![]() |
Pasar Raya Bandung |
Showing posts with label Mall. Show all posts
Showing posts with label Mall. Show all posts
30 April 2017
05 March 2017
Dulu yang sempat terkenal
pusat perbelanjaan pulau mas yang di era 90-an merupakan salah satu pusat perbelanjaan kelas atas, di padu dengan hotel king yang ada di bagian atas, alat-alat audio dan elekrtonika bisa dengan mudah di temui di sini, termasuk saat itu untuk pemesanan rekaman kaset c-90 yang di isi lagu-lagu yang lagi hits.
03 March 2017
25 October 2016
OPI Mall Palembang
![]() |
Opi Mall Palembang |
OPI Mall adalah sebuah Pusat Perbelanjaan
Modern yang terintegrasi dalam kawasan OPI Business Center (OBC) seluas 25
hektar; terdiri dari Mall, Hotel, Apartment, Shop House, Town House, Water Fun,
Futsal dan Convention Center. Beralamat di Jalan Gubernur HA Bastari, Kelurahan
15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30257.
Terletak di muka utama lingkungan perumahan OPI Regency dengan total lahan
mencapai 200 hektar (visit: www.opiregency.com).
Tujuan masyarakat untuk berbelanja dan
rekreasi yang berada di area Hulu kota Palembang, menjangkau target market di
wilayah Seberang Ulu, khususnya wilayah kecamatan Kertapati, Plaju, Seberang
Ulu I, dan Seberang Ulu II yang mencapai 486.700 jiwa (data BPS 2012). Area
parkir mobil tersedia pada setiap lantai dengan total lot parkir mencapai
seribu unit.
Sebuah pusat perbelanjaan dan area
permainan yang nyaman untuk keluarga dimana icon mall, yaitu OPI Ice Rink
sebagai lokasi permainan Ice Skating pertama dan satu-satunya di kota
Palembang. sumber tulisan : http://opimall.co.id/
24 October 2016
Turnamen Pencak Silat Remaja H. Ishak Mekki Cup
Silatpalembang - Turnamen pencak silat H. Ishak Mekki Cup ini yang akan di selenggarakan pada tanggal 24 - 28 Oktober 2016 yang mempertandingkan kelas-kelas remaja yakni dari SD, SMP dan SMA yang di selenggarakan di atrium OPI Mall Jakabaring Palembang dengan mempertandingakan kelas putra dan putri.
Tujuan dari di selenggarakan turnamen ini sendiri adalah untuk menjaring bibit-bibit pesilat baru dari tingkat remaja biar bisa di didik menjadi atlet-atlet untuk event-event mendatang, sebanyak 18 perguruan mengikuti turnamen ini yang berasal dari kota Palembang seperti perguruan Tapak suci, HIMSSI, PSHT, Satria Mandiri, Bintang Selatan, Naga Mas, Tanjakan, Jari Sakti, Asad, Merpati Putih, Popsri, Jayapraja Cidomas, Lebah Sakti, Kera Sakti, Perisai diri, Rajawali Putih, Fisabililah dan Dikapasita.
Selain kelas tarung putra-putri di turnamen ini juga di pertandingkan peragaan seni perorangan dan kelompok dengan menggunakan senjata ataupun tangan kosong.
Selain kelas tarung putra-putri di turnamen ini juga di pertandingkan peragaan seni perorangan dan kelompok dengan menggunakan senjata ataupun tangan kosong.
Info lengkap : https://www.silatpalembang.com/
31 August 2016
Timbangan Badan Jadul
![]() |
Foto : Google |
Jika lihat benda ini ingat dulu saat masih ABG paling sering menimbang berat badan karena mau baca kata-kata mutiara yang ada di belakang kartu yang keluar dari mesin tersebut, berbekal uang 100 perak dulu sudah bisa menimbang berat badan plus membaca kata-kata mutiaranya. Saat ini timbangan badan yang berlokasi di pertokoan Megaria ini mematok tarif 1.000 perak untuk sekali menimbang,... jadi sudah berapa lama timbangan ini ya ??
06 July 2012
JM Sukarami
Perluasan Bangunan JM Sukarami |
PT. Jaya Masawan Putera Sejahtera (JM Group) melakukan perluasan JM Sukarami Dept Store & Supermarket yang
berlokasi di jl. Kol. H. Burlian dengan merubah lokasi parkir menjadi gedung berlantai 5, Gedung akan dibangun
dengan struktur baja setinggi 5 lantai dan basement.
Palembang, Sukarami, 0712, Dodi NP
02 July 2012
Palembang Square
Palembang Square Exs Taman Ria di Jalan Angkatan 45 |
Tempo Doeloe, Dihiasi Taman Ria dan Taman
Budaya, Masyarakat metropolis bisa saja dimanjakan dengan hadirnya pusat
perbelanjaan terbesar, Palembang Square (PS) sejak tahun 2004 lalu. Di sisi
lain,tak banyak mengingat wajah lama kawasan tersebut. Era tahun 70
hingga memasuki tahun 2000, kawasan tersebut merupakan kawasan taman serta
pusat kesenian, tempat seniman nongkrong. Seperti apa wajah PS Tempoe Doeloe?
Sulit membayangkan kondisi PS zaman dulu. Apalagi jika
dikatakan kawasan tersebut merupakan bekas sebuah taman, akrab disebut Taman
Ria. Saat ini, samasekali tidak ada bekas sedikit pun menunjukan adanya taman
tersebut.
Namun, bagi kalangan seniman seperti Tarech Rasyid, taman
tersebut sangat diingatnya. Wajar saja, disebelah taman ria tersebut merupakan
arena teater atau teater terbuka, tempat seniman seperti dirinya
berkumpul.
Pria berambut ikal berumur 56 tahun ini menyebut, selain
arena teater, di kompleks PS saat ini terdapat Taman Budaya. Ada juga gedung
perpustakaan dua lantai, yang diatasnya digunakan sebagai tempat pameran.
Sedangkan posisi Hotel Aryaduta berada dalam komplek PS, merupakan tanah
kosong.
Hiburan Rakyat Kecil
Kepada Sumeks Minggu ditemui tiga hari lalu, dosen Fakultas
Hukum Universitas IBA (UIBA) Palembang ini menceritakan, jika konsep Taman Ria
yang diperkirakannya kini berada di ruko PS deretan Palembang TV (Pal TV,red)
layaknya pasar malam yang kini bergeser ke pinggiran kota.
“Dikatakan taman karena tempat itu memang taman. Banyak
pohon-pohon besar. Sebagai taman, tempat itu sebenarnya tempat hiburan. Ada
roda besar yang berputar, motor-motoran, tempat hantu, banyak juga arena
permainan ketangkasan. Kurang lebih seperti arena pasar malam,” ungkap ungkap
pria berambut ikal ini.
Taman hiburan seperti ini ditegaskan Tarech merupakan
hiburan bagi masyarakat kecil. Pasalnya, sejak tahun 80 hingga usai reformasi
tahun 1998, taman tersebut tergerus, berganti mall. “Kalau mall itu konsepnya
untuk mempermudah orang belanja saja. Tapi tetap, saya melihatnya bukan untuk
kalangan masyarakat kecil,” ujarnya.
Alhasil, dalam pandangan pria berkacamata ini, selain Punti
Kayu, sebenarnya Palembang kekuarangan tempat hiburan bagi masyarakat kecil.
“Sekarang paling cocok buat masyarakat kecil itu punti kayu. Tempat ini (Punti
Kayu,red) mirip-mirip seperti taman ria, cuma kawasannya lebih luas lagi. Kalau
water boom yang sekarang marak, itukan masih untuk kalangan menengah sama
menengah keatas. Kalau BKB, itu namanya ruang publik bukan tempat hiburan,”
ujarnya.
Tergeser Akibat PON
Lalu kenapa pula taman ria sebagai aset Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Sumsel ini hilang begitu saja? Tarech mengingat kejadiannya hampir
sama dengan ketika dilaksankannya Sea Games 2011 lalu. Ketika Sea Games hendak
digeber, Pemprov melakukan BOT dan membangun Undermall serta RS Siloam. Dengan
konsekwensi menghilangkan jejak Lapangan Parkir Bumi Sriwijaya.
Begitu juga Taman Ria. Tergeser oleh rencana Pemprov,
ketika hendak menggeber PON tahun 2004 lalu. “Kejadiannya sama persis seperti
bangunan Undermall dan RS Siloam itu. Dengan alasan Sea Games Pemprov membangun
Undermall dan RS Siloam. Dulu, karena alasan PON, Pemprov mengadakan BOT
membangun PS dan menghilangkan Taman Ria,” ujarnya.
Hanya saja, nasib gedung arena teater serta Taman Budaya
oleh Pemprov di pindah ke kawasan Dekranasda Jakabaring. Meski gedungnya
lumayan baik, tetap saja, Tarech yang mantan seniman, pernah tergabung dalam
Kelompok Studi Kebudayaan Kali Musi menilai, pemindahan atau tukar guling,
gedung Taman Budaya serta area teater tidak setimpal. Dalam pandangannya, pusat
kesenian, seharusnya sudah tepat berada di kawasan Jl Angkatan 45 serta POM
IX.
Konsep Perjudian, Tak Begitu Dipedulikan
Sementara, Kgs H Roni Hanan, Pengurus Harian Dewan Pembina
Adat Kota Palembang yang sempat dihubungi koran ini tak banyak mengingat
kawasan Taman Ria. Ketika ditanya, Cek Roni, sapaan akrab Kgs H Roni Hanan
sempat berpikir lama, mencoba mengingat kawasan yang cukup lama menghilang
tersebut.
Nah, keterangan Ketua Kerukunan Keluarga Palembang (KKP),
tahun 1999 hingga 2009 ini, taman tersebut sudah ada sejak era tahun 70 an.
Awal dibuka, taman ria terbilang ramai. Maklum, samasekali tidak ada tempat
hiburan lain.
Konsepnya sama dengan diceritakan Tarech Rasyid. Lebih
menyerupai pasar malam yang kini banyak digelar di pinggiran kota. “Cuma taman
ria itu permanent. Dari pagi sampai malam. Kalau pasar malam itu berpindah
tempat dari kampung ke kampung,” ungkap Cek Roni.
Berbeda dengan Tarech Rasyid yang menilai taman tersebut
sekedar hiburan masyarakat kecil melepas penat bersama keluarga, Cek Roni
mengatakan konsep dianut Taman Ria saat itu, sudah mengarah pada judi.
Pasalnya, selain hiburan roda lambung dan hiburan lain bagi
anak, permainan ketangkasan dengan berbagai hadiah, termasuk hadiah uang,
dinilainya sudah berbau judi.
“Cuma tempat itu dulu kan resmi. Masyarakat Palembang juga
dulu kurang kritis tak begitu peduli seperti sekarang,” tandasnya.(wwn)
Sumber tulisan : sumeksminggu.com/
Palembang, PS, 0712, Dodi NP
12 June 2012
Pusat Perbelanjaan Dika Palembang
Pusat perbelanjaan DIKA di Jalan Beringin Janggut II Palembang yang mulai "menggeliat" lagi. |
Pusat perbelanjaan di jalan Beringin Janggut II ini, mulai menampakan aktivitas kembali setelah kebakaran besar melanda gedung ini di tahun 2006, lama juga renovasi di lakukan sehingga hingga pada awal tahun 2008 banyak pedagang counter HP membuka lapak di sini diantara sisa-sisa gedung yang terbakar.
Dika tahun 2008 |
Memang sudah beberapa kali DIKA ini terbakar, dahulu di lantai dua di penuhi dengan penjahit, di 2003 sempat pesan jas untuk nikahaan juga di sini. Untuk di lantai atas ada supermarket yang lumayan besar tetapi di tahun 2005 supermarket tersebut tutup.
Berdasarkan sejarah dulunya Kimas Hindi Pangeran Ario Kesumo Abdulrohim yang memindahkan pusat
setelah Setelah pembakaran kraton kuto gawang di 1 Ilir yang dibakar
habis oleh VOC tahun 1659 ke Kuto Cerancang atau ke arah hulu, antara
Sungai Tengkuruk dan Sungai Rendang.
Di perkirakan kuto crancangan (itu berada kawasan Beringin Janggut,
Masjid Lama dan sekitarnya) pada tahun 1662. Kawasan ini kini dikenal
sebagai Beringin Janggut. ( Beringin janggut berdasarkan sejarah di karenakan adanya pohon beringin yang sudah sangat tua sehingga akar-akarnya mengelayut lebat seperti janggut), namun, jejak keraton di kawasan ini belum
banyak ditemukan. Beringin Janggut hanya tersisa pada nama jalan di
kawasan tersebut.
kekuasaan yang disini cukup lama +/- 75 tahun, kemudian kesultanan di pindahkanhkan ke Kraton Kuto Kecik (Museum SMB II) tahun 1737, dan banyak yang berpendapat bahwa dulu pusatnya kraton yaitu di Eks Dika, walaupun secara bukti-bukti fisik sudah tidak ada lagi di temukan.
kekuasaan yang disini cukup lama +/- 75 tahun, kemudian kesultanan di pindahkanhkan ke Kraton Kuto Kecik (Museum SMB II) tahun 1737, dan banyak yang berpendapat bahwa dulu pusatnya kraton yaitu di Eks Dika, walaupun secara bukti-bukti fisik sudah tidak ada lagi di temukan.
Palembang, Dika, 0612, Dodi NP
27 May 2012
Palembang Square Xtention
![]() |
Palembang Square Xtention (PSX) yang sudah beroperasi dengan hypermart dan Matahari walaupun seluruh fasilitas gerdung gelum rampung. |
PT Matahari Department Store Tbk (MDS), department store
terkemuka di Indonesia, kembali mengembangkan jaringannya dengan
meresmikan gerai ke-107 di Palembang Square PSX, Sumatera Selatan.
Kehadiran MDS di Palembang Square PSX ini merupakan gerai ke-2 di kota
Palembang dan menjadi gerai ke-16 yang hadir di wilayah Sumatera,
setelah sebelumnya telah hadir di kota Banda Aceh, Medan, Batam, Binjai,
Pekanbaru, Padang, dan Jambi. Kini dengan bangga MDS mempersembahkan
gerai ke-107 ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Palembang dan
sekitarnya, sebagai bentuk nyata komitmen MDS untuk terus berekspansi ke
berbagai kota di Indonesia.
Palembang Square PSX sendiri berada di lokasi yang cukup strategis
serta mudah dijangkau sehingga diharapkan akan menambah kenyamanan
berbelanja para pelanggan di sekitar kota Palembang maupun dari
kota-kota lain.
Gerai MDS di Palembang Square PSX menawarkan suasana belanja yang
berbeda, denganpencahayaanyang ekslusif dan area belanja tidak kurang
dari 6.100 m2 yang terdapat pada lantai dasar gedung ini yang diisi
dengan beragam merek produk ternama yang dapat menjadi pilihan bagi anda
dan keluarga.
Kejutan yang diberikan MDS dalam rangka pembukaan gerai terbaru ini
tidak tanggung-tanggung, MDS menghadirkan beragam pilihan baik produk fashion untuk
wanita maupun pria, anak-anak dan dewasa, pilihan aksesoris, peralatan
kosmetik, peralatan rumah tangga, ragam koleksi sepatu dan tas menarik
tersedia dengan harga spesial.
Dalam rangka pembukaan gerai ke-107 ini, MDS memberikan berbagai promo khusus bagi pelanggannya. Mulai dari goodie bags berisi
kejutan produk-produk menarik bagi 300 pembelanja pertama dengan nilai
belanja kelipatan tertentu, kupon potongan diskon pada katalog MDS, shopping rally berhadiah voucher belanja
dengan nilai total Rp. 9.000.000,- (sembilan juta Rupiah), serta
potongan harga hingga 70% untuk beragam pilihan produk. Tidak
ketinggalan promo yang tak kalah menarik yang juga ditawarkan MDS adalah
Gift with Purchase berhadiah foto bertandatangan grup Tangga dan juga shopping rally
dengan hadiah kunjungan dari grup Tangga langsung ke rumah pemenang
dengan total pembelanjaan tertinggi. Tentunya semua ini merupakan bagian
dari komitmen MDS untuk selalu memberikan yang terbaik pada
konsumennya.
MDS juga akan menggelar hiburan bagi masyarakat dalam rangka pembukaan
toko MDS Palembang kali ini. Pertunjukan musik pada hari Sabtu mendatang
yang dimeriahkan band-band lokal serta grup Tangga diharapkan dapat
memeriahkan rangkaian acara pembukaan kali ini.
Selain memberikan pilihan tempat belanja terbaik bagi pelanggan
khususnya masyarakat kota Palembang, kehadiran MDS di Palembang Square
ini juga merupakan bentuk peran aktif perusahaan untuk mensukseskan
usaha pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
kota Palembang dan sekitarnya. “MDS terus berusaha memberikan yang
terbaik bagi masyarakat setempat, agar banyak orang bisa ikut merasakan
dampak positif kehadiran MDS di lingkungan kota Palembang,” ujar Andre
Rumantir.
Setiap gerai baru Matahari Department Store yang diluncurkan memiliki
nilai investasi yang bervariasi, berkisar antara Rp30 miliar – Rp40
miliar per gerai. Semua rencana pembiayaan tersebut bersumber dari kas
internal.
Berdasarkan data keuangan sepanjang 2011, total penjualanPT Matahari
Department Store Tbk mencapai Rp 9,2triliun, berkembang cukup pesat
dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat angka Rp 7,9 triliun.
Sumber tulisan : http://matahari.co.id/
20 May 2012
Pulau Mas Plaza Palembang
Pulau Mas Plaza yang mulai beroperasi kembali |
Pasca kebakaran besar pada Desember 2005 gedung yang dulunya merupakan Hotel berbintang tiga yang bernama KING dan, di mana juga ikut menghanguskan JM pulau Mas di lantai 3 yang dulunya merupakan cabang terbesar di Palembang
setelah JM Pusat, berikut juga toko-toko aksesoris komputer dan handphone, makanan cepat saji dan lain-lain.
Pada November 2011 yang lalu gedung ini mulai beroperasi kembali, walaupun tenat yang ada baru sebatas di lantai 1 itupun sebagian besar berupa berikut juga toko-toko aksesoris komputer dan handphone. Belum tahu apakah Hotel "KING" masih akan beroperasi di sini karen sampai saat ini untuk lantai 2 sampai lantai 6 masih kosong dan masih di lakukan renovasi di dalamnya
Jika di di lihat dari konsep bangunan memiliki kesamaan dengan arsitektur pasar Kepandean Palembang terutama jika di lihat dari sebelah kiri,
Palembang, Atmo , 0512, Dodi NP
Palembang, Atmo , 0512, Dodi NP
01 May 2012
Wajah International Plaza (IP) Tempo Doeloe
![]() |
Bekas Bioskop Yang Disulap Jadi Mall Pertama di Metropolis Sumber : Sumeks Minggu |
Gedung International Plaza (IP) di kawasan Jl Jendral
Sudirman berdiri megah sejak Februari 1991. Namun, anak-anak muda asli Plembang
mungkin tak banyak mengetahui, mall pertama di metropolis tersebut merupakan
bekas sebuah bioskop bernama International. Apa pula yang melatarbelakangi para
pemilik bioskop, terdiri dari berbagai etnis, menyulapnya menjadi sebuah mall?
----------------------------------------------------------------------------
Sejak berabad-abad lamanya, pasar 16 Ilir diyakini sudah menjadi
pusat perdagangan. Mempertemukan para pedagang luar hingga lokal. Nah, usai
kemerdekaan tahun 1945 lalu, pusat perdagangan tersebut diyakini terus
berkembang ke jalan Jendral Sudirman.
Dari pasar 16 Ilir, hingga Sudirman terus dibangun pertokoan serta
tempat hiburan. Salah satunya di kawasan simpang empat International Plaza (IP)
saat ini. Ditempat ini dulunya ternyata terdapat sebuah bioskop. Namanya
bioskop International Palembang. Bioskop dibawah naungan NV (semacam PT,red)
dibangun sejak Februari 1952. Para pemilik saham atau ownernya terdiri dari
berbagai etnis. HM Amin serta H Hasanuddin (wong Plembang,red), Said Abdurahman
bin Alwi Assegaf (keturunan Arab,red) serta Tan Kak, Liau Lee dan Jap Sung Sing
(keturunan Chinese,red). Nama bioskop International pun diyakininya dengan
alasan perpaduan etnis para pemilik bioskop tersebut.
“Zaman dulu, bisnis bioskop memang berkembang. Bisa dikatakan
hiburan utama masyarakat,” ungkap M Nasir Amin, anak kelima almarhum HM Amin
kepada Sumeks Minggu, ditemui dikediamanya, Jl KA Dahlan, Lrg Soak Bato No 2
Kelurahan Talang Semut Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Kamis (6/10)
lalu.
Pada tahun 1950 an saja, seingat Nasir terdapat beberapa bioskop.
Seperti bioskop Mahkota yang sekarang menjadi JM, Jl Letkol Iskandar. Kemudian
bioskop Saga yang sekarang menjadi kantor Dinas Pendapatan (Dispenda)Palembang, Panca warna di kawasan Cinde yang menjadi eks bioskop Cineplex,
Intium/Mustika yang sekarang menjadi balai Prajurit di kawasan Pasar Sekanak,
bioskop Raya depan Majid Agung serta bioskop Rosida di pasar Sekanak.
Hanya saja, dari beberapa bioskop tersebut, Amin menyatakan
bioskop International merupakan bioskop terbesar. Karena daya tampungnya yang
cukup besar. Hanya saja, akhir tahun 1980 an, para pengunjung bioskop secara
global mengalami penurunan. Dampak keluarnya kaset video serta didominasinya
film lokal serta luar negeri membuat penggelola bioskop kesulitan berkembang.
Internasional Plasa Saat kini 2008 |
Ubah Mindset Perwajahan Palembang dibawah naungan PT Indah PlazaInternational, gedung berlantai lima dibangun dengan nama International Plaza
akrab disebut IP, mulai dibangun tahun 1989. Gedung bioskop yang dulunya
menghadap ke jalan Jendral Sudirman sedikit bergeser dan mengarah kedua sudut
jalan. Jendral Sudirman serta Jl Letkol Iskandar. IP sendiri mulai beroperasi
sejak Februari 1991, dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumsel kala itu, H RamliHasan Basri.
Dampak pembangunan IP dikatakan Nasir Amin yang kini duduk sebagai
Komisaris IP, cukup besar. Pertama, mindset perwajahan Palembang berubah
menjadi lebih maju dengan berdirinya sebuah plaza atau mall. “Temen
saya dari Jawa yang sempat gak mau datang ke Palembang karena dulu masih
dianggapnya seperti dusun terkejut dengan pembangunan plaza tersebut,” ungkap
Nasir tersenyum.
Didukung berbagai tenant terkenal, sebut saja Matahari DepartemenStore yang menyewa 3,5 lantai IP, KFC, food court, 21 dan lainnya pengunjung IP
pun membludak. Bahkan, saat awal dibuka, IP seperti menjadi Ikon Palembang.
Masyarakat luar Palembang asal Sumsel, saat plesiran berusaha menyempatkan diri
datang ke mall ini. (wwn)
Sumber Tulisan dan Foto Lama : http://www.sumeksminggu.com/
01 September 2009
31 March 2009
Pameran Gingseng Di PTC
Pameran yang termasuk unik ini menampilkan produk "Gingseng", dimana produsen dari Malayisa ini mengemas gingseng kering dengan kemasasan yang menarik terlihat kalau harga yang di patok cukup mahal dari kisaran 2 - 31 Juta, tetapi berdasarkan khasiat yang di milikinya gingseng masih menjadi konsumsi masyarakat kelas atas.
24 March 2009
Sirkus Oriental Di Palembang
13 March 2009
Istana Angin di Palembang Indah Mall
26 February 2009
Palembang Indah Mall
16 February 2009
Kompetisi 10 Tanda Anak Bergizi Baik
07 February 2009
SIM Corner di Palembang Indah Mall
SIM Corner yang terletak di Basement Palembang Indah Mall (PIM) |
Poltabes Palembang yang bekerja sama dengan management PIM Palembang membuka suatu layanan terpadu dalam hal pembuatan surat izin mengemudi, dari beberapa orang yang sempat saya temui dan Sim coner tersebut meerupakan gabungan dari beberapa bagaian seperti untuk cek kesehatan, foto, loket bank, dan pembuatannya pun relatif tidak lama +/- 20-30 menit sudah selesai.
-------------------
Konter pembuatan SIM khusus perpanjangan yang dibuka Poltabes Palembang, di lantai basement Palembang
Indah Mall, tiga bulan lalu tetap menjadi alternatif bagi sebagian
warga Kota Palembang. Warga yang malas menyeberang ke kawasan Seberang
Ulu memilih memerpanjang SIM di SIM Corner PIM.
"Kalau
lagi sepi 15 menit selesai, yang lama itu biasanya saat pemohon mengisi
formulir," kata seorang petugas SIM Corner. Menurutnya, setiap hari
pemohon perpanjangan SIM di PIM ini rata-rata 100 warga sehari.
Di sini ada delapan petugas yang melayani masyarakat, dua orang di bagian penerima dan penyampai informasi, satu orang di bagian penguji kesehatan (mata dan tekanan darah), satu petugas bagian bank, peenerima dan pemeriksa berkas, pencatat berkas, petugas fotokopi, petugas pengisi data pemohon dalam komputer dan petugas penccetak SIM.
Butarbutar (55), warga Palembang asal Medan Sumatera Utara yang sudah menetap di Palembang sejak umur 19 tahun, mengaku menyukai peembuatan SIM di SIM Corner. Menurutnya, suasana nyaman dan waktu proses pembuatan SIM juga tidak lama.
"Memang sekarang membuat SIM lebih mudah, kalau kita
tidak mau ke Poltabes, ke sini (PIM) saja," kata Butarbutar seraya
mengaku bahwa membuat SIM di Poltabes juga sudah mudah dan pelayanannya
bagus. Hal senada diakui Kurniawan, salah seorang karyawan
swasta, warga Sako Kenten, Palembang. Ia memerpanjang SIM C karena 20
hari lagi habis masa belakunya. "Aku tidak nyangka hari ini ramai, kalau
aku tahu begini lebih baik aku buat SIM kemarin saja, karena kemarin
sepi," ungkapnya.
Dia mengaku proses dan pelayanan pembuatan SIM
lebih baik dari lima tahun sebelumnya. "Di sini enak kita bisa belanja,
sambil mengantar isteri jalan-jalan di PIM, senanglah," ujarnya.
Sumber tulisan : palembang.tribunnews.com
Subscribe to:
Posts (Atom)