Listrik Ogem dengan generator turbo berkapasitas 1200 KW untuk memenuhi kebutuhan listrik Kota Palembang. Dibangun di sebelah timur Keraton Kuto Besak (Sumber foto : www.tropenmuseum.nl). |
Periode Tahun
1927 s.d 1942
Pada tahun 1942 sudah berdiri perusahan swasta Belanda
yang mengelola kelistrikan di kota Palembang yaitu NV.Nederland Indischi Gas
Maatshapij yang disingkat NV.NIGEM yang memiliki mesin pembangkit tenaga
listrik merk SULZER sebanyak 2 unit yang mulai dioperasikan pada tahun 1927
mempunyai anak perusahaan di Tanjung Karang berdiri pada tahun 1927 dan mulai
dioperasikan tahun 1929. Gedung Listrik OGEM ini terletak di dibagian timur Benteng Kuto Besak dapat "men-support"
1.200 KW daya listrik untuk kawasan seputaran Palembang. Baik di
kawasan Talang Kerangga (Kawasan Kolonial), kawasan Dempo, kawasan
Tengkuruk dan Talang Jawa.
Mesin pembangkit tenaga gas listrik memiliki mesin SLM
WINTHERTOUR 6 DN sebanyak 2 unit dengan daya terpasang 180 KW kemudian ditambah
dengan mesin KLM WINTHERTOUR 6 DN
terpasang 400 KW yang mulai dioperasikan 1939, Lahat tahun 1931, Baturaja dan
Bengkulu 1931 ( berdasarkan data-data yang dimiliki perusahan tersebut ).
Sebelum pecah perang dunia II NV.NIGEM
berubah namanya menjadi NV. Overzeeche Gas En Electricitieits Maatshapij yang
di singkat NV.OGEM, daerah kerjanya tidak berubah ( pusat perusahaannya berada
di Amsterdam, Belanda).
Periode Tahun
1942 s.d 1945
Pada masa pecah perang dunia II dimana tentara Jepang
banyak mendapat kemenangan dalam peperangan di Asia termasuk Indonesia dapat
dikuasai, dengan demikian perusahan listrik di kota Palembang dikuasai oleh
Jepang diberi Nama Denky Kyoky. Denky Kyoky tidak bertahan lama sebab Jepang
menyerah ketika Hiroshima dan Nagasaki di bom oleh Amerika. Selama di kuasai
Jepang kelistrikan di daerah Sumatera Bagian Sumatera Selatan tidak mengalami
perkembangan kecuali di Tanjung Karang di mana sentral pembangkit listrik yang
di ledakan Belanda dapat di perbaiki oleh Jepang. Belanda kembali masuk ke
Indonesia dan perusahan Denky Kyoky
diserahkan kepada Belanda dengan nama NV. OGEM.
Periode Tahun
1960
Setelah terbit keputusan Menteri PUT No. Menteri 16/4/10
tanggal 6 Juni 1960 maka terbentuklah struktur Organisasi Perusahan Umum
Listrik Negara Eksploitasi yang meliputi daerah kerja Sumatera Selatan,
Lampung, Bengkulu dan Riau.
Periode Tahun
1965
Berdasarkan surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum pada tahun 1965. Diadakan
perubahan daerah kerja PLN Ekploitasi II yaitu meliputi Sumatera Selatan,
Lampung, Bengkulu dan Jambi sedangkan Riau diserahkan kepada PLN Exploitasi
XIV, yang berkedudukan di Sumatera Barat. Listrik di daerah Jambi setelah di
Nasionalisasikan di Kelola Kotapradja Jambi.
Periode Tahun
1975 s.d Juli 1994
Nama PLN Eksploitasi IV inipun tidak bertahan lama dengan
diterbitkannya Peraturan Menteri pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor : 013/PRT/1975 tanggal 9 September 1975 merubah
PLN Eksploitasi IV menjadi PLN Wilayah IV dengan Wilayah kerja yang meliputi
Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Jambi. Dengan kantor wilayah berkedudukan di Palembang dan satuan kerjanya
terdiri dari : PLN cabang Bengkulu, PLN cabang Lahat, PLN cabang Tanjung Pandan
dan PLN Sektor Keramasan. Kebutuhan Listrik di Masyarakat terus meningkat, hal ini
memacu PLN untuk meningkatkan dirinya, Hal ini terbukti dari bertambahnya
satuan - satuan kerja PLN Wilayah IV yaitu PLN cabang Bangka, PLN Sektor Bukit
Asam, Unit pengaturan beban Sistem Sumatera Selatan dan yang Terakhir adalah
PLN Sektor Bandar Lampung.
Periode Tahun
1996 s.d 2001
Berdasarkan keputusan Direksi PT. perusahan Listrik
Negara (Persero) Nomor :
079.K/023/DIR/1996 tentang organisasi dan tata kerja PT. PLN (Persero)
pembangkitan dan penyaluran dan sumatera bagian selatan, bahwa sebagai tindak
lanjut keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No.022.K.023/DIR 1995 tentang
organisasi dan tata kerja perusahan persero PT. PLN (persero), maka di pandang
perlu membentuk pengorganisasian Unit Bisnis Operasional.
Dari mulai awal kemerdekaan perkembangan PLN terus berkembang dengan pesat sampai bisa kita rasakan sampai dengan saat ini.
Sumber tulisan : politekniklistrik.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment