CANTUMKAN SUMBERNYA JIKA MENGGUNAKAN GAMBAR ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI - HORMATI HAK CIPTA ORANG LAIN.

16 May 2012

Sejarah Gedung Listrik OGEM Palembang

Listrik Ogem dengan generator turbo berkapasitas 1200 KW untuk memenuhi
kebutuhan listrik Kota Palembang. Dibangun di sebelah timur Keraton Kuto Besak
(Sumber foto : www.tropenmuseum.nl).
Sejarah Berdirinya PT. PLN (PERSERO) WS2JB

Periode Tahun 1927 s.d 1942
Pada tahun 1942 sudah berdiri perusahan swasta Belanda yang mengelola kelistrikan di kota Palembang yaitu NV.Nederland Indischi Gas Maatshapij yang disingkat NV.NIGEM yang memiliki mesin pembangkit tenaga listrik merk SULZER sebanyak 2 unit yang mulai dioperasikan pada tahun 1927 mempunyai anak perusahaan di Tanjung Karang berdiri pada tahun 1927 dan mulai dioperasikan tahun 1929. Gedung Listrik OGEM ini terletak di dibagian timur Benteng Kuto Besak dapat "men-support" 1.200 KW daya listrik untuk kawasan seputaran Palembang. Baik di kawasan Talang Kerangga (Kawasan Kolonial), kawasan Dempo, kawasan Tengkuruk dan Talang Jawa.

Mesin pembangkit tenaga gas listrik memiliki mesin SLM WINTHERTOUR 6 DN sebanyak 2 unit dengan daya terpasang 180 KW kemudian ditambah dengan mesin KLM   WINTHERTOUR 6 DN terpasang 400 KW yang mulai dioperasikan 1939, Lahat tahun 1931, Baturaja dan Bengkulu 1931 ( berdasarkan data-data yang dimiliki perusahan tersebut ). Sebelum pecah perang dunia II  NV.NIGEM berubah namanya menjadi NV. Overzeeche Gas En Electricitieits Maatshapij yang di singkat NV.OGEM, daerah kerjanya tidak berubah ( pusat perusahaannya berada di Amsterdam, Belanda).

Periode Tahun 1942 s.d 1945
Pada masa pecah perang dunia II dimana tentara Jepang banyak mendapat kemenangan dalam peperangan di Asia termasuk Indonesia dapat dikuasai, dengan demikian perusahan listrik di kota Palembang dikuasai oleh Jepang diberi Nama Denky Kyoky. Denky Kyoky tidak bertahan lama sebab Jepang menyerah ketika Hiroshima dan Nagasaki di bom oleh Amerika. Selama di kuasai Jepang kelistrikan di daerah Sumatera Bagian Sumatera Selatan tidak mengalami perkembangan kecuali di Tanjung Karang di mana sentral pembangkit listrik yang di ledakan Belanda dapat di perbaiki oleh Jepang. Belanda kembali masuk ke Indonesia dan perusahan Denky  Kyoky diserahkan kepada Belanda dengan nama NV. OGEM.

Periode Tahun 1960
Setelah terbit keputusan Menteri PUT No. Menteri 16/4/10 tanggal 6 Juni 1960 maka terbentuklah struktur Organisasi Perusahan Umum Listrik Negara Eksploitasi yang meliputi daerah kerja Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Riau.

Periode Tahun 1965
Berdasarkan surat Keputusan  Menteri Pekerjaan Umum pada tahun 1965. Diadakan perubahan daerah kerja PLN Ekploitasi II yaitu meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Jambi sedangkan Riau diserahkan kepada PLN Exploitasi XIV, yang berkedudukan di Sumatera Barat. Listrik di daerah Jambi setelah di Nasionalisasikan di Kelola Kotapradja Jambi.

Periode Tahun 1975 s.d Juli 1994
Nama PLN Eksploitasi IV inipun tidak bertahan lama dengan diterbitkannya Peraturan Menteri pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor :  013/PRT/1975 tanggal 9 September 1975 merubah PLN Eksploitasi IV menjadi PLN Wilayah IV dengan Wilayah kerja yang meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Jambi. Dengan kantor wilayah  berkedudukan di Palembang dan satuan kerjanya terdiri dari : PLN cabang Bengkulu, PLN cabang Lahat, PLN cabang Tanjung Pandan dan PLN Sektor Keramasan. Kebutuhan Listrik di Masyarakat terus meningkat, hal ini memacu PLN untuk meningkatkan dirinya, Hal ini terbukti dari bertambahnya satuan - satuan kerja PLN Wilayah IV yaitu PLN cabang Bangka, PLN Sektor Bukit Asam, Unit pengaturan beban Sistem Sumatera Selatan dan yang Terakhir adalah PLN Sektor Bandar Lampung.

Periode Tahun 1996 s.d 2001
Berdasarkan keputusan Direksi PT. perusahan Listrik Negara (Persero)  Nomor : 079.K/023/DIR/1996 tentang organisasi dan tata kerja PT. PLN (Persero) pembangkitan dan penyaluran dan sumatera bagian selatan, bahwa sebagai tindak lanjut keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No.022.K.023/DIR 1995 tentang organisasi dan tata kerja perusahan persero PT. PLN (persero), maka di pandang perlu membentuk pengorganisasian Unit Bisnis Operasional. 

Dari mulai awal kemerdekaan perkembangan PLN terus berkembang dengan pesat sampai bisa kita rasakan sampai dengan saat ini.

Sumber tulisan : politekniklistrik.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment