya yang cukup besar. Hanya saja, akhir tahun 1980 an, para pengunjung bioskop secara global mengalami penurunan. Dampak keluarnya kaset video serta didominasinya film lokal serta luar negeri membuat penggelola bioskop kesulitan berkembang.

Internasional Plasa Saat kini 2008
Alasan ini pula yang membuat generasi kedua dari pemilik bioskop International putar otak. Yang ujung-ujungnya mengeluarkan ide brilliant dengan memberanikan diri membangun pusat perbelanjaan skala besar yang sekarang disebut mall. 

Ubah Mindset Perwajahan Palembang  dibawah naungan PT Indah PlazaInternational, gedung berlantai lima dibangun dengan nama International Plaza akrab disebut IP, mulai dibangun tahun 1989. Gedung bioskop yang dulunya menghadap ke jalan Jendral Sudirman sedikit bergeser dan mengarah kedua sudut jalan. Jendral Sudirman serta Jl Letkol Iskandar. IP sendiri mulai beroperasi sejak Februari 1991, dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumsel kala itu, H RamliHasan Basri. 

Dampak pembangunan IP dikatakan Nasir Amin yang kini duduk sebagai Komisaris IP, cukup besar. Pertama, mindset perwajahan Palembang berubah menjadi lebih maju dengan berdirinya sebuah plaza atau mall.  “Temen saya dari Jawa yang sempat gak mau datang ke Palembang karena dulu masih dianggapnya seperti dusun terkejut dengan pembangunan plaza tersebut,” ungkap Nasir tersenyum. 

Didukung berbagai tenant terkenal, sebut saja Matahari DepartemenStore yang menyewa 3,5 lantai IP, KFC, food court, 21 dan lainnya pengunjung IP pun membludak. Bahkan, saat awal dibuka, IP seperti menjadi Ikon Palembang. Masyarakat luar Palembang asal Sumsel, saat plesiran berusaha menyempatkan diri datang ke mall ini. (wwn)

Sumber Tulisan dan Foto Lama : http://www.sumeksminggu.com/ 

01 September 2009

Ramayana


Tempat yang juga di kenal dengan Pasar 16 Baru ini juga di kenal dengan kawasan ramayana di mana di bagian atas juga ada arena olah raga bowling, padahal dahulu sebeluma ada arena bowling tempat tersebut tempat kami sering bermain bilyard.

31 March 2009

Pameran Gingseng Di PTC


Pameran yang termasuk unik ini menampilkan produk "Gingseng", dimana produsen dari Malayisa ini mengemas gingseng kering dengan kemasasan yang menarik terlihat kalau harga yang di patok cukup mahal dari kisaran 2 - 31 Juta, tetapi berdasarkan khasiat yang di milikinya gingseng masih menjadi konsumsi masyarakat kelas atas.

24 March 2009

Sirkus Oriental Di Palembang




Pertunjukan sirkus dari Jakarta ini yang mengambil tempat di lapangan komplek PTC mall ini menyajikan atraksi-atraksi binatang dan akrobatik, dengan harga tiket mulai dari 15-75 ribu Rupiah, dimana sudah kali ke dua mereka tampil di Palembang dan lumayan menyedot banyak penonton.

13 March 2009

Istana Angin di Palembang Indah Mall


tempat permainan anak-anak yang terletak di PIM ini sangat di gemari anak-anak dengan harga 25 ribu, tanpa di batasi waktu ini selalu ramai di kunjungi anak-anak, tetapi saat anak-anak bermain perlu tetap pengwasan dari orang tua, karena bisa juga menyebabkan cedra.

26 February 2009

Palembang Indah Mall



Palembang Indah Mall atau yang di kenal dengan PIM terletak di kawasan JL Let Kol Iskandar ini, merupakan Mall yang paling sering digunakan dalam acara kesenian dan budaya di kota ini, mungkin tempat ini sangat strategis dan berada di pusat kota.

16 February 2009

Kompetisi 10 Tanda Anak Bergizi Baik



Lucu juga melihat kompetisi dari anak-anak yang menyanyikan jingel 10 Tanda Anak Bergizi Baik dari salah satu produk susu ini di atrium PTC kemarin siang, Anissa pun ikut bergoyang,walau tidak mengikuti tapi dengan bernyanyi dan bergoyang di kursi sudah membuatnya senang.

07 February 2009

SIM Corner di Palembang Indah Mall

SIM Corner yang terletak di Basement Palembang Indah Mall (PIM)


Poltabes Palembang yang bekerja sama dengan management PIM Palembang membuka suatu layanan terpadu dalam hal pembuatan surat izin mengemudi, dari beberapa orang yang sempat saya temui dan Sim coner tersebut meerupakan gabungan dari beberapa bagaian seperti untuk cek kesehatan, foto, loket bank, dan pembuatannya pun relatif tidak lama +/- 20-30 menit sudah selesai.

-------------------

Konter pembuatan SIM khusus perpanjangan yang dibuka Poltabes Palembang, di lantai basement Palembang Indah Mall, tiga bulan lalu tetap menjadi alternatif bagi sebagian warga Kota Palembang. Warga yang malas menyeberang ke kawasan Seberang Ulu memilih memerpanjang SIM di SIM Corner PIM.

Pantauan Sripo, Jumat (13/3) warga yang mendatangi SIM Corner untuk memerpanjang SIM A dan C sampai pukul 11.00 siang sudah mencapai 30 warga. Petugas cukup kewalahan jika warga datang serentak, sehingga waktu proses pembuatan SIM perpanjangan juga lebih lama.

"Kalau lagi sepi 15 menit selesai, yang lama itu biasanya saat pemohon mengisi formulir," kata seorang petugas SIM Corner. Menurutnya, setiap hari pemohon perpanjangan SIM di PIM ini rata-rata 100 warga sehari.

Di sini ada delapan petugas yang melayani masyarakat, dua orang di bagian penerima dan penyampai informasi, satu orang di bagian penguji kesehatan (mata dan tekanan darah), satu petugas bagian bank, peenerima dan pemeriksa berkas, pencatat berkas, petugas fotokopi, petugas pengisi data pemohon dalam komputer dan petugas penccetak SIM.

Butarbutar (55), warga Palembang asal Medan Sumatera Utara yang sudah menetap di Palembang sejak umur 19 tahun, mengaku menyukai peembuatan SIM di SIM Corner. Menurutnya, suasana nyaman dan waktu proses pembuatan SIM juga tidak lama.

"Memang sekarang membuat SIM lebih mudah, kalau kita tidak mau ke Poltabes, ke sini (PIM) saja," kata Butarbutar seraya mengaku bahwa membuat SIM di Poltabes juga sudah mudah dan pelayanannya bagus. Hal senada diakui Kurniawan, salah seorang karyawan swasta, warga Sako Kenten, Palembang. Ia memerpanjang SIM C karena 20 hari lagi habis masa belakunya. "Aku tidak nyangka hari ini ramai, kalau aku tahu begini lebih baik aku buat SIM kemarin saja, karena kemarin sepi," ungkapnya.

Dia mengaku proses dan pelayanan pembuatan SIM lebih baik dari lima tahun sebelumnya. "Di sini enak kita bisa belanja, sambil mengantar isteri jalan-jalan di PIM, senanglah," ujarnya.

Sumber tulisan : palembang.tribunnews.com