Halte trans musi di Jalan Kol H Burlian depan TWA punti kayu masih dalam tahap finishing |
PALEMBANG (SINDO) – Ada yang berbeda dari halte Bus Rapid Transit (BRT)
Transmusi saat ini. Guna meningkatkan antusias masyarakat agar menaiki
transportasi massal ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang
mengecat halte yang semula berwarna hijau menjadi bermacam-macam warna.
Kabid Transportasi Rel dan
Jalan Dishub Palembang Agus Suprianto mengatakan, perubahan warna halte
tersebut merupakan salah satu bentuk pemeliharaan dan perawatan
halte.Untuk 2010,pihaknya menganggarkan dana perawatan sebesar Rp100
juta dari APBD Palembang. “Selain mengecat, dengan dana tersebut,
halte-halte yang rusak juga direnovasi.Termasuk penggantian kaca-kaca
yang pecah,” ujar Agus di Palembang kemarin. Agus mengaku, dana tersebut
dipastikan tidak mampu mengakomodasi seluruh halte yang berjumlah 74
unit tersebut. Meski demikian, pihaknya berupaya untuk menganggarkan
kembali pada 2011.
Halte di kawasan Talang Kelapa |
Saat disinggung mengenai warna cat yang
digunakan, Agus mengaku sengaja memilih warna terang,seperti oranye dan
kuning. “Biar masyarakat lebih tahu keberadaan halte tersebut.Selain
itu, memudahkan awak bus untuk merapat saat menurunkan dan menaikkan
penumpang. Ini juga tahap awal kita untuk mengoperasionalkan Transmusi
pada malam hari,” ujarnya. Pantauan SINDO, dari dua koridor halte yang
ada, terlihat koridor Sako-PIM yang lebih dominan berwarna terang.
Setidaknya itu terlihat di sepanjang jalan Radial hingga Bukit
Besar.Sejumlah halte yang berjarak 250 meter antara satu dengan lainnya
terlihat semarak karena telah berubah warna. Tidak hanya itu, kondisi
halte juga semakin bersih.
Tunawisma yang kerap kali menjadi halte sebagai “tempat tinggal”juga tidak terlihat karena pintunya telah dikunci saat malam hari. Untuk operaional di malam hari, Pemkot Palembang akan memasang lampu di tiap-tiap halte. Dari 74 halte yang ada, hanya 58 titik halte yang lebih diprioritaskan diberi penerangan. Sedangkan, sisanya tidak dianggarkan karena halte tersebut dibangun pihak swasta.
Kepala Dinas Penerangan Jalan dan Pemakaman (PJP) Kota Palembang Taufik Syakroni menjelaskan, anggaran untuk pembelian lampu halte tersebut telah dimasukkan ke APBD Perubahan 2010 sebesar Rp 75 juta. Direncanakan, masing-masing halte akan dipasang satu lampu berkekuatan 25 watt. (andhiko tungga alam.
Tunawisma yang kerap kali menjadi halte sebagai “tempat tinggal”juga tidak terlihat karena pintunya telah dikunci saat malam hari. Untuk operaional di malam hari, Pemkot Palembang akan memasang lampu di tiap-tiap halte. Dari 74 halte yang ada, hanya 58 titik halte yang lebih diprioritaskan diberi penerangan. Sedangkan, sisanya tidak dianggarkan karena halte tersebut dibangun pihak swasta.
Kepala Dinas Penerangan Jalan dan Pemakaman (PJP) Kota Palembang Taufik Syakroni menjelaskan, anggaran untuk pembelian lampu halte tersebut telah dimasukkan ke APBD Perubahan 2010 sebesar Rp 75 juta. Direncanakan, masing-masing halte akan dipasang satu lampu berkekuatan 25 watt. (andhiko tungga alam.
Sumber tulisan : http://www.seputar-indonesia.com/
No comments:
Post a Comment